Minggu, 2 November 2025

Konflik Iran Vs Israel

Takut Dicegat Iran, Kapal di Selat Hormuz Pasang Identitas Palsu Klaim Milik China

Takut dicegat Iran, sebanyak 55 kapal dagang internasional yang melintas di dekat Selat Hormuz mulai memasang identitas palsu seperti “China owned”

Google Maps
SELAT HORMUZ - Tangkapan layar Google Maps, Minggu (15/6/2025) memperlihatkan Selat Hormuz (lingkaran merah), jalur air energi terpenting di dunia yang terletak di antara Oman dan Iran. Takut dicegat Iran, sebanyak 55 kapal dagang internasional yang melintas di dekat Selat Hormuz mulai memasang identitas palsu seperti “China owned” 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kapal dagang internasional yang melintas di dekat Selat Hormuz mulai memasang identitas palsu seperti “China owned” atau “no link Israel” melalui sistem komunikasi otomatis mereka.

Mengutip laporan dari First Post, setidaknya sebanyak 55 kapal mengirimkan 101 pesan yang tidak lazim melintasi Teluk dan Laut Merah dari tanggal 12 sampai 24 Juni 2025.

Di antaranya ada kapal kontainer berbendera Panama Yuan Xiang Fa Zhan, tujuan Pakistan yang menyiarkan "PKKHI semua orang China" saat melintasi Selat Hormuz.

Supertanker berbendera China Yuan Yang Hu juga turut menyiarkan "kapal China" saat melintasi Selat Hormuz pada awal pekan lalu.

Sementara kapal kontainer berbendera Singapura Kota Cabar memberi sinyal "Vsl no link Israel" saat berlayar melalui Laut Merah.

Adapun pesan tersebut dikirimkan sebagai bentuk perlindungan diri di tengah kekhawatiran akan serangan militer dari Iran, setelah konflik 12 hari dengan Israel dan keterlibatan terbatas Amerika Serikat.

Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, situasi di perairan vital itu tetap dianggap berisiko tinggi.

CEO perusahaan pemantau risiko maritim Windward, Ami Daniel, menyatakan bahwa penyebutan seperti "China owned" dimaksudkan untuk menciptakan persepsi aman dari serangan.

Dengan harapan agar kapal tidak diserang karena dianggap bukan milik negara Barat seperti AS, Inggris, atau Israel.

“Ini tentang persepsi dan perlindungan. Dalam situasi seperti ini, apa pun yang bisa membuat kapal terlihat netral atau non-Barat dianggap lebih aman,” ujar Daniel.

Iran Tutup Selat Hormuz

Baca juga: Trump Minta Harga Minyak di Amerika Tak Naik usai Wacana Selat Hormuz Ditutup

Sebagai informasi, langkah yang dilakukan puluhan kapal muncul tak lama setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika diserang oleh Amerika Serikat atau Israel.

Selat Hormuz merupakan jalur strategis dunia, yang dilalui hampir seperlima pasokan minyak global setiap harinya.

Oleh karenanya ketegangan di wilayah ini berdampak besar pada perdagangan global, dan membuat kapal dagang mulai mengambil tindakan pencegahan sendiri.

Mengingat jika kapal menganggur berhari-hari, kerugian bisa mencapai jutaan dolar, apalagi untuk kapal tanker berukuran super.

Penundaan pelayaran juga berarti jadwal pengiriman terganggu. Barang tidak sampai tepat waktu, pelanggan kecewa, dan perusahaan bisa kehilangan kontrak penting.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved