Dari KTT BRICS Brasil, Prabowo Lanjut ke Belgia-Prancis Hadiri Bastille Day

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melanjutkan lawatan luar negerinya dari Brasil menuju Belgia dan Prancis untuk menghadiri agenda resmi tingkat tinggi, termasuk undangan kehormatan dari Presiden Emmanuel Macron dalam perayaan Bastille Day pada 14 Juli 2025 mendatang.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut, agenda pertama Presiden di Belgia adalah menghadiri pertemuan ekonomi penting di ibu kota Brussels.

"Yang pertama agendanya di Brusel adalah ada pertemuan ekonomi," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Setelah menyelesaikan rangkaian pertemuan di Belgia, Presiden akan melanjutkan kunjungan ke Prancis untuk memenuhi undangan resmi dari Presiden Macron dan pemerintah Prancis. Undangan ini merupakan kunjungan balasan dari kedatangan Macron ke Indonesia pada akhir Mei lalu.

"Sebagaimana yang sudah kami sampaikan, ada undangan dari Presiden Macron dan pemerintah Prancis untuk menghadiri hari Bastille, Bastille Day, tanggal 14," tutur Prasetyo.

Baca juga: Trump Ancam Tambah Tarif BRICS 10 Persen, China–Rusia–Indonesia Beri Respons Tak Terduga

Pada puncak perayaan Bastille Day, Prabowo dijadwalkan menghadiri parade militer besar yang menampilkan pasukan dari berbagai negara sahabat Prancis, termasuk perwakilan TNI dan Polri dari Indonesia.

"Untuk pertama kalinya akan tampil di acara parade itu adik-adik kita dari TNI maupun Polri sebagai pasukan defile yang memeriahkan perayaan hari Bastille tersebut. Ini penghormatan yang luar biasa untuk bangsa Indonesia," tambah Mensesneg.

Sebelumnya, Presiden Prabowo meninggalkan Brasilia pada Rabu (9/7/2025) usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang berlangsung di Rio de Janeiro pada 6–7 Juli. Prabowo juga sempat melakukan kunjungan kenegaraan di ibu kota Brasil sebelum bertolak ke Eropa dengan pesawat Garuda Indonesia-1.

Lawatan ini menjadi bagian dari diplomasi aktif Presiden Prabowo dalam memperluas jejaring kerja sama ekonomi dan pertahanan dengan negara-negara besar dunia, terutama anggota BRICS dan mitra strategis di Eropa.