Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Donald Trump Beberkan Rencana untuk Jadikan AS Pemenang dalam Perlombaan AI Dunia, Mencakup 3 Pilar
Donald Trump meluncurkan rencana baru yang luas untuk dominasi global Amerika dalam kecerdasan buatan.
“Teknologi akan tetap berkembang. Mencoba menghentikannya seperti menyuruh air pasang berhenti. Jika bukan kita yang melakukannya, orang lain akan,” ujar Sacks dalam podcast All-In.
All-In adalah podcast bisnis dan teknologi populer yang dipandu oleh empat investor ventura: Chamath Palihapitiya, Jason Calacanis, David Sacks, dan David Friedberg. Podcast ini rutin membahas isu terkini, tren pasar, politik, dan dinamika industri teknologi.
Sebelumnya pada Selasa (22/7/2025), lebih dari 100 organisasi, termasuk serikat pekerja, kelompok orang tua, organisasi keadilan lingkungan, dan advokat privasi, menandatangani resolusi yang menolak kebijakan AI berbasis industri yang didorong Trump.
Mereka menyerukan adanya “Rencana Aksi AI Rakyat” yang berorientasi pada kepentingan masyarakat luas, bukan segelintir elit.
Menurut mereka, industri AI telah melancarkan lobi besar-besaran di Washington demi membentuk agenda “dominasi AI” sesuai kepentingan mereka sendiri.
Industri ini bahkan dikabarkan tengah melobi Kongres untuk mengupayakan kekebalan dari undang-undang AI negara bagian selama 10 tahun—proposal yang akhirnya ditolak dengan suara 99-1 setelah menuai kritik publik.
“Satu hal yang pasti: rencana aksi AI yang ditulis oleh dan untuk para miliarder teknologi tidak dapat dan tidak akan mewakili kepentingan publik secara luas. Kita tidak bisa membiarkan Big Tech membeli Washington dan menulis aturan untuk AI serta perekonomian kita,” ujar J.B. Branch, advokat akuntabilitas teknologi dari kelompok pengawas Public Citizen, yang ikut menandatangani resolusi tersebut.
“Dengan rencana ini, raksasa teknologi bisa memperoleh kesepakatan menguntungkan, sementara warga biasa akan menanggung kenaikan tagihan listrik demi mensubsidi pusat data AI raksasa,” lanjutnya dalam pernyataan resmi pada Rabu.
“Rakyat Amerika berhak atas masa depan AI yang dibangun atas dasar keamanan, keadilan, dan akuntabilitas—bukan sekadar pemberian kepada para miliarder.”
Amerika Serikat Menjadi Terdepan dalam Teknologi AI, Menurut Survei
Sebelum Donald Trump membeberkan rencana untuk menjadikan AS "pemenang" dalam perlombaan AI global, negara tersebut sebenarnya sudah berada di peringat pertama, menurut survei.
Global AI Index yang dirilis oleh media Inggris Tortoise, memuat daftar negara-negara teratas dalam pemanfaatan dan pengembangan AI.
Indeks ini merupakan tolok ukur pertama yang menilai negara berdasarkan tingkat investasi, inovasi, dan penerapan kecerdasan buatan.
Global AI Index menilai 83 negara berdasarkan 122 indikator yang dikelompokkan ke dalam tiga pilar utama: Implementasi, Inovasi, dan Investasi.
Amerika Serikat dan China mendominasi daftar ini, menempati posisi pertama dan kedua pada ketiga pilar tersebut.
AS terus mempertahankan keunggulan signifikan atas China, dengan skor 100 berbanding 53.
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
| Trump Ancam Geser Lokasi Piala Dunia 2026 |
|---|
| Trump Kesal Lihat Fotonya di Majalah TIME: Angle yang Buruk, Rambutku Hilang |
|---|
| Hadiah Nobel Perdamaian 2025: Daftar Juri dan Apakah Trump Akan Raih Gelar yang Ia Dambakan? |
|---|
| Peraih Nobel Perdamaian Diumumkan Besok, jika Bukan Donald Trump, Siapa? |
|---|
| Harta Kekayaan Barron Trump Tembus Rp2,48 Triliun, Sukses Bisnis Kripto di Usia 19 Tahun |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.