Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Negara-Negara yang Diserang Israel Sejak Perang di Gaza Meletus Oktober 2023, Terbaru Qatar

Inilah negara-negara yang diserang Israel semenjak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023 lalu, terbaru Qatar menjadi korban.

|
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
SERANGAN ISRAEL - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan dampak serangan Israel terhadap Qatar pada 9 September 2025. Inilah negara-negara yang diserang Israel semenjak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023 lalu, terbaru Qatar menjadi korban. 

TRIBUNNEWS.COM – Hampir dua tahun berlalu sejak perang antara Israel dan Hamas meletus di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Hingga kini, konflik tersebut telah meluas ke berbagai negara.

Israel tidak hanya menyerang wilayah Palestina, tetapi juga menargetkan beberapa negara lain.

Terbaru, Israel melancarkan serangan ke ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9/2025).

Israel berdalih bahwa serangan itu menargetkan delegasi Hamas yang berada di kota tersebut.

Sebelum Qatar, Israel juga telah melancarkan sejumlah serangan ke negara lain dalam dua tahun terakhir.

Berikut daftar negara-negara yang diserang Israel, seperti dilansir The Washington Post:

1. Lebanon

Israel membunuh pemimpin kelompok militan Hizbullah, Hasan Nasrallah, pada September 2024 melalui serangan udara di sebuah kompleks perumahan di Beirut Selatan.

Israel kemungkinan menggunakan bom seberat 907 kg buatan AS.

Serangan itu terjadi setelah bentrokan lintas batas antara Israel dan Lebanon berlangsung selama setahun.

Hizbullah sendiri mendukung Hamas dalam perang di Gaza.

Ribuan prajurit infanteri Hizbullah tewas atau cacat akibat serangan besar-besaran Israel di awal bulan itu, ketika Mossad, badan intelijen Israel, meledakkan ribuan pager untuk melumpuhkan jaringan komunikasi lawan.

Baca juga: AS Tegaskan Tak Ikut Campur dalam Serangan Israel di Qatar, Trump: Ini Semua Keputusan Netanyahu

Israel juga mengirim pasukan darat untuk menyerang Lebanon Selatan sebelum gencatan senjata, yang ditengahi AS dan Prancis, mulai berlaku pada 27 November 2024.

Hingga kini, Lebanon masih berjuang pulih dari dampak konflik, yang telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dan menghancurkan desa-desa di wilayah selatan negara itu.

2. Iran

Israel menewaskan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam sebuah serangan terhadap gedung tempatnya menginap di Teheran pada Juli 2024.

Israel baru mengonfirmasi keterlibatannya dalam serangan tersebut beberapa bulan kemudian.

Ketegangan antara kedua rival regional itu semakin memanas.

Proksi Iran menargetkan Israel terkait perang di Gaza, sementara Israel meningkatkan serangannya terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran.

Pada Juni 2025, Israel dan Iran terlibat dalam pertempuran paling sengit dan langsung selama konflik 12 hari.

Israel melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir dan markas militer Iran, menewaskan sejumlah pejabat militer senior serta ilmuwan nuklir.

Iran membalas dengan meluncurkan serangan rudal ke arah Israel.

AS turut melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran, menyebabkan program nuklir Iran tertunda beberapa bulan sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

3. Suriah

Pada Juli 2025, Israel melancarkan serangan besar-besaran di seluruh Suriah, termasuk ibu kotanya, Damaskus.

Serangan ini berdalih untuk melindungi kelompok minoritas Druze, menyusul konflik antar kelompok di perbatasan selatan Suriah, tempat kelompok Druze dan Badui bentrok.

Mengutip religionmediacentre.org.uk, Druze adalah kelompok agama dan etnis kecil yang tertutup dan berasal dari Timur Tengah lebih dari seribu tahun yang lalu.

Druze menganut agama monoteistik (satu Tuhan) esoteris (tertutup, mendalam) yang memadukan unsur-unsur agama Abrahamik (agama yang berakar dari ajaran dan figur Nabi Ibrahim/Abraham), termasuk Yudaisme dan Kristen, serta beberapa filsafat lain seperti Hinduisme.

Sekitar 150.000 warga Druze diketahui tinggal di Israel bagian utara.

Sebelumnya, Israel juga telah menargetkan jaringan Iran di Suriah, termasuk menewaskan tiga komandan tinggi Iran di Damaskus antara Desember 2023 dan April 2024.

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia usai Israel Serang Qatar: Indonesia, Jepang hingga Paus Leo Kompak Mengecam

Iran membalas hampir dua minggu kemudian dengan menembakkan gelombang rudal dan drone ke arah Israel.

4. Yaman

Pada Agustus 2025, Israel melancarkan serangan terhadap ibu kota Yaman, Sanaa, yang menewaskan Perdana Menteri pemerintahan yang dikuasai kelompok Houthi, Ahmad al-Rahawi, beserta beberapa menterinya.

Israel berulang kali menargetkan kelompok Houthi karena kelompok itu mengganggu jalur pelayaran internasional di Laut Merah akibat perang di Gaza.

Mengutip BBC.com, Houthi adalah kelompok politik dan agama bersenjata yang membela minoritas Muslim Syiah Yaman, Zaidi.

Mereka menyatakan diri sebagai bagian dari "poros perlawanan" yang dipimpin Iran untuk melawan Israel, AS, dan Barat secara luas, bersama dengan kelompok-kelompok bersenjata seperti Hamas dan gerakan Hizbullah di Lebanon.

Pada Mei 2025, Houthi bahkan menembakkan rudal balistik yang berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel dan mendarat di luar Tel Aviv.

5. Qatar

Serangan Israel pada Selasa (9/9/2025) terhadap Qatar menjadi yang pertama kalinya Israel melancarkan serangan langsung ke wilayah Teluk Persia.

Qatar merupakan sekutu penting Amerika Serikat, yang juga merupakan rumah bagi pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah.

Doha sebelumnya menjadi tuan rumah puluhan putaran perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza dan memfasilitasi pertukaran sandera serta tahanan.

Hamas menyatakan bahwa para pemimpinnya selamat dari serangan tersebut, namun putra Khalil al-Hayya, salah satu tokoh sentral Hamas, dilaporkan tewas.

Menurut Brett McGurk, penasihat utama Timur Tengah Presiden Joe Biden saat itu, serangan Israel ke Qatar “mengejutkan,” terutama karena AS dan Israel sendiri sebelumnya meminta Qatar menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas.

“Tindakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis McGurk di CNN.

Sikap Qatar terhadap Serangan Israel

Qatar mengecam keras serangan tersebut dan berjanji akan menempuh jalur hukum internasional.

Dilansir Al Jazeera, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, dalam konferensi pers Selasa (9/9/2025) malam, menyebut tindakan Israel sebagai terorisme negara dan bentuk agresi terhadap Qatar yang selama ini memediasi perdamaian.

Baca juga: Donald Trump Cuci Tangan, Qatar Berhak Membalas Israel, Hamas Bilang AS Ikut Terlibat

PM Qatar menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam dan akan menempuh langkah hukum.

Sebuah komite hukum kini tengah dibentuk untuk mengkaji respons Qatar sesuai hukum internasional, termasuk berkonsultasi dengan sekutu-sekutu mereka di kawasan maupun global.

Selain itu, terjadi pula pembicaraan telepon antara Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Donald Trump.

Trump kemudian menegur PM Israel Benjamin Netanyahu melalui media sosial, menegaskan bahwa keputusan menyerang Doha bukan berasal darinya, melainkan keputusan Netanyahu sendiri.

Hingga pagi ini, area lokasi serangan masih ditutup untuk publik.

Penduduk telah diizinkan kembali ke rumah masing-masing, tetapi media belum mendapatkan akses ke lokasi yang kini dianggap sebagai tempat kejadian perkara oleh pemerintah Qatar.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan