Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ultimatum Israel, Mesir: Ada Konsekuensi Serius Jika Netanyahu Serang Wilayah Kami

Mesir mengancam akan melancarkan balasan serius jika Israel nekat menggempur wilayahnya,menambah eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah

YouTube United Nations
NETANYAHU BERPIDATO - Tangkapan layar YouTube PBB diambil pada Kamis (14/8/2025). Pemerintah Mesir mengancam akan melancarkan balasan serius jika PM Netanyahu nekat memerintahkan pasukan militernya untuk menggempur wilayah Mesir. 

TRIBUNNEWS.COM - Mesir secara resmi mengirim pesan kepada Amerika Serikat berisi peringatan keras mengenai potensi serangan Israel di wilayahnya.

Langkah yang diambil setelah serangan rudal Israel menghantam ibu kota Qatar, Doha, pada awal pekan ini hingga menewaskan lima anggota kelompok itu dan seorang petugas keamanan Qatar.

Seorang pejabat Mesir yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Middle East Monitor bahwa Kairo telah memberi tahu Washington bahwa segala bentuk tindakan militer Israel di tanah Mesir “akan menimbulkan konsekuensi serius.”

Namun, pejabat tersebut tidak merinci langkah apa yang akan diambil Mesir jika skenario itu benar-benar terjadi.

Pakar menilai, jika Israel benar-benar nekat melancarkan serangan ke Mesir, dampaknya akan merembet ke berbagai sektor.

Dari sisi militer, Mesir yang memiliki kekuatan tempur besar di kawasan diyakini akan merespons dengan tegas, membuka potensi konfrontasi bersenjata langsung antarnegara.

Dari sisi diplomasi, langkah Israel tersebut berpotensi memperdalam isolasi internasional dan memicu tekanan besar dari Dewan Keamanan PBB maupun sekutu-sekutu Baratnya.

Konsekuensi lain juga menyangkut kepentingan ekonomi global. Mesir mengendalikan Terusan Suez, salah satu jalur perdagangan vital dunia.

Konflik di wilayah itu dapat mengganggu arus energi dan perdagangan internasional, memicu gejolak harga di pasar global.

Selain itu, dinamika regional diperkirakan semakin rumit karena negara-negara Arab kemungkinan akan bersatu mendukung Mesir, membuka front baru dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

Baca juga: Emir Qatar Ikut Salat Jenazah 6 Korban Serangan Israel di Doha

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, mengingat Mesir berbatasan langsung dengan Jalur Gaza yang sejak lama menjadi pusat konflik antara Israel dan Hamas.

Wilayah perbatasan Rafah, yang menghubungkan Gaza dengan Semenanjung Sinai di Mesir, menjadi titik paling rawan.

Selama bertahun-tahun, jalur ini berfungsi sebagai pintu utama keluar masuk bantuan kemanusiaan, pengungsi, sekaligus kerap dituding sebagai jalur penyelundupan senjata.

Jika Israel memperluas operasi militernya hingga ke sisi perbatasan, kedaulatan Mesir bisa langsung terancam.

Implikasi Regional

Sikap Mesir yang memperingatkan konsekuensi serius bila Israel melakukan aksi serupa di wilayahnya menambah eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Mesir dikenal memiliki peran penting sebagai mediator dalam konflik Israel–Palestina, sekaligus sebagai sekutu strategis Amerika Serikat.

Pesan Kairo kepada Washington memperlihatkan kekhawatiran bahwa tindakan Israel yang menyerang wilayah kedaulatan negara lain dapat memperluas konflik, menimbulkan instabilitas regional, dan berpotensi merusak hubungan diplomatik yang selama ini dijaga.

Dengan peringatan ini, Mesir tampak ingin menggarisbawahi garis merahnya, serangan Israel tidak boleh meluas ke luar Gaza atau Qatar, apalagi menyentuh wilayah Mesir yang menjadi salah satu kunci keseimbangan politik Timur Tengah.

Trump Semprot Netanyahu

Mengantisipasi adanya serangan lanjutan yang dilakukan militer Israel, Donald Trump pimpinan AS yang merupakan sekutu dekat Israel menegaskan bahwa pihaknya telah menegur keras PM Netanyahu.

Lewat panggilan telepon, Trump menegaskan bahwa serangan sepihak tersebut tidak dapat diterima, ia juga secara blak-blakan memperingatkan agar Israel tidak mengulangi serangan ke Qatar.

“Ini tidak dapat diterima. Saya menuntut agar Anda tidak mengulanginya,” ujar Trump kepada Netanyahu, sebagaimana dikutip dua sumber yang mengetahui langsung isi pembicaraan tersebut.

Sejumlah pejabat senior AS kepada The Wall Street Journal juga membenarkan bahwa Trump menegur Netanyahu.

Mereka mengatakan Trump menyampaikan keprihatinannya bahwa keputusan tersebut tidak bijak, serta berpotensi merusak peran Qatar sebagai mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Salah satu sumber dekat Trump bahkan menyebut langkah Netanyahu sebagai “pengingat tidak menyenangkan” atas gaya kepemimpinan yang sempat menimbulkan ketegangan dengan Washington pada masa jabatan Trump sebelumnya.

Trump menekankan bahwa stabilitas kawasan, khususnya di Teluk, tidak boleh dikorbankan demi operasi militer yang bisa memperburuk konflik.

Teguran keras ini menunjukkan adanya jarak antara Washington dan Tel Aviv terkait strategi menghadapi Hamas.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan