Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

200 Orang Lebih di 13 Kapal Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Misi Bantuan Gaza Tetap Jalan

Meski ada pencegatan 13 kapal itu, Jubir menegaskan bahwa misi kelompok membawa bantuan untuk Gaza itu tetap berjalan dan kapal-kapal tetap berlayar.

Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
Kredit: Koalisi Freedom Flotilla
BERANGKAT KE GAZA - Kapal Handala Freedom Flotilla menyatakan memulai misi kemanusiaan ke Gaza. Meski ada pencegatan 13 kapal Global Sumud Flotilla, Jubir menegaskan bahwa misi kelompok membawa bantuan untuk Gaza itu tetap berjalan dan kapal-kapal tetap berlayar. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 13 Kapal Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke jalur Gaza Palestina dicegat oleh angkatan laut Israel.

Global Sumud Flotilla adalah gerakan kemanusiaan internasional berupa konvoi damai yang dilakukan oleh para aktivis kemanusiaan, termasuk aktivis lingkungan Greta Thunberg. 

Gerakan ini terdiri dari koalisi 44 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang bersatu untuk menembus blokade Gaza, mengirimkan pesan persatuan dan solidaritas global, serta menyalurkan dukungan nyata untuk masyarakat Palestina.

Dari Indonesia, perwakilan tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) dengan komitmen mengirimkan lima kapal kemanusiaan bersama dengan negara lain.

Sejauh ini, dilaporkan bahwa 13 kapal Global Sumud Flotilla itu telah dicegat oleh Israel.

Namun, masih ada 30 kapal yang berjuang dalam perjalanan untuk mencapai pantai wilayah yang dilanda perang demi menyalurkan bantuan untuk warga Palestina yang kelaparan.

Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Juru bicara Global Sumud Flotilla, Saif Abukeshek.

Saif membenarkan bahwa ada 13 kapal di laut yang dicegat oleh Israel, total ada lebih dari 201 orang dari 37 negara yang tersebar di kapal-kapal itu,  termasuk 30 peserta dari Spanyol; 22 dari Italia; 21 dari Turki; dan 12 dari Malaysia.

Meski ada pencegatan itu, Saif menegaskan bahwa misi kelompok membawa bantuan untuk Gaza itu tetap berjalan dan kapal-kapal tetap berlayar.

"Misi kelompok tersebut terus berjalan melalui Mediterania untuk mematahkan pengepungan di Gaza," katanya, dilansir Al Jazeera, Kamis (2/10/2025).

Saif pun mengatakan, saat ini 30 kapal Global Sumud Flotilla masih terus berjuang menghindari kapal-kapal militer Israel demi mencapai perairan Gaza untuk menyalurkan bantuan.

Baca juga: Global Sumud Flotilla Ditahan, Sejumlah Aktivis Malaysia Unggah Video SOS Diculik Israel

"Kami memiliki sekitar 30 kapal yang masih berjuang menjauh dari kapal-kapal militer pasukan pendudukan yang berusaha mencapai pantai Gaza," ucapnya.

Para relawan, kata Saif, tidak menyerah dan mereka terus melakukan segala daya upaya untuk berjuang melawan militer Israel agar segera tiba di pantai Gaza.

"Mereka bertekad. Mereka termotivasi, dan mereka melakukan segala daya upaya agar dapat mematahkan (pengepungan) ini pada dini hari dan tiba bersama-sama," ujar Saif.

Sementara itu, Juru bicara armada Italia, Maria Elena Delia, mengungkapkan bahwa para aktivis juga sedang bersiap menghadapi potensi serangan. 

“Israel mungkin akan menyerang kami malam ini karena semua sinyal menunjukkan hal ini akan terjadi,” ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram. 

Timeline Pemberangkatan Kapal Kemanusiaan Gaza

Mengutip The New York Times, armada tersebut berlayar dari Spanyol pada awal September dan bergabung dengan kapal-kapal lain saat melintasi Laut Mediterania.

Armada tersebut terdiri lebih dari 40 kapal, dengan sejumlah tokoh terkemuka di dalamnya, termasuk aktivis iklim ternama Greta Thunberg dan Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela, dan beberapa anggota parlemen terpilih dari Italia.

Berikut jadwal perjalanan kapal kemanusiaan menuju Gaza:

  • 24 Agustus 2025: Perwakilan Indonesia dan negara ASEAN berangkat bersama dari Malaysia
  • 31 Agustus 2025: Pelepasan kapal dari berbagai pelabuhan dunia (Tunisia, Barcelona, Roma)
  • 5 September 2025: Seluruh armada bertemu di Laut Mediterania dan berlayar bersama menuju Gaza
  • 13 September 2025: Perkiraan tiba di Gaza
  • 18 September 2025: Perkiraan kapal kembali ke negara asal

Dikutip dari laman resmi Global Sumud Flotilla, mereka terdiri dari koalisi masyarakat biasa, mulai dari organisator, pekerja kemanusiaan, dokter, seniman, pendeta, pengacara, dan pelaut yang percaya pada martabat manusia dan kekuatan tindakan tanpa kekerasan.

Pada bulan Juni 2025 lalu, Global Sumud Flotilla meluncurkan mobilisasi terkoordinasi global melalui darat, laut, dan udara. 

Kemudian, di musim panas, Global Sumud Flotilla kembali dengan strategi terpadu; satu tujuan dan koordinasi global yang belum pernah ada sebelumnya.

Upaya tersebut dibangun di atas perjuangan Palestina selama puluhan tahun dan solidaritas internasional. 

Meskipun para relawan Global Sumud Flotilla berasal dari bangsa, agama, dan keyakinan politik yang berbeda, mereka dipersatukan oleh satu kebenaran; pengepungan dan genosida harus diakhiri.

Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa mereka independen, internasional, dan tidak berafiliasi dengan pemerintah atau partai politik mana pun. Kesetiaan mereka adalah pada keadilan, kebebasan, dan kesucian hidup manusia.

Melalui gerakan ini, mereka ingin mematahkan pengepungan Israel di Gaza dan membuka koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan melalui laut.

Selain itu, gerakan ini juga menekankan pentingnya perlindungan bagi warga sipil serta penegakan hukum internasional yang selama ini kerap diabaikan.

Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak Hamas merebut kekuasaan di sana pada tahun 2007 dan pembatasan Israel terhadap barang-barang yang masuk ke Gaza semakin ketat sejak perang terjadi di Oktober 2023. 

Lebih dari 60.000 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya perang dan menurut panel ahli pangan yang didukung PBB dan temuannya ditolak Israel, sebagian wilayah di Gaza telah menderita kelaparan dalam beberapa bulan terakhir.

Oleh karena itu, para aktivis di kapal Global Sumud Flotilla pun membawa perahu mereka penuh dengan obat-obatan, susu formula bayi, makanan, popok, dan kaki palsu.

(Tribunnews.com/Rifqah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved