Rabu, 12 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

YouTube Hapus 700 Video Pelanggaran HAM Israel, Aktivis Palestina: Bukti Kejahatan Perang Dihapus

YouTube menghapus 700 video dan tiga akun kelompok HAM Palestina. Aktivis menilai langkah ini hapus bukti kejahatan perang Israel.

Tangkap layar Google
LOGO YOUTUBE - Tangkap layar Google yang memperlihatkan logo YouTube, Jumat (7/11/2025). Laporan investigasi The Intercept pada Selasa (4/11/2025) mengungkap YouTube diam-diam menghapus lebih dari 700 video yang mendokumentasikan dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta menutup akun tiga organisasi hak asasi manusia Palestina. 

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 69.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 170.000 lainnya, menurut data yang dikutip Anadolu Agency (AA).

Sementara itu, gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang difasilitasi Presiden AS Donald Trump pada 10 Oktober telah beberapa kali dilanggar oleh pihak Israel.

Para pembela HAM kini menyerukan agar YouTube memulihkan akun organisasi Palestina tersebut, dengan alasan bahwa rekaman yang dihapus bukan hanya dokumentasi sejarah, tetapi juga bukti hukum atas kejahatan perang yang sedang diperiksa di pengadilan internasional.

Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Peristiwa terkini dari Gaza kembali menyoroti krisis kemanusiaan yang belum berakhir.

Meski gencatan senjata telah diberlakukan, makanan bergizi masih menjadi barang langka di wilayah tersebut.

Israel hanya mengizinkan sebagian kecil bantuan masuk, sebagian besar berupa makanan kering seperti mi instan, biskuit, dan cokelat.

Bahan pangan pokok seperti sayuran, telur, produk susu, dan sumber protein nyaris tidak tersedia.

Warga bahkan harus mengantre hingga ratusan meter hanya untuk mendapatkan ayam — komoditas yang kini dianggap mewah di Gaza.

Kondisi ini menunjukkan kesenjangan besar antara bantuan yang masuk dan kebutuhan jutaan warga yang telah hidup dalam pengepungan selama lebih dari dua tahun.

  • Makanan Bergizi Masih Langka di Gaza

Sejak gencatan senjata diberlakukan, banyak pembicaraan tentang mengalirnya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca juga: Mantan Kepala Hukum IDF Ditahan usai Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Gaza

Jumlah yang diizinkan Israel masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan populasi yang terkepung lebih dari dua tahun.

Banyak truk yang mendapat izin hanya membawa barang kering non-esensial seperti mi instan, biskuit, cokelat, dan makanan manis.

Sementara itu, kebutuhan pokok seperti sayuran, protein, dan produk susu tetap langka.

Telur bahkan dilaporkan tidak tersedia di mana pun.

Seorang reporter menyaksikan antrean hingga 500 orang di sebuah toko yang menjual ayam, komoditas yang sangat jarang ditemukan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved