Jumat, 14 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Disebut Gunakan Manusia sebagai Perisai di Gaza, Bakal Terjerat Kejahatan Perang?

Intelijen AS mengungkap rencana para pejabat Israel yang menggunakan warga Palestina sebagai perisai selama perang di Gaza.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
khaberni/tangkap layar
PERISAI MANUSIA - Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Intelijen AS mengungkapkan adanya diskusi di kalangan pejabat Israel mengenai kemungkinan penggunaan warga Palestina sebagai "perisai manusia" dalam operasi militer di Jalur Gaza. 

"Jika mereka berjalan terlalu cepat, mereka mencurigakan. Jika mereka berjalan terlalu lambat, mereka mencurigakan," akunya.

Ia menceritakan insiden di mana seorang perwira senior memerintahkan tank untuk menghancurkan sebuah bangunan di area yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona aman bagi warga sipil.

Alasannya, seorang pria di atap yang sedang menjemur pakaian dicurigai sebagai 'pengintai'.

"Pria itu tidak bersenjata. Tank itu melepaskan tembakan. Bangunan itu setengah roboh. Dan hasilnya adalah banyak korban tewas dan luka-luka," ungkap Eli.

Kesaksian para prajurit ini juga membenarkan laporan konsisten yang muncul selama konflik dua tahun terakhir mengenai penggunaan warga sipil Palestina sebagai tameng hidup.

Praktik yang secara informal dikenal sebagai "protokol nyamuk" ini membantah keras sanggahan resmi dari pihak IDF.

Daniel, komandan unit tank, menjelaskan cara kerja protokol tersebut.

"Anda mengirim tameng manusia itu ke bawah tanah. Saat ia berjalan menyusuri terowongan, ia memetakannya untuk Anda."

"Ia memiliki iPhone di rompinya dan saat berjalan, itu mengirimkan informasi GPS kembali," kata Daniel menjelaskan.

Menurut Daniel, para komandan melihat efektivitasnya, dan praktik ini "menyebar seperti api", di mana dalam waktu sekitar seminggu, setiap kompi telah mengoperasikan 'nyamuk' mereka sendiri.

Beberapa prajurit yang diwawancarai dalam Breaking Ranks mengaku dipengaruhi oleh narasi para politisi dan pemimpin agama Israel.

Mereka menyarankan bahwa, pasca serangan Hamas 7 Oktober 2023, setiap warga Palestina adalah target yang sah.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved