Jumat, 14 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Skenario Pertempuran Tentara Rusia Melawan Pasukan Amerika di Venezuela: Moskow Pakai Proksi

Dukungan terbuka ini membuka skenario terjadinya pertempuran terbuka antara tentara Rusia dan pasukan AS di negara ketiga, Venezuela

US Navy Photo
Kapal induk terbesar Amerika Serikat USS Gerald R. Ford (CVN-78) saat transit di Laut Atlantik pada 19 Maret 2023. 

Hubungan antara Rusia dan Venezuela—keduanya berstatus paria bagi sebagian besar dunia Barat—bersifat komersial, ekonomi, dan militer.

Minyak, persenjataan, mata uang kripto, sanksi, dan jejak tentara bayaran telah mengikat kedua negara selama beberapa dekade di bawah Putin dan awalnya di bawah mantan pemimpin Venezuela Hugo Chávez, pendahulu Maduro.

"Pada akhirnya, ini adalah kemitraan yang "terlarang", kata Christopher Sabatini, seorang peneliti senior untuk Amerika Latin di lembaga pemikir Chatham House.

Caracas dan Moskow menandatangani kemitraan strategis pada bulan Mei yang diratifikasi oleh kedua pemimpin pada bulan Oktober.

Sergey Lavrov, menteri luar negeri veteran Rusia, menegaskan pada Selasa kemarin kalau Kremlin "siap untuk bertindak penuh" dalam membela Venezuela, memperdalam hubungan yang telah dijalin selama beberapa dekade.

Seorang pejabat senior Rusia menyatakan kalau Moskow berpotensi mengirimkan rudal balistik eksperimental Oreshnik ke Caracas.

"Namun, akan ada batasan tegas yang kemungkinan besar tidak akan mencakup pasukan untuk menambah penasihat militer yang telah dikirim Rusia selama bertahun-tahun," kata para analis.

Rusia sibuk berperang di perbatasannya sendiri dan kemungkinan besar tidak akan memiliki banyak bantuan untuk sekutu yang jauh sementara Rusia menangkis serangan di wilayahnya sendiri.

Dan dari keduanya, Moskow paling tidak diuntungkan dari hubungan dengan Caracas.

Venezuela, sejauh ini, belum meminta bantuan militer atau senjata Rusia untuk ditempatkan di negara itu, ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Selasa.

Perjanjian kemitraan strategis itu "hanyalah selembar kertas," kata John Foreman, mantan atase pertahanan Inggris untuk Rusia dan Ukraina.

"Mengingat hilangnya personel Rusia di Ukraina, saya tidak melihat Putin akan mengirim pasukan untuk menyelamatkan Maduro," ujarnya kepada NW.

Sabatini mengatakan: "Itu akan terlalu provokatif. Dan saya rasa mereka tidak akan bisa menyelamatkan pasukan."

PERLENGKAPAN CANGGIH MILITER - Scope pembidik NX8 yang dipasang di senjata tentara Amerika Serikat (AS) menjadi satu di antara perlengkapan canggih militer yang dimiliki pasukan negara tersebut. AS berencana menarik mundur 10 ribu tentaranya dari Eropa Timur yang memantik reaksi cemas NATO karena melemahnya daya cegah atas risiko serangan dan ekspansi dari Rusia.
PERLENGKAPAN CANGGIH MILITER - Scope pembidik NX8 yang dipasang di senjata tentara Amerika Serikat (AS) menjadi satu di antara perlengkapan canggih militer yang dimiliki pasukan negara tersebut. AS berencana menarik mundur 10 ribu tentaranya dari Eropa Timur yang memantik reaksi cemas NATO karena melemahnya daya cegah atas risiko serangan dan ekspansi dari Rusia. (Kredit foto: Nightforce)

Strategi Proksi

Ada alat lain di tangan Rusia.

Meskipun hanya memiliki sedikit dukungan militer konkret untuk Maduro, Rusia mungkin mendukung konflik proksi, kata Sabatini.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved