Jumat, 14 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jenderal Tertinggi Ukraina Bantah Pokrovsk Terkepung, Rusia Hampir Menang di Donetsk Timur

Jika Pokrovsk jatuh, pasukan Rusia dapat mengoperasikan pesawat tanpa awak langsung dari dalam kota, mengubahnya menjadi pangkalan terdepan

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
GARIS DEPAN - Kru artileri Ukraina di garis depan pertempuran melawan pasukan Rusia. Dalam perkembangan terbaru, kota Pokrovsk, Donetsk Timur dilaporkan hampir dikuasai pasukan Rusia. 

Namun, Syrski mengatakan, "tidak ada pengepungan maupun blokade" terhadap kota tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggemakan peringatan tersebut, dengan mengatakan bahwa "tujuan utama militer Rusia adalah menduduki Pokrovsk secepat mungkin."

Laju serangan baru-baru ini, ujarnya, memperjelas hal tersebut: 220 serangan hanya dalam tiga hari.

Di dalam kota, menurut data militer yang ia kutip, sekitar 314 tentara Rusia sudah beroperasi.

Karena bobot simbolisnya, pertempuran memperebutkan Pokrovsk memiliki kepentingan politik yang signifikan bagi Kiev dan Moskow.

Sebagaimana halnya dengan Bakhmut dan Avdiivka, pertempuran ini telah menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama komandan Ukraina akan berusaha mempertahankan kota tersebut, serta apakah mereka pada akhirnya akan memerintahkan penarikan mundur terkoordinasi ke garis pertahanan di pinggirannya.

Namun, Artem, operator pesawat tak berawak Ukraina, mengatakan kalau situasi di Myrnohrad yang berdekatan juga memburuk.

Ia memperingatkan bahwa mempertahankan kota itu semakin sulit. Ia yakin komando tinggi harus memerintahkan evakuasi, meskipun ia khawatir "mungkin sudah terlambat."

Kekhawatirannya tampaknya didukung oleh hasil kerja seorang investigator sumber terbuka , yang menggunakan rekaman drone untuk mengonfirmasi keberadaan pasukan pengintai Rusia di luar jalan raya utama yang menghubungkan Myrnohrad dan Pokrovsk, di sebelah timur desa Rivne. Video tersebut memperlihatkan tentara Rusia menangkap seorang prajurit Ukraina.

Perebutan persimpangan jalan itu menunjukkan bahwa pasukan Ukraina yang bertempur di kantong Pokrovsk, dan selatan Myrnohrad, mungkin kini sebagian terkepung.

Namun, karena situasi berubah dengan cepat, masih sulit menentukan apakah garis depan telah aman. 

"Kekacauannya begitu parah sehingga sulit untuk mengetahui di mana pasukan kita berada," kata Artem.

"Garis depan menjadi sangat rapuh sehingga tentara Rusia bisa berada di belakang garis kita, begitu pula sebaliknya. Sekarang pertempuran terjadi dari rumah ke rumah."

Ketidakstabilan itu, tambahnya, secara paradoks justru dapat membantu pasukan Ukraina yang terjebak melarikan diri dengan berjalan kaki jika penarikan pasukan diperintahkan.

"Ini adalah perjalanan lebih dari sepuluh kilometer di bawah serangan pesawat tak berawak yang terus-menerus," kata Artem, "tetapi masih mungkin."

PATROLI - Pasukan Ukraina berpatroli di wilayah perbatasan Kota Sumy, Timur Laut Ukraina. Pasukan Rusia dilaporkan mengerahkan unit kecil pasukan infanteri untuk menyabotase sistem pertahanan udara Ukraina di wilayah tersebut.
PATROLI - Pasukan Ukraina berpatroli di wilayah perbatasan Kota Sumy, Timur Laut Ukraina. Pasukan Rusia dilaporkan mengerahkan unit kecil pasukan infanteri untuk menyabotase sistem pertahanan udara Ukraina di wilayah tersebut. (tangkap layar Ukrinform)

Apa yang Terjadi Selanjutnya

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved