Jumat, 14 November 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Drama Trump Vs BBC Belum Berakhir, Sang Lembaga Penyiaran Ogah Disebut Cemarkan Nama Baik

Drama antara Presiden AS Donald Trump dengan lembaga penyiaran BBC belum berakhir. Kini BBC menolak disebut mencemarkan nama baik.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
https://www.whitehouse.gov/
TRUMP VS BBC - Foto ini diambil dari https://www.whitehouse.gov/ pada Minggu (14/9/2025) menunjukkan Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di KTT AI Gedung Putih di Auditorium Andrew W. Mellon di Washington, DC. Drama antara Trump dengan lembaga penyiaran Inggris, BBC telah memasuki babak baru. 

Ringkasan Berita:
  • Perseteruan antara Presiden AS, Donald Trump dengan lembaga penyiaran Inggris, BBC memasuki babak baru.
  • Kini, BBC menolak dasar klaim pencemaran nama baik terkait dengan program investigasinya yang berjudul Trump: A Second Chance?.
  • Namun, BBC meminta maaf kepada Trump karena telah mengedit pidatonya, sehingga tampak seolah-olah Presiden AS menganjurkan kekerasan di Capitol.

TRIBUNNEWS.COM - Drama antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan lembaga penyiaran publik Inggris, BBC memasuki babak baru.

Kini, BBC menolak disebut telah mencemarkan nama baik Donald Trump karena mengedit pidatonya.

Drama bermula ketika BBC menyiarkan program investigasi Panorama yang berjudul Trump: A Second Chance?.

Donald Trump menuding BBC telah mengedit video pidatonya yang berujung menyesatkan publik mengenai perannya dalam kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021 silam.

Akibat kontroversi ini, dua pemimpin puncak BBC, yakni Direktur Jenderal Tim Davie dan CEO berita Deborah Turness mengundurkan diri pada Minggu (9/11/2025) lalu.

Tak hanya pengunduran diri dua pentolan BBC, Trump juga menuntut penarikan kembali yang "penuh dan adil" serta kompensasi yang "sesuai" atas kerugian yang dideritanya.

Kini, BBC akhirnya meminta maaf kepada Trump karena telah mengedit pidatonya, sehingga tampak seolah-olah ia menganjurkan kekerasan di Capitol.

Namun dalam pernyataan pada hari Kamis, penyiar tersebut menolak dasar klaim pencemaran nama baik.

BBC mengatakan ketuanya, Samir Shah, mengirim surat pribadi ke Gedung Putih, menjelaskan kepada Trump bahwa ia dan perusahaan tersebut “menyesali” bagaimana pidatonya diedit dalam dokumenter Panorama, sebuah acara berita terkini.

Ditambahkannya, pihak penyiar tidak mempunyai rencana untuk menyiarkan ulang dokumenter itu di platform mana pun.

"Meskipun BBC sungguh-sungguh menyesalkan cara penyuntingan klip video tersebut, kami sangat tidak setuju bahwa ada dasar untuk klaim pencemaran nama baik," kata BBC, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: 5 Populer Internasional: Momen Trump Bercanda dengan Presiden Suriah - Pesawat Hercules Turki Jatuh

Tuduhan di BBC telah membuat lembaga penyiaran itu berisiko harus menggunakan uang yang dibayarkan oleh pemirsanya untuk memberikan kompensasi kepada Trump atas kesalahan yang dibuatnya sendiri.

Para kritikus mengatakan, hal itu dapat memberikan lebih banyak amunisi bagi para pencela BBC, di saat semakin banyak orang yang membatalkan pembayaran biaya lisensi tahunan mereka.

Para pakar hukum mengatakan bahwa Trump akan menghadapi tantangan jika membawa kasusnya melawan BBC ke pengadilan di Inggris atau AS.

Mereka mengatakan bahwa BBC dapat membuktikan bahwa Trump tidak dirugikan karena ia akhirnya terpilih sebagai presiden pada tahun 2024.

Minta Kompensasi Rp16,6 triliun

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved