Kerusuhan di Mesir
Inilah Karyawan Google yang Meminta Aksi Melawan Hosni Mubarak
Seorang karyawan Google,Wael Ghonim, ditangkap pihak otoritas Mesir dan ditahan selama 12 hari akhirnya dilepas
Penulis:
Widiyabuana Slay
Seperti dilansir AP, atas aksi ini Ghonim menyebutnya sebagai revolusi kaum muda di internet. Sebuah lembaga hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menyatakan sedikitnya 300 orang meninggal dua dalam aksi demonstrasi selama dua pekan dan berakhir bentrok.
Ghonim, yang berprofesi sebagai marketing manager untuk Google, menangis dalam sebuah wawancara emosional di televisi, beberapa jam setelah dilepas. Ia menggambarkan perasaannya saat ditahan dengan mata ditutupi sementara orang tuanya tidak tahu keberadaannya. Ia menyatakan dirinya tidak disakiti saat itu dan ia hanya diinterogasi.
"Ini adalah revolusi kaum muda di internet dan kini revolusi bagi semua warga Mesir," demikian kata Ghonim sembari menambahkan jika ia ditangkap dan dituduh oleh aparat sebagai seorang pengkhianat.
"Semua orang yang memiliki itikad bagik adalah pengkhianat karena setan sudah menjadi norma," katanya.
"Jika saya seorang pengkhianat maka saya akan memilih tinggal di villa saya di Uni Emirat Arab dan menghasilkan uang yang banyak dan seperti kata sebagian orang, biarkan negara ini hancur dan ke neraka. Tapi kami bukan pengkhianat," kata Ghonim, warga Turki yang bekerja di luar negeri dan menangani pemasaran Google mulai di kawasan Timur Tengah hingga Afrika, di Dubai.