Senin, 29 September 2025

Rajing Ngetweet Bisa Turunkan Berat Badan

Para peneliti dari USC, AS menemukan pengaruh positif yang diperoleh dari aktivitas memosting status di laman media sosial seperti Twitter.

zoom-inlihat foto Rajing Ngetweet Bisa Turunkan Berat Badan
TWITTER.COM

TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti dari University of South Carolina (USC), Amerika Serikat (AS), menemukan pengaruh positif yang diperoleh dari aktivitas memosting status di laman media sosial seperti Twitter.

Kegiatan seperti itu ternyata mampu membantu proses penurunan berat badan seseorang. Dalam penelitian, dua kelompok men-tweet, dan kelompok lainnya tidak. Hasilnya, kedua kelompok sama-sama kehilangan sejumlah berat badan saat uji coba. Namun, individu yang aktif menggunakan Twitter cenderung kehilangan lebih banyak berat badan.

Kedua kelompok menerima podcast berisi informasi mengenai nutrisi dan olahraga. Tapi, satu grup mencatat perkembangannya di sebuah buku, sedangkan yang lainnya menggunakan aplikasi di ponsel pintar dan Twitter.

Ketika Brie Turner-McGrievy dan rekan-rekannya di USC’s Arnold School of Public Health mengambil pendekatan yang lebih pada hasil tersebut, mereka menemukan peserta yang secara aktif men-tweet dan me­retweet, kehilangan lebih banyak berat badan.

“Semakin banyak mereka memosting di Twitter, semakin banyak berat badan yang mampu mereka hilangkan,” ujar Turner-McGrievy, seperti dikutip Tribunnews.com dari intisari-online.com, Rabu (23/1/2013).

Saat menganalisa frekuensi dan tipe posting, para peneliti menemukan bahwa setiap 10 tweet berhubungan dengan hilangnya sekitar 0,5 persen berat badan. Sebanyak 75 persen dari 2.630 tweet dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai 'informational', dengan sebagian besar ditandai dari update status yang menyediakan fakta dan trik (menurunkan berat badan) baru.

Contohnya, “Saya menghindari mengonsumsi kue pagi ini saat sarapan!” atau “Saya menikmati Mocha tanpa krim…tidak terlalu buruk!”

Turner-McGrievy yakin, anonimitas yang disediakan oleh Twitter, yakni membuat posting menggunakan nama akun @POD45, dibandingkan menggunakan nama asli seperti pada Facebook, juga membawa aspek positif pada para peserta.

“Tidak seorang pun mau membicarakan tentang berat badannya secara online. Satu hal yang kami minta kepada para peserta, adalah memosting seberapa banyak berat badan yang telah dia hilangkan pada Hari Jumat setiap minggunya. Ternyata, beberapa orang tetap tidak mau memosting tentang informasi tersebut, bahkan jika mereka menggunakan akun anonim," jelas Turner-McGrievy. (*)

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan