Kamis, 21 Agustus 2025

Wisata Gerhana Matahari Total

Ini Bahaya Melihat Langsung Gerhana Matahari, Bisa Bikin Buta

Diimbau pula bila masyarakat yang hendak mengabadikan proses gerhana menjadi gerhana total.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Indonesia diprediksi akan kedatangan momen langka pada bulan Maret mendatang.

Sebab Gerhana Matahari Total (GMT) setidaknya akan melintasi 11 provinsi di tanah air.

Baca Juga: Ini Wilayah di Indonesia yang Akan Dilintasi Gerhana Matahari Total

Momen itu, diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya sangat langka.

Bahkan bisa hanya sekali seumur hidup.

Tapi seberapa bahayanya masyarakat menatap fenomena itu dengan mata telanjang?

"Jika melihatnya pada saat fase GMT terjadi, maka melihat tidak berbahaya," kata Andi di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Sebaliknya, kata Andi, akan menjadi sangat berbahaya jika seseorang melihat langsung saat baru gerhana sebagian.

Apalagi melihatnya dalam durasi yang lama.

‎Karenanya, Andi mengimbau masyarakat menghindari melihat fase gerhana sebagian ini.

"Jangan melihat langsung ke arah waktu yang lama dalam fase ini," tegasnya.

Andi menjelaskan, fase itu menjadi bahaya karena paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan m‎enembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi syaraf sensitif.

Padahal, retina mata tidak memiliki sensor sakit sehingga banyak orang cenderung mengabaikan dengan menatap langsung ke matahari dan tidak menyadari matanya sedang berada dalam keadaan bahaya.

"Kerusakan pada retina akan dirasakan dalam bentuk penglihatan yang kabur selama beberapa jam sampai minggu," ujarnya.

Tak cuma itu, kerusakan mata secara permanen pun dapat terjadi. ‎Bahkan sampai menyebabkan kebutaan.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan