Konsultasi Gigi dan Mulut
Gigi Masuk ke Dalam Gusi Akibat Kecelakaan Dicabut, Bisakah Tumbuh Lagi, Dok?
Anak saya berumur 5,6 tahun jatuh dan gigi susu bagian depan pertamanya terlepas seketika, dan ada dua gigi lainya masuk ke dalam gusi.
Editor:
Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM -Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dokter Anastasia, anak saya berumur 5,6 tahun. Beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan (jatuh) dan gigi susu bagian depan pertamanya terlepas seketika, dan ada dua gigi lainya masuk ke dalam gusi.
Dan ketika itu lalu dioperasi oleh dokter spesialis bedah mulut untuk pencabutan gigi yang masuk ke dalam gusi. Menurut dokternya, sekaligus diperbaiki susunan di dalam gusinya
Yang saya pertanyakan, apakah gigi anak saya masih bisa tumbuh lagi, Dok?
Saya tunggu informasi selanjutnya.
Terima kasih. (Anis Haniah)
Jawaban:
Dear Ibu Anis yang baik, menghadapi situasi seperti yang Ibu dan Ananda hadapi, tentu tidak mudah, ya Ibu.. Saya turut prihatin. Semoga detik ini kesehatan umum Ananda kesayangan telah pulih. Termasuk luka/trauma fisik Ananda pasca kecelakaan tersebut. Dan khususnya terkait trauma psikologis subconscious yang bisa jadi dialami Ananda.
Maaf, saya belum memperoleh data lengkap hasil diagnose dokter atas apa yang Ananda alami akibat kecelakaan tersebut. Sehingga saya belum dapat lebih memastikan kondisi serta prognosenya.
Karena pada kasus gigi yang masuk ke dalam gusi secara utuh pasca kecelakaan, secara umum, dalam batas ideal tertentu tidak perlu dilakukan pencabutan. Gigi dapat ditarik keluar secara steril hingga posisi idealnya semaksimal mungkin, direposisi saja, lalu dilakukan tindakan fiksasi/pengikatan agar stabil hingga pulih. Untuk selanjutnya dilakukan perawatan lanjutan yang memungkinkan sesuai perkembangan kondisinya.
Pada beberapa kasus tertentu lain yang gradenya lebih ringan, gigi akan kembali keluar secara alamiah, tanpa perlu tindakan bantuan lain, kecuali upaya menatalaksanaan trauma jaringan pendukung sekitar sang gigi. Tetapi pada kasus lain yang lebih parah, gigi dan sebagian jaringan pendukung sekitarnya telah tidak dapat diselamatkan hingga perlu dikeluarkan sebagian, dan sisanya direposisi. Diatur/dibentuk posisinya agar kelak dapat kembali pulih dalam proses penyembuhannya.
Terkait kemungkinan tumbuh tidaknya gigi permanen penggantinya kelak, sepanjang benih gigi permanennya ada dan tidak rusak oleh kejadian kecelakaan itu, maka ia akan tetap tumbuh, Ibu.
Dalam beberapa kasus, sang gigi permanen pengganti dapat tumbuh di lokasi tidak semestinya akibat ia telah kehilangan gigi penuntun jalan alamiahnya (gigi susu yang telah tanggal/dicabut sebelum waktu tanggal alamiahnya). Bahkan dapat pula terbenam dalam rahang. Tidak bererupsi ke dalam rongga mulut.
Dalam kasus ini, sepanjang giginya ada, dapat diupayakan reposisinya. Baik dengan cara ditarik secara orthodontic, maupun melalui tindakan operative pemindahan gigi tersebut ke posisi idealnya dengan terlebih dahulu dibuatkan kantong baginya pada rahang di lokasi barunya tersebut.
Ibu, usia Ananda saat ini 5,6 tahun. Artinya, bila prosesnya normal, gigi permanen penggantinya akan bererupsi sekitar 1-2 tahun lagi. Mohon dipantau perkembangannya, ya.. Dan, tetap rutin mengontrolkan kondisinya ke dokter gigi pilihan Ibu.
Kelak bila telah tiba waktunya bererupsi, tetapi sang gigi permanen belum menunjukkan tanda-tanda akan bererupsi, sang dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang rontgen photo, semisal phanoramic rontgen photo, pada sang Buah Hati, Ibu.
Darinya akan diperoleh keterangan pendukung penjelas keadaan tersebut. Bila berkenan, silakan terus mengkomunikasikan perkembangannya pada saya. Mungkin ada yang dapat saya jelaskan andai Ibu membutuhkannya.
Demikianlah, Ibu. semoga penjelasan saya dapat dipahami dan bermanfaat, yea.. Sedikit pesan tambahan saya, mohon menjaga kesehatan serta ketercukupan gizi sang Buah Hati, ya Ibu. Termasuk pendampingan intensif tumbuh kembang alamiahnya.
Salam sehat dari saya. Harapan terbaik saya bagi tumbuh kembang optimal Ananda tercinta. Juga bagi Ibu dan keluarga.