Kata Ahli Tentang Masakan Bersantan dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Tak sedikit makanan khas Indonesa menggunakan santan sebagai bahan. Rendang, opor ayam, hingga gulai, menggunakan santan untuk menambah cita rasa.
TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit makanan khas Indonesa menggunakan santan sebagai bahan. Rendang, opor ayam, hingga gulai, menggunakan santan untuk menambah cita rasa.
Penggunaan air perahan kelapa yang sudah dikukur ini memang dikenal bisa meningkatkan cita rasa masakan sehingga terasa lebih gurih dan nikmat.
Untuk makanan ringan, santan di antaranya bisa dimanfaatkan untuk membuat cookies, puding, ataupun roti.
Bahan makanan ini juga bisa disajikan sebagai bahan campuran untuk membuat minuman es buah yang segar.
Baca: Menakar Kandungan Gizi Lontong, Nasi dan Ketupat, Mana yang Lebih Sehat?
Tak hanya itu, sudah menjadi pengetahuan bersama, santan kerap pula dipakai sebagai bahan campuran untuk memasak sayur atau makanan berat.
Di suasana Lebaran sendiri, santan sering kali ditemui dalam menu masakan khas hari raya tersebut, seperti opor ayam atau rendang daging.
Namun, karena dianggap dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, makanan itu terpaksa dihindari oleh sebagian orang.
Apakah Anda termasuk yang demikian? Benarkah masakan bersantan bisa sebabkan hipertensi?
Berbahaya saat dipanaskan berulang kali
Melansir Buku Hipertensi Bukan untuk Ditakuti (2014) oleh Yunita Indah Prasetyaningrum, S.Gz, anggapan mengenai mengonsumsi masakan bersantan bisa menyebabkan hipertensi, tidak sepenuhnya keliru.
Masakan bersantan memang sebaiknya dihindari, khususnya bagi siapa saja yang telah menderita hipertensi.