Virus Monkeypox
Kenali Gejala Awal Monkeypox atau Cacar Monyet dan Langkah Pencegahannya
Berikut gejala awal Monkeypox atau Cacar Monyet lengkap dengan langkah pencegahannya.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut gejala awal Monkeypox atau Cacar Monyet lengkap dengan langkah pencegahannya.
Mengutip dari dari covid19.kemkes.go.id, Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark.
Saat itu terdapat dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian.
Sehingga cacar ini dinamakan Monkeypox.
Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Mengutip dari CDC, virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Lalu apa saja gejala awal Monkeypox atau Cacar Monyet?
Baca juga: Penyakit Cacar Monyet Meluas di Eropa, Belum Ada Pengetatan Pintu Masuk Penerbangan Internasional
Baca juga: Kementerian Kesehatan: Kasus Cacar Monyet Belum Masuk ke Indonesia
Gejala Awal Monkeypox atau Cacar Monyet
Pada manusia, gejala cacar monyet mirip tetapi lebih ringan daripada gejala cacar.
Perbedaan utama antara gejala cacar dan cacar monyet adalah cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati) sedangkan cacar tidak.
Sementara masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga gejala) cacar monyet biasanya 7-14 hari tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari.
Berikut gejala awal Monkeypox atau Cacar Monyet yang dikutip dari laman CDC:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Panas dingin
- Kelelahan
Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, pasien mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Penularan Monkeypox atau Cacar Monyet
Penularan virus monkeypox terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan, manusia, atau bahan yang terkontaminasi virus.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak (walaupun tidak terlihat), saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, persiapan daging semak, kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui alas yang terkontaminasi.
Sementara penularan dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang besar.
Tetesan pernapasan umumnya tidak dapat berjalan lebih dari beberapa kaki, sehingga diperlukan kontak tatap muka yang lama.
Metode penularan dari manusia ke manusia lainnya termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, dan kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi.
Reservoir host (pembawa penyakit utama) monkeypox masih belum diketahui meskipun hewan pengerat Afrika diduga berperan dalam penularan.
Langkah Pencegahan
Terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus monkeypox:
- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)