Apa Itu Bell's Palsy? Kelemahan Otot pada Separuh Wajah, Simak Gejala hingga Pengobatannya
Bell's Palsy merupakan suatu kondisi di mana penderita merasakan satu sisi wajahnya kaku. Berikut gejala hingga cara pengobatan Bell's Palsy.
Penulis:
Enggar Kusuma Wardani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bell's Palsy adalah suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan tiba-tiba otot di satu sisi wajah.
Dikutip dari Mayoclinic, pada beberapa kasus Bell's Palsy, kelemahan bersifat sementara dan meningkat secara signifikan selama berminggu-minggu.
Kelemahan akibat Bell's Palsy tersebut membuat separuh wajah tampak terkulai.
Penderita Bell's Palsy biasanya hanya bisa senyum pada satu sisi wajah, dan mata pada bagian tersebut tidak bisa menutup.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pastinya, namun para ahli menduga hal itu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah.
Hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah infeksi virus.
Baca juga: VIRAL Sering Gunakan Kipas Angin Dekat Wajah Diduga Picu Penyakit Bells Palsy, Ini Cerita Pasien
Gejala biasanya mulai membaik selama beberapa minggu, dengan pemulihan total dalam waktu sekitar enam bulan.
Namun pada sejumlah orang, ada yang memiliki beberapa gejala Bell's palsy seumur hidup.
Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan mengenai gejala hingga pengobatan Bell's Palsy yang telah dikutip dari Mayoclinic.
Gejala Bell's Palsy
Gejala Bell's Palsy biasanya datang secara tiba-tiba dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- Terjadi kelemahan ringan hingga kelumpuhan total di satu sisi wajah dalam beberapa jam hingga hari;
- Wajah terkulai dan kesulitan membuat ekspresi wajah, seperti menutup mata atau tersenyum;
- Mengiler;
- Nyeri di sekitar rahang atau di dalam rahang;
- Bisa juga nyeri di belakang telinga pada sisi yang sakit;
- Peningkatan kepekaan terhadap suara di sisi yang terkena sakit kepala;
- Kehilangan kemampuan indera perasa;
- Perubahan jumlah air mata dan air liur yang dihasilkan;
Dalam kasus yang jarang terjadi, Bell's Palsy dapat memengaruhi saraf di kedua sisi wajah.
Baca juga: VIRAL Separuh Wajah Kaku, Tenyata Didiagnosa Alami Bells Palsy, Perempuan Ini Bagikan Pengalamannya
Penyebab Bell's Palsy

Meskipun penyebab pasti Bell's Palsy belum diketahui secara jelas, namun hal ini sering dikaitkan dengan infeksi virus.
Virus yang telah dikaitkan dengan Bell's Palsy termasuk virus yang menyebabkan:
- Luka dingin dan herpes genital (herpes simpleks);
- Cacar air dan herpes zoster (herpes zoster);
- Mononukleosis menular (Epstein-Barr);
- Infeksi sitomegalovirus;
- Penyakit pernapasan (adenovirus);
Baca juga: Apa Perbedaan Ramsay Hunt Syndrome dan Bells Palsy? Simak Penjelasannya
- Campak Jerman (rubela);
- Gondongan (virus gondok)
- Flu (flu B);
- Penyakit tangan-kaki-dan-mulut (coxsackievirus).
Saraf yang mengontrol otot-otot wajah melewati koridor sempit tulang dalam perjalanannya ke wajah.
Pada Bell's palsy, saraf itu menjadi meradang dan bengkak - biasanya terkait dengan infeksi virus.
Selain otot wajah, saraf mempengaruhi air mata, air liur, rasa dan tulang kecil di tengah telinga.
Faktor Risiko Bell's Palsy
Bell's palsy lebih sering terjadi pada orang yang:
- Sedang hamil, terutama pada trimester ketiga, atau yang berada di minggu pertama setelah melahirkan;
- Memiliki infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek;
- Memiliki diabetes;
- Memiliki tekanan darah tinggi;
- Mengalami obesitas.
Baca juga: Gejala Mirip Stroke, Jangan Salah Kenali Penyakit Bells Palsy
Penanganan Bell's Palsy
Dikutip dari Healthline, dalam kebanyakan kasus, gejala Bell's palsy membaik tanpa pengobatan.
Namun, perlu waktu beberapa minggu atau bulan agar otot-otot di wajah kembali mendapatkan kekuatannya yang normal.
1. Pengobatan
Dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan seperti:
- Obat kortikosteroid , yang mengurangi peradangan;
- Obat antivirus atau antibakteri, yang mungkin diresepkan jika virus atau bakteri menyebabkan Bell's Palsy;
- Obat pereda nyeri yang dijual bebas , seperti ibuprofen atau acetaminophen , yang dapat membantu meredakan nyeri ringan;
- Tetes mata untuk menjaga kelembapan mata yang terkena Bell's Palsy.
2. Perawatan di rumah
- Penutup mata (untuk mata kering)
- Handuk hangat dan lembap di wajah Anda untuk menghilangkan rasa sakit
pijat wajah;
- Latihan terapi fisik untuk merangsang otot-otot wajah.
Namun bagi orang yang merasakan gejala Bell's Palsy lebih disarankan untuk segera menghubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)