Minggu, 28 September 2025

Apa Itu Mati Batang Otak atau Brain Death? Berikut Tanda-tanda dan Penyebabnya

Berikut ini penyebab mati batang otak atau brain death, lengkap beserta tanda-tanda dan bedanya dengan kondisi ketidaksadaran lainnya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
sciencedaily.com
Ilustrasi otak manusia - Berikut ini penyebab mati batang otak atau brain death, lengkap beserta tanda-tanda dan bedanya dengan kondisi ketidaksadaran lainnya. Kematian otak yang juga dikenal sebagai mati batang otak merupakan kondisi ketika seseorang tak lagi memiliki fungsi otak. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan terkait mati batang otak atau brain death.

Kematian otak yang juga dikenal sebagai mati batang otak merupakan kondisi ketika seseorang tak lagi memiliki fungsi otak.

Saat seseorang mengalami mati batang otak, hidupnya akan bergantung pada mesin alat bantu hidup buatan, ventilator.

Artinya, mereka tidak bisa bernapas tanpa bantuan dan tidak bisa sadar kembali.

Melansir laman NHS, jika seseorang mengalami mati otak, menurut hukum Inggris, orang tersebut telah meninggal.

Baca juga: Polisi Selidiki Laporan soal Anak 7 Tahun yang Divonis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Diketahui, batang otak adalah bagian bawah otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang (bagian dari sistem saraf pusat di tulang belakang).

Batang otak bertanggung jawab mengatur sebagian besar fungsi otomatis tubuh yang penting bagi kehidupan, termasuk:

  • Pernafasan
  • Denyut jantung
  • Tekanan darah
  • Menelan

Batang otak juga menyampaikan informasi ke dan dari otak ke seluruh tubuh, sehingga berperan penting dalam fungsi inti otak, seperti kesadaran, kewaspadaan, dan pergerakan.

Setelah kematian otak, tidak mungkin seseorang bisa tetap sadar.

Lantas, apa penyebab mati batang otak?

Penyebab Mati Batang Otak

Mati batang otak bisa terjadi ketika suplai darah atau oksigen ke otak terhenti. Hal ini dapat disebabkan oleh:

1. Serangan jantung; yakni ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen.

2. Serangan jantung; ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat.

3. Stroke; ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu.

4. Pembekuan darah; terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh.

Selain itu, mati batang otak juga bisa disebabkan oleh:

1. Cedera kepala yang parah

2. Pendarahan otak

3. Infeksi, seperti ensefalitis (radang otak)

4. Tumor otak

Baca juga: Kemenkes Kenalkan Imunisasi Japanese Encephalitis untuk Cegah Radang Otak

Tanda-tanda Mati Batang Otak

Melansir Better Health, beberapa tanda kematian otak antara lain:

1. Pupil tidak bereaksi terhadap cahaya.

2. Tidak menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit.

3. Mata tidak berkedip ketika permukaan mata disentuh (refleks kornea).

4. Mata tidak bergerak ketika kepala digerakkan (refleks oculocephalic).

5. Mata tidak bergerak ketika air es dituangkan ke dalam telinga (refleks okulo-vestibular).

6. Tidak ada refleks tersedak saat bagian belakang tenggorokan disentuh.

7. Orang tersebut tidak bernapas ketika ventilator dimatikan.

8. Tes elektroensefalogram tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali.

Beda Mati Batang Otak dengan Koma

Mati batang otak berbeda dari kondisi ketidaksadaran lainnya.

Misalnya kondisi koma, seseorang yang dalam kondisi koma tidak ada rangsangan eksternal yang dapat membuat otaknya terjaga dan waspada.

Namun, orang tersebut masih hidup dan pemulihan masih mungkin terjadi.

Mati batang otak juga sering disalahartikan sebagai kondisi vegetatif yang persisten.

Keadaan vegetatif yang persisten berarti orang tersebut telah kehilangan fungsi otak yang lebih tinggi, namun batang otaknya yang tidak rusak masih memungkinkan fungsi-fungsi penting seperti detak jantung dan pernapasan tetap berjalan.

Seseorang dalam keadaan vegetatif masih hidup dan dapat pulih sampai tingkat tertentu seiring berjalannya waktu.

Sementara kematian otak berarti orang tersebut telah meninggal.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan