Selasa, 30 September 2025

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Otak untuk Kesempatan Hidup yang Lebih Baik

Beberapa faktor yang diyakini berperan dalam risiko terkena kanker otak meliputi faktor genetik, mutasi DNA, paparan radiasi, serta pengaruh lingkunga

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
labroots.com
Ilustrasi Kanker Otak - Pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam jaringan otak memicu munculnya kanker otak namun penyebab pasti dari kanker ini sampai sekarang masih belum sepenuhnya dipahami.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRINBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam jaringan otak memicu munculnya kanker otak namun penyebab pasti dari kanker ini sampai sekarang masih belum sepenuhnya dipahami. 

Tumor dapat bersifat jinak (tidak menyebar) atau ganas (kanker), dan dapat mengganggu fungsi otak, seperti gerakan, pikiran, dan emosi.

Berdasarkan penelitian medis, beberapa faktor yang diyakini berperan dalam risiko terkena kanker otak meliputi faktor genetik, mutasi DNA, paparan radiasi, serta pengaruh lingkungan tertentu. 

Baca juga: Kisah dokter peneliti kanker yang terbebas dari kanker otak berkat penelitiannya

Dokter Spesialis Bedah Saraf Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr Wienorman Gunawan SpBS menegaskan, penting mengenali gejala awal kanker otak dan segera melakukan konsultasi medis.

"Kombinasi deteksi dini dan pendekatan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan," kata Wienorman Gunawan kepada wartawan, Rabu (20/11/2024). 

Dikatakannya, faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko kanker otak.

Beberapa orang memiliki mutasi genetik atau riwayat keluarga yang meningkatkan risiko tumor otak seperti sindrom genetik tertentu seperti neurofibromatosis tipe 1 dan 2, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Turcot, dan sindrom Gorlin dan semuanya terkait dengan peningkatan risiko tumor otak.

"Individu dengan kondisi ini memiliki peluang lebih tinggi terkena kanker otak dibandingkan populasi umum," katanya.

Sementara untuk riwayat keluarga: meskipun hanya sekitar 5-10 persen, keberadaan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko.

Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker otak meliputi paparan radiasi meningkatkan risiko tumor otak primer seperti glioma.

"Misalnya, individu yang menjalani radiasi terapi kepala memiliki risiko lebih tinggi terkena glioma dan meningioma," katanya.

Baca juga: Sosok Epy Kusnandar Preman Pensiun yang Terjerat Narkoba, Luput dari Mati Usai Divonis Kanker Otak

Untuk paparan bahan kimia, meskipun penelitian belum memberikan bukti konklusif, beberapa bahan kimia tertentu seperti pestisida, bahan pelarut, dan bahan kimia industri diduga berperan dalam meningkatkan risiko tumor otak.

"Beberapa studi mencoba menghubungkan polusi udara dan paparan radiasi elektromagnetik dari perangkat seperti ponsel dengan risiko kanker otak, tetapi bukti masih terbatas dan tidak konklusif," katanya.

Sebagian besar tumor otak biasanya baru terdeteksi setelah gejala muncul dan sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan secara rinci gejala yang dirasakan serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. 

"Jika ada kecurigaan terhadap kanker otak, dokter akan merekomendasikan beberapa tes khusus untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab gejala lainnya," katanya.

Sementara untuk penanganan kanker otak bergantung pada jenis, lokasi, ukuran tumor, serta kondisi kesehatan pasien.

Baca juga: Legenda Basket Dikembe Mutombo Meninggal Dunia di Usia 58 Tahun karena Kanker Otak

Pendekatan utama yang dapat dilakukan meliputi pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, terapi target hingga terapi imun.

Setiap pasien akan menerima perawatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik mereka, dengan tujuan memperlambat perkembangan kanker, meringankan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup.

Bethsaida Hospital Gading Serpong  memiliki klinik bedah saraf dengan fasilitas dan layanan yang dirancang khusus untuk menangani berbagai kondisi saraf, termasuk kanker otak.

"Kami menyediakan perawatan berkualitas tinggi, mulai dari diagnosis hingga pengobatan, dengan pendekatan yang holistik dan didukung oleh tim ahli untuk mendukung proses penyembuhan dan memberikan kenyamanan maksimal bagi pasien kami.” ungkap dr Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan