Jumat, 8 Agustus 2025

Sering Disamakan, Ini Perbedaan Mag dan GERD yang Perlu Diketahui

Keluhan pada lambung seperti nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman di perut, hingga asam mulut kerap dianggap sebagai mag.  Gejalanya mirip GERD.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
health.grid.id/net
Perbedaan Gerd dan Tukak Lambung 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluhan pada lambung seperti nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman di perut, hingga asam mulut kerap dianggap sebagai mag. 

Padahal, keluhan tersebut juga bisa menandakan GERD atau gastroesophageal reflux disease. Lalu, apa bedanya?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi hepatologi RS Pondok Indah – Puri Indah dr. Imelda Maria Loho, Sp. P. D. Subps. G.E.H (K), FINASIM, GERD dan mag memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. 

Baca juga: Benarkah GERD Bisa Menyebabkan Kematian Mendadak? Begini Penjelasan Dokter

GERD terjadi karena katup lambung yang longgar, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. 

Sementara itu, mag lebih disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur atau infeksi lambung.

“Kalau sakit mah tuh baru sakit perutnya gak enak. Paling sering karena terlambat makan. Jadi perutnya kosong, perih. Asam lambungnya diproduksi, tapi gak makan, jadinya mengiritasi,” jelasnya pada media briefing yang diselenggarakan oleh RS Pondok Indah di Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Gejala yang Harus Diwaspadai

GERD biasanya menimbulkan keluhan di saluran atas seperti mulut terasa asam, sering batuk kering tanpa sebab yang jelas, bahkan kerusakan gigi karena paparan asam lambung. 

Penderitanya bisa merasa dadanya sesak atau penuh, tanpa ada nyeri di perut bagian bawah.

“Padahal kok baru aja sakit bulan lalu ya, kok bulan ini sakit lagi ya. Tiap bulan sakit batuk, batuk kering. Orang lain gak sakit, kita sakit batuk melulu. Oh ternyata dari situ,” jelasnya.

Sementara itu, maag ditandai dengan nyeri di ulu hati, perih saat perut kosong, dan rasa tidak nyaman setelah makan. 

Pada kasus tertentu, infeksi bakteri Helicobacter pylori juga bisa menyebabkan maag, bahkan setelah makan.

Karena gejalanya kerap tumpang tindih, penting bagi masyarakat untuk tidak mendiagnosis sendiri. 

Pemeriksaan ke dokter dan edukasi tentang gejala masing-masing sangat dibutuhkan.

Sebagai saran tambahan, dr. Imelda juga mengingatkan pentingnya menjaga kecukupan cairan. 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan