Sabtu, 23 Agustus 2025

Haruskah Gigi Impaksi Selalu Dicabut? Ini Kata Dokter

Impaksi adalah suatu kondisi saat gigi gagal untuk tumbuh sepenuhnya (menembus) dari gusi.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
freepik.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami permasalahan karang gigi, berikut faktor yang mempercepat pembentukan karang gigi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Impaksi adalah suatu kondisi saat gigi gagal untuk tumbuh sepenuhnya (menembus) dari gusi.

Gigi yang tidak dapat keluar sepenuhnya (tumbuh miring) terjadi karena gigi tumbuh berdempetan atau kurangnya ruang di tulang. 

Lantas, apakah orang dengan Impaksi gigi harus menghadapi prosedur pencabutan gigi

Mendengar kata pencabutan gigi saja sudah membuat sebagian besar orang bergidik. 

Namun, jangan khawatir. Tidak semua kasus gigi impaksi harus langsung dicabut. 

Baca juga: Hati-Hati! Ini Gejala Impaksi Gigi yang Harus Diwaspadai, Bukan Cuma Nyeri Biasa

Ada beberapa kondisi yang masih bisa dievaluasi dan dipantau terlebih dahulu, asalkan tidak menimbulkan gejala atau gangguan.

Menurut dokter bedah mulut drg. Muhammad Syakuran, Sp.BM, gigi impaksi tidak selalu harus dicabut, terutama jika:

  • Tidak menimbulkan keluhan apa pun
  • Tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit berdasarkan pemeriksaan
  • Tidak mendorong atau merusak gigi di sekitarnya
  • Tidak menekan saraf maupun jaringan lunak lain di sekitarnya

“Kalau kondisinya seperti itu, kita bisa lakukan observasi berkala, biasanya setiap 6 bulan hingga setahun, dengan kontrol dan rontgen secara rutin,” jelas drg. Syakuran pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Kamis (3/7/2025).

Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan pencabutan dilakukan segera, seperti:

1. Gigi impaksi mendorong gigi depannya, hingga menyebabkan gigi depan berlubang

2. Perikoronitis atau peradangan berulang di sekitar gigi impaksi

3. Ketergantungan pada obat nyeri akibat nyeri terus-menerus

4. Ditemukannya kista atau tumor pada hasil rontgen

5. Maloklusi atau gigi yang berantakan karena terdorong impaksi

6. Sulit membersihkan area gigi impaksi yang miring dan menimbulkan sisa makanan

“Kalau dibiarkan, bisa makin parah dan memicu infeksi berulang. Jadi lebih baik segera diambil,” tambahnya.

Prosedur Pencabutan Gigi Impaksi: Tidak Perlu Takut!

Bagi yang sudah didiagnosis harus melakukan pencabutan, jangan khawatir. 

Tindakan ini disebut dengan prosedur odontektomi, dan telah terbukti aman serta efektif secara medis.

Prosedur ini bisa dilakukan dengan:

Anestesi lokal, jika kasusnya ringan dan posisi gigi mudah dijangkau.

Anestesi umum, jika gigi impaksi sulit, jumlahnya banyak, atau ada komplikasi lain seperti kista atau tumor.

Sebelum tindakan dilakukan, dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti:

  • Jumlah gigi impaksi
  • Arah pertumbuhan dan kedalaman posisi gigi
  • Bentuk akar dan posisi gigi terhadap saraf
  • Tingkat kesulitan prosedur

Bagaimana Prosedur Odontektomi Dilakukan?

Gigi impaksi biasanya tidak bisa dicabut dalam satu bagian utuh karena:

  • Posisi gigi miring atau horizontal
  • Tertutup gusi dan tulang
  • Ruang di rongga mulut yang sempit


Oleh karena itu, dokter akan melakukan:

1. Insisi kecil di gusi untuk membuka area gigi impaksi

2. Pengambilan sebagian kecil tulang, bila perlu

3. Pemotongan gigi menjadi beberapa bagian kecil

4. Pengangkatan gigi satu per satu

5. Penjahitan kembali gusi setelah semua bagian gigi berhasil diangkat

6. Setelah prosedur, pasien akan dijadwalkan kontrol satu minggu pascaoperasi untuk melihat kondisi luka dan pemulihannya.

“Prosedur ini sudah sangat sering dilakukan dan terstandarisasi. Jangan khawatir soal testimoni di media sosial tidak semua mewakili kenyataan medis,” ujar drg. Syakuran.

Salah satu efek samping yang paling umum setelah operasi gigi impaksi adalah pembengkakan. Tapi, ini bukan karena infeksi.

“Pembengkakan itu bagian dari fase inflamasi pascaoperasi. Biasanya berlangsung 3–5 hari, dan akan mereda dengan sendirinya,” jelasnya.

Jadi, tidak perlu panik jika wajah tampak sedikit bengkak setelah operasi. Yang penting adalah menjaga kebersihan area mulut, mengikuti saran dokter, dan rutin kontrol.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan