Ingin Tunda Punya Anak, Ini Hal yang Harus Dipersiapkan Orang Tua
Ekonomi belum stabil hingga mengejar karier, jadi alasan sebagian pasangan saat ini yang menunda memiliki anak.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Saat ini banyak pasangan suami istri yang menunda memiliki anak.
Alasannya ekonomi belum stabil, mengejar karier hingga menganggap diri belum siap jadi orang tua.
Sayangnya menunda kehamilan tanpa perencanaan yang baik bisa berdampak pada kesuburan bagi suami dan istri.
Baca juga: Sama-sama Prosedur Bayi Tabung, Ini Beda IVM dan IVF yang Perlu Diketahui Pejuang Dua Garis Biru
Semakin bertambah usianya dikhawatirkan kualitas sperma dan sel telur menjadi kurang baik, ditambah lagi gaya hidup modern.
Terlebih pada perempuan, sel telur di atas 35 tahun mengalami penurunan kualitas.
Lalu apa yang harus dipersiapkan orang tua sebelum menunda kehamilan?
1. Konsultasikan ke Dokter Kandungan
Dokter spesialis kandungan dr. Niken Pudji Pangastuti, Sp.OG mengatakan, ada baiknya jika pasangan suami dan istri bisa sesegara mungkin memeriksakan diri kepada dokter untuk melihat kondisi kesehatan mereka secara umum.
"Apalagi yang sudah menikah diusia matang. Sejak awal periksakan diri. Fertilitas itu terjadi jika satu tahun sudah berhubungan badan rutin tapi belum dikarunia buah hati. Tapi jika dipersiapkan lebih awal lebih baik," kata dia dalam kegiatan "Personalized Paths to Parenthood" yang diadakan oleh Brawijaya Hospital di Jakarta Sabtu (2/8/2025).
2. Lakukan Egg Freezing
Pembekuan embrio atau embrio freezing yang menjadi bagian prosedur IVF makin populer dikalangan perempuan yang belum menikah.
Melalui metode ini menjadi harapan jika ingin memiliki keturunan di masa mendatang.
Embrio freezing untuk mempertahankan kualitas sel telur, jika sudah siap hamil nanti bisa dilanjutkan dengan bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF).
In Vitro Fertilization atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai bayi tabung atau fertilisasi adalah pembuahan antara sel telur dan sperma yang terjadi di luar tubuh atau tepatnya di laboratorium.
3. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Keberhasilan program hamil termasuk bayi tabung sangat dipengaruhi oleh kesehatan calon orangtua, gaya hidup dan usia ketika menjalankan program bayi tabung.
Adapun keberhasilan IVF ditegaskan andorologi dr Androniko Setiawan, bukan hanya faktor dari pihak perempuan saja melainkan laki-laki.
Porsi peluang dalam program IVF perempuan dan laki-laki sama besarnya.
"Kualitas sperma yang bagus menyumbang 50 persen keberhasilan IVF," ujar dr. Niko.
Menerapkan pola hidup sehat, tidak merokok dan alkohol, olahraga rutin merupakan cara untuk mempertahankan kualitas sperma.
Pendekatan IVF yang personal dan fokus pada penyesuaian prosedur untuk masing-masing pasien ini bisa didapatkan di Benih IVF Center yang mengadopsi Fischer Concept Protocol.
Seorang pakar IVF dunia Dr. Robert Fischer, MD memaparkan, protokol itu berpijak pada nilai-nilai lokal— kedekatan, empati, dan pelayanan yang holistik.
Nantinya satu dokter hanya akan menangani satu pasien, dimana semua kebutuhan dan perkembangan setiap pasien akan dipantau ketat secara real-time.
Dokter juga akan menganalisis profil hormonal, genetik, dan metabolisme pasien.
"Ini menjadi mitra penting dalam mendorong standar layanan fertilitas di Asia," kata dia dalam sambutannya.
Aline Adita Umumkan Hamil Usai 7 Kali Bayi Tabung: 20 Minggu Lagi Kita Pegang Bayi Ajaib |
![]() |
---|
Dilakukan Luna Maya Sebelum Menikah, Berapa Peluang Hamil dan Biaya Egg Freezing? |
![]() |
---|
Sebelum Tahu Hamil Anak Ketiga, Zaskia Gotik Sempat Ingin Jalani Program Bayi Tabung |
![]() |
---|
Belum Rencanakan Program Bayi Tabung, Fitri Carlina Pilih Fokus pada Keluarga dan Karier |
![]() |
---|
Sama-sama Prosedur Bayi Tabung, Ini Beda IVM dan IVF yang Perlu Diketahui Pejuang Dua Garis Biru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.