Jumat, 14 November 2025

Anak Sulit Konsentrasi Saat Belajar? Orang Tua Tak Perlu Bingung, Ketahui yang Perlu Dipahami

Kesulitan fokus belum tentu berarti anak malas atau tidak mau belajar. Bisa jadi, tubuhnya belum benar-benar siap untuk belajar.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
ILUSTRASI ANAK BELAJAR. 

Penelitian tahun 2023 dalam jurnal Children berjudul “Optimizing Fine Motor Coordination, Selective Attention and Reaction Time in Children” menyebutkan bahwa kegiatan yang menggabungkan unsur seni visual dan gerakan fisik terbukti meningkatkan konsentrasi serta kecepatan reaksi anak.

Artinya, saat anak mencubit, menggulung, atau menekan bahan lembut seperti adonan lilin, ia tidak hanya bermain, tapi juga sedang melatih koordinasi tangan dan mata, sekaligus memperkuat daya fokus.

Dari Dapur Kecil, Anak Belajar Fokus dan Sabar

Salah satu cara kreatif melatih fokus anak adalah melalui permainan tematik seperti masak-masakan. 

Aktivitas ini tidak hanya mengasah daya imajinasi, tapi juga melatih kesabaran dan kemampuan mengikuti tahapan. 

Saat anak membuat “masakan”, ia belajar mengatur urutan, memahami langkah, dan mengingat bentuk atau warna yang ingin dibuat.

Bagi anak-anak Indonesia, konsep bermain sambil belajar ini semakin menarik lewat kehadiran mainan lilin seperti Play-Doh yang menghadirkan seri “Jajanan Anak Indonesia.” 

Melalui playset bertema cilok, telur gulung, hingga es cendol, anak-anak bisa bermain sambil mengenal budaya kuliner lokal.

Selain menyenangkan, tekstur lembut lilin dan warna-warnanya yang cerah menstimulasi indra peraba serta penglihatan anak. 

Permainan ini membantu otak memproses informasi visual dan sensorik dengan lebih baik, fondasi penting bagi kemampuan fokus di kemudian hari.

Ide Aktivitas Seru di Rumah

Tanpa perlu alat rumit, orang tua bisa mulai melatih fokus anak lewat permainan sederhana menggunakan lilin mainan, misalnya:

Menggulung dan menekan adonan untuk melatih kekuatan genggaman.

Membentuk huruf atau pola agar koordinasi mata dan tangan semakin terlatih.

Memotong atau mencetak bentuk supaya anak belajar ketelitian.

Menyusun warna atau pola untuk menumbuhkan konsistensi dan kesabaran.

Mencampur warna guna menstimulasi kreativitas dan kemampuan visual.

Melalui permainan ini, anak tidak hanya berimajinasi, tapi juga belajar hal-hal penting untuk kesiapan belajar formal, fokus, ketelitian, dan kontrol diri.

(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved