Rabu, 12 November 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kepala BGN Sebut 211 Kasus Keracunan MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan Nasional

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, hingga 11 November 2025 tercatat 411 kasus keracunan pangan nasional di Indonesia.

Penulis: Chaerul Umam
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
KERACUNAN MBG - Pelajar diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). Hingga Kamis (16/10/2025) pagi, jumlah korban yang tercatat di posko utama di SMP Negeri 1 Cisarua telah mencapai 345 orang. 
Ringkasan Berita:
  • Hingga 11 November 2025 tercatat ada 411 kasus keracunan pangan nasional di Indonesia.
  • Dari jumlah tersebut 211 kasus atau sekitar 48 persen di antaranya diakibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Hal ini terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, hingga 11 November 2025 tercatat ada 411 kasus keracunan pangan nasional di Indonesia yang berasal dari berbagai faktor. 

Dari jumlah tersebut, kata Dadan, 211 kasus atau sekitar 48 persen di antaranya diakibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: Di Medsos Ramai Petugas MBG Tagih Gaji yang Belum Dibayar, BGN Ungkap Kendalanya

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

"Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia," ungkap Dadan.

Baca juga: Soal Dugaan Ompreng Berlabel Halal Palsu di Ancol, Ini Tanggapan BGN

Dadan menjelaskan, dari kasus keracunan yang terkait program MBG tersebut, lebih dari 600 penerima manfaat dirawat inap, sementara belasan ribu lainnya menjalani rawat jalan.

"Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2, tapi kami akan sinkronkan," katanya.

PROGRAM MBG - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menghadiri.Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dia menyebut ada 211 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) atau sekitar 48 persen dari total kasus keracunan pangan nasional. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)
PROGRAM MBG - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menghadiri.Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dia menyebut ada 211 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) atau sekitar 48 persen dari total kasus keracunan pangan nasional. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam) (TRIBUNNEWS.COM/CHAERUL UMAM)

"Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755, sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi," lanjutnya.

Meski demikian, Dadan tetap bersyukur karena jumlah kejadian keracunan tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan total produksi makanan dalam program MBG.

"Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan alhamdulillah, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik," tandasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved