Satu dari 4 Orang Dewasa di Indonesia Obesitas, Diabetes Pun Mengancam, Saatnya Kendalikan
Indonesia dihadapkan pada tantangan ganda yang memerlukan aksi kolektif segera—meningkatnya angka obesitas dan diabetes.
Menurut dr. Dicky L. Tahapary, Sp.PD, K-EMD, Ph.D, dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes yang merupakan Bendahara Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dan [jabatan] Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), obesitas dan diabetes bagaikan dua sisi dari koin yang sama.
"Penurunan berat badan 5–10 persen saja sudah terbukti memperbaiki kadar gula darah, tekanan darah, dan lipid; sementara penurunan lebih dari 10–15 persen, bahkan dapat mendorong remisi diabetes tipe 2," jelasnya.
Baca juga: Efektif Cegah Obesitas, Konsumsi Cukup Protein dan Serat Bikin Kenyang Lebih Lama
Jika diet dan olahraga belum cukup, itu bukan kegagalan, tetapi sinyal bahwa sudah waktunya berkonsultasi dengan dokter.
Sesuai panduan PNPK Obesitas, pendekatan bertahap tetap menjadi kunci—dimulai dari pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur, dilanjutkan dengan opsi faramakoterapi atau terapi medis berbasis bukti, misalnya GLP-1, yang tentunya di bawah pengawasan dokter.”
Menghapus Stigma, Membangun Dukungan
Masih banyak individu dengan obesitas yang berjuang sendiri dan enggan mencari bantuan tenaga kesehatan karena stigma dan rasa bersalah.
Padahal, obesitas bukan kegagalan pribadi—melainkan kondisi medis kompleks yang membutuhkan dukungan nyata.
Seperti dikatakan Nadia, jika mengatasi obesitas harus melalui sksi bersama lintas sektor—dari edukasi publik, layanan kesehatan, hingga kebijakan yang mendorong pola hidup sehat—menjadi kunci untuk menekan laju obesitas dan diabetes di Indonesia.
Menangkap imbauan pemerintah dan menegaskan komitmennya untuk membantu lebih banyak masyarakat mendapatkan perawatan yang tepat, Novo Nordisk Indonesia terus mendorong peningkatan akses terhadap edukasi, layanan kesehatan, dan dukungan medis yang tepercaya bagi individu dengan obesitas di seluruh Indonesia.
Clinical, Medical, & Regulatory Director Novo Nordisk Indonesia dr. Riyanny M. Tarliman, menegaskan pentingnya mengubah cara pandang terhadap obesitas.
“Kelebihan berat badan atau obesitas bukan kesalahan individu. Ini adalah kondisi medis kompleks yang membutuhkan dukungan nyata. Individu dengan obesitas berhak mendapatkan bantuan medis yang tepat untuk mengelola obesitas. Kami menghadirkan akses untuk menemukan dokter dan informasi yang tepercaya dan dapat memberikan dukungan untuk mengelola obesitas.”
Inovasi dalam Penanganan Obesitas
Bagi sebagian orang, perubahan gaya hidup saja belum cukup untuk mencapai penurunan berat badan yang bermakna.
Dalam kondisi seperti ini, terapi medis anti-obesitas di bawah pengawasan dokter dapat menjadi pilihan, bersama dengan program diet rendah kalori dan aktivitas fisik teratur, seperti yang tertuang dalam PNPK Obesitas (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/509/2025 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KLINIS TATA LAKSANA OBESITAS DEWASA).
Dengan inovasi berbasis ilmu pengetahuan dan panduan klinis yang terbukti, Novo Nordisk berkomitmen untuk terus mendorong perubahan dalam penanganan obesitas dan diabetes di Indonesia. Lebih dari sekadar penurunan berat badan, penatalaksanaan obesitas bertujuan mengembalikan harapan, meningkatkan kualitas hidup, serta mencegah komplikasi serius.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.