Mensos Gus Ipul Ajak Jam'iyatul Washliyah Perkuat Layanan Anak dalam Rakernas di Bogor
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengajak Jam'iyatul Washliyah untuk memperkuat perannya dalam pelayanan sosial, khususnya melalui pengu
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengajak Jam'iyatul Washliyah untuk memperkuat perannya dalam pelayanan sosial, khususnya melalui penguatan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau panti anak.
Hal itu disampaikan Gus Ipul saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan Nasional Jamaah Al Jam'iyatul Washliyah di Sentul, Bogor, Sabtu (26/4/2025). Acara ini mengusung tema Peran dan Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, dan turut dihadiri Ketua Umum PP Al Jam'iyatul Washliyah, jajaran pengurus, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengungkapkan rasa syukur bisa hadir di tengah keluarga besar Al Jam'iyatul Washliyah, organisasi Islam yang sejak berdirinya pada 1930 konsisten berkontribusi di bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan kemanusiaan.
“Al Jam'iyatul Washliyah telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengangkat derajat kaum dhuafa," ujar Gus Ipul.
Baca juga: Fatma Saifullah Yusuf Hadiri Halal Bihalal Seruni dan Dekranas
Ia menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan organisasi masyarakat keagamaan untuk menghadapi tantangan sosial seperti kemiskinan, ketimpangan, bencana alam, hingga krisis sosial lainnya. Kemensos, kata Gus Ipul, membuka ruang seluas-luasnya untuk sinergi, mulai dari penguatan panti sosial, pemberdayaan masyarakat, hingga penanganan korban bencana.
Salah satu bentuk nyata dari kemitraan tersebut adalah melalui pengelolaan LKSA yang berperan penting dalam memberikan perlindungan dan pengasuhan alternatif kepada anak-anak yang membutuhkan, akibat kemiskinan, penelantaran, kekerasan, atau bencana.
“Kita tahu tantangan LKSA saat ini tidak ringan. Selain keterbatasan sarana prasarana, kita juga perlu meningkatkan kapasitas pengasuh, menjaga standar layanan perlindungan anak, dan beradaptasi dengan perubahan sosial yang cepat," jelas Gus Ipul.
Data Kemensos menunjukkan, dari total 14.445 LKSA yang ada, sebanyak 12.207 LKSA sudah terakreditasi. Untuk memastikan kualitas layanan, Kemensos telah menyiapkan regulasi yang mewajibkan pemenuhan standar tertentu, dengan sanksi bagi LKSA yang tidak memenuhi ketentuan.
Gus Ipul berharap, dengan jaringan sosialnya yang luas, Al Jam'iyatul Washliyah bisa mengambil peran lebih besar dalam memastikan setiap anak mendapatkan hak atas pengasuhan, pendidikan, kesehatan, dan masa depan yang lebih baik.
“Kami mengundang Washliyah untuk bergabung dalam program-program peningkatan kapasitas SDM LKSA, pemberdayaan ekonomi, serta pembinaan kelembagaan, agar pelayanan sosial kita benar-benar berkualitas dan berkelanjutan,” tegasnya.
Gus Ipul menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk membangun sistem perlindungan sosial yang berpihak pada anak, berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan, serta memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal dalam pembangunan nasional.
Baca juga: Empat Santri Ponpes Gontor Meninggal Akibat Longsor, Kemensos Bakal Santuni Korban
Hadiri Raker dengan Komisi VIII DPR RI, Mensos Sampaikan Penyesuaian Rencana Kerja Tahun 2026 |
![]() |
---|
Tanggap Darurat, Kemensos Bergerak Penuhi Kebutuhan Korban Banjir Bandang Nagekeo |
![]() |
---|
Hadapi Banjir Bali, Kemensos Siagakan Lumbung Sosial untuk Logistik Darurat Pengungsi |
![]() |
---|
Mensos Jenguk Korban Banjir Bali dan Berikan Santunan Kematian |
![]() |
---|
Kemensos Akan Santuni Ahli Waris Korban Meninggal dan Luka Berat Banjir Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.