Menaker Yassierli Ajak Generasi Muda Asah Skill Hadapi Tantangan Dunia Kerja Masa Depan
Menaker Yassierli dorong generasi muda, khususnya Gen Z, asah keterampilan agar siap hadapi tantangan dunia kerja yang dinamis.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak geneasi muda, terutama generasi Z untuk membekali diri dengan keterampilan yang sesuai agar siap menghadapi dinamika dan ketidakpastian dunia kerja di masa depan.
Hal tersebut disampaikan Menaker Yassierli saat menjadi pembicara pada Indonesia Summit 2025 dengan topik “Unlocking Job Opportunities: Strategies for Inclusive and Sustainable Employment in Indonesia” yang diselenggarakan oleh IDN Times, di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Menurut Menaker Yassierli, terdapat tiga faktor global yang akan menggeser lanskap dunia kerja, yakni AI & Digitalisation Disruption, Green Transition & Sustainability, serta Demographic & Care Economy Shift.
“Dari perubahan lanskap tersebut, diperkirakan 170 juta pekerjaan baru akan tercipta pada tahun 2030. Namun, di sisi lain 92 juta pekerjaan akan hilang atau tergantikan, serta 59 persen angkatan kerja perlu melakukan reskilling dan upskilling,” ujar Menaker Yassierli.
Lebih lanjut, Menaker Yassierli menjelaskan bahwa transformasi global itu juga akan melahirkan berbagai jenis pekerjaan baru di sejumlah sektor. Pada ekonomi kreatif, misalnya, muncul profesi seperti content creator, live seller, affiliate marketing, dan digital marketing specialist.
Baca juga: Menaker Yassierli: Transformasi Hubungan Industrial Jadi Fondasi Perkuat Produktivitas Nasional
Pada ekonomi digital berbasis AI, dibutuhkan tenaga kerja sebagai AI specialist, prompt engineer, cybersecurity analyst, data scientist/big data specialist, hingga IoT specialist.
Di sektor advanced manufacturing, pekerjaan yang berkembang antara lain battery module/pack assembly technician, industrial IoT (IIoT) technician, smart factory maintenance technician, hingga additive manufacturing operator.
Sementara itu, green, circular, and sustainable economy membuka peluang karier sebagai renewable energy engineer, EV specialist (charging & maintenance), circular designer, sustainability analyst/ESG compliance officer, hingga solar/wind technician.
Adapun sektor care and centered economy juga diproyeksikan tumbuh pesat dengan kebutuhan profesi seperti tenaga telehealth, personal care, konselor, wellness coach, hingga mentor atau coach.
Menaker Yassierli menegaskan bahwa Kemnaker memiliki modalitas pelatihan vokasi untuk menghadapi perubahan tersebut. Modalitas ini meliputi standar kompetensi, kelembagaan berupa BLK, serta SDM berupa instruktur, asesor, dan mentor.
“Ini adalah modalitas yang kami miliki, dan saat ini kementerian berupaya agar modalitas ini dapat dioptimalkan oleh generasi muda, khususnya generasi Z dan milenial,” tutup Menaker Yassierli.
Baca juga: Menaker Sebut Sinergi jadi Kunci Perluasan Jamsostek bagi Pekerja Informal
Menaker Tekankan SDM Kuat dan Hubungan Industrial Harmonis Kunci Kemandirian Ekonomi |
![]() |
---|
Menaker Lepas Kontingen Kemnaker ke Pornas XVII KORPRI 2025 |
![]() |
---|
Minat Profesi Akuntan Masih Rendah, Perlu Terobosan Edukasi yang Masif untuk Generasi Muda |
![]() |
---|
Menaker Yassierli: BPVP Banda Aceh Punya Peran Strategis Siapkan Tenaga Kerja Unggul |
![]() |
---|
Menaker Yassierli Dorong Serikat Pekerja Terlibat dalam Reformasi Sertifikasi K3 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.