Kamis, 13 November 2025

Indramayu Jadi Kota Wakaf Pertama, Bupati Lucky: Bukan Sekadar Amal, Tapi Strategi Ekonomi Umat

Program ini mendorong kemandirian ekonomi umat melalui pengelolaan wakaf produktif tanpa menggunakan dana APBD.

Editor: Content Writer
Dok. Pemkab Indramayu
PROGRAM KOTA WAKAF - Bupati Indramayu Lucky Hakim mencanangkan Program Kota Wakaf sebagai bagian dari visi Indramayu REANG. Program ini mendorong kemandirian ekonomi umat melalui pengelolaan wakaf produktif tanpa menggunakan dana APBD. 


TRIBUNNEWS.COM – Kabupaten Indramayu mencatat sejarah baru dengan mencanangkan Program Kota Wakaf untuk pertama kalinya. Program ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong) melalui penguatan ekonomi masyarakat berbasis zakat dan wakaf.

Mengusung tema “Gerakan Wakaf Uang Menuju Indramayu REANG”, gerakan ini menegaskan bahwa wakaf bukan sekadar amal ibadah, melainkan juga strategi pembangunan sosial-ekonomi umat. Melalui pengelolaan wakaf produktif, potensi ekonomi umat diharapkan tumbuh berkelanjutan, memperkuat sektor pendidikan, kesehatan, sosial, hingga dakwah.

Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Lucky Hakim mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam menyukseskan gerakan ini.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, dan lembaga terkait untuk bergandengan tangan demi kesuksesan program Kota Wakaf,” ujarnya, Jumat (10/11/2025).

Lucky Hakim menegaskan, Kota Wakaf bukan hanya simbol religiusitas, melainkan gerakan nyata membangun kemandirian ekonomi umat.

“Program ini diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi daerah lain,” katanya.
 
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa program Kota Wakaf tidak bersumber dari APBD, melainkan murni lahir dari gerakan kemandirian umat.

“Program ini memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengelolaan wakaf produktif. Lahan, rumah, bahkan kebun bisa diwakafkan selama dikelola profesional dan transparan,” ungkapnya.

Baca juga: Lihat Langsung Pengerukan di Pelabuhan Dadap, Bupati Lucky Hakim Dorong Potensi Perikanan Indramayu

Ia menyebut, sepanjang tahun 2025, Indramayu memiliki 2.281 titik wakaf seluas 3,14 juta meter persegi, serta 73 bidang tanah wakaf baru dengan total luas 163.656 meter persegi. Data ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap potensi wakaf sebagai pilar kesejahteraan.

Prof. Waryono juga mendorong BAZNAS Indramayu dan lembaga amil zakat lainnya untuk menjadi simpul koordinasi penyaluran zakat dan wakaf agar tepat sasaran.

“Salah satu wujud konkretnya adalah program pemberdayaan keluarga berbasis zakat dan wakaf yang dikelola oleh KUA. Dengan begitu, keluarga di Indramayu bisa lebih kuat dan mandiri secara ekonomi,” tambahnya.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Dudu Rohman, turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, Kota Wakaf merupakan langkah nyata implementasi kebijakan nasional dalam memperkuat kesejahteraan umat melalui kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat.

“Indramayu kini punya wajah baru sebagai Kota Wakaf. Ini langkah besar memperkuat komitmen terhadap gerakan zakat dan wakaf untuk kesejahteraan umat,” ujar Dudu.

Kegiatan pencanangan Kota Wakaf ditutup dengan lelang amal zakat digital, penyerahan program inkubasi wakaf produktif senilai Rp150 juta, santunan untuk anak yatim dan dhuafa, serta penyerahan 25 sertifikat wakaf.

Program ini diharapkan menjadi model pengelolaan wakaf modern yang tidak hanya berorientasi pada ibadah, tetapi juga pemberdayaan dan pembangunan ekonomi kerakyatan di Indramayu. 

Baca juga: Bupati Lucky Hakim Canangkan Kota Wakaf, Dorong Kemandirian dan Kesejahteraan Umat

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved