Sabtu, 4 Oktober 2025

Pedasnya Gudeg Mercon Nendang di Lidah

Gudeg makanan khas Yogya ini memang identik dengan citarasanya yang manis. Namun, beda Gudeg Mercon Bu Ngatinah di Kranggan.

zoom-inlihat foto Pedasnya Gudeg Mercon Nendang di Lidah
TRIBUN JOGJA
Gudeg Mercon Bu Ngatinah di Kranggan rasa pedasnya nendang.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gudeg makanan khas Yogya ini memang identik dengan citarasanya yang manis. Namun, jika ingin mencoba sensasi berbeda dari Gudeg, Anda bisa mencicipi Gudeg Mercon Bu Ngatinah di Kranggan, yang masih dekat dengan Tugu Yogya.

Berada di tepi jalan Jalan Kranggan, tenda sederhana seukuran 2 x 1,5 meter nampak dipadati pembeli di satu sudut jalan. Warungnya memang sederhana, hanya bermodalkan sebuah meja besar tempat meletakkan seluruh racikan gudeg merconnya, dikelilingi kursi kursi plastik bagi pengunjung yang ingin makan sembari ngobrol dengan Bu Ngatinah, yang ramah menanggapi setiap pembelinya. Bagi yang datang beramai ramai, bisa lesehan di trotoar seberang jalan sembari bersantai menikmati suasana malam Yogya. Yang istimewa dari Gudeg Mercon Bu Tinah adalah citarasa pedasnya  yang begitu nendang.

Gudeg manis tentu hal biasa, tapi gudeg yang manis, gurih dan pedas bisa jadi kejutan tersendiri bagi para pecinta  kuliner tradisional. Bu Ngatinah sang pemilik dan pendiri warungnya mengaku meracik sendiri resep merconnya, yang membuat gudeg yang satu ini istimewa. "Di seluruh Yogya, gudeg seperti ini ya cuma ada di sini," tutur Bu Tinah tersenyum.

Legit manisnya gudeg masih terasa begitu kental ditambah dengan kuah arehnya yang gurih. Tapi, sensasi pedas langsung menyeruak ketika mencicipi merconnya yang dituangkan di atas nasi. Nah, mercon inilah resep andalan Bu Ngatinah yang istimewa. Berupa sayur tempe dan potongan cabai hijau, ditambah krecek dengan cabai rawit merah ini memberi sensasi lain pada ritual makan gudeg Yogya. "Sejak warung ini berdiri sekitar 20 tahun lalu, saya selalu memasak gudeg ini sendiri," ujar Ngatinah yang duduk di samping putrinya, Parni.

Setiap pembeli  yang datang pasti ditawari langsung oleh Ngatinah lauk apa saja yang diinginkan. Satu porsi standar berisi nasi, gudeg, ditambah mercon, bihun goreng, krecek, cabe rawit utuh dan disiram dengan kuah areh yang gurih. Lantas untuk lauknya, pembeli bisa memilih tahu, ayam suwir, kepala, ati ampela, sayap, paha, ataupun telur ayam.  Masih kurang lengkap, wanita asli Boyolali ini  juga menyediakan sate ayam, berbagai gorengan dan kerupuk. Harganya tergantung dari kombinasi lauknya, berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 20-an ribu per porsi.

Berdampingan dengan warung nasi kuning opor Bu Tuminem, Warung Gudeg Mercon Bu Tinah biasa buka sekitar pukul 21.00 WIB hingga tengah malam. "Pokoknya sampai habis, bisa sampai jam 2 malam," tukas wanita yang tinggal di daerah Jenggotan, Yogya ini.

Meskipun buka tengah malam, nyatanya Warung Gudeg Mercon Bu Tinah ini selalu diburu masyarakat, apalagi para wisatawan yang ingin mencicipi nikmatnya kuliner khas Yogya. Bu Tinah sudah tidak kaget mendapati beberapa artis ibukota datang ke warung sederhananya misalnya saja Julia Perez, Tessi dan almarhum Mbah Surip.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved