Jumat, 3 Oktober 2025

Token Listrik PLN Gagal Terisi? Coba Perhatikan Hal-Hal Berikut

Lantas, bagaimana cara dan produser pengisian token listrik PLN? Simak ulasan berikut ini.

Tribun Images/JEPRIMA
Warga melakukan pengecekan token listrik prabayar di Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Listrik prabayar atau yang lebih dikenal dengan token listrik kini semakin populer.

Banyak orang yang mulai beralih menggunakan listrik prabayar dan meninggalkan listrik pascabayar.

Dibandingkan dengan menggunakan listrik pascabayar, Anda bisa lebih mudah mengontrol penggunaan listrik dengan listrik prabayar.

Baca juga: Panduan Cara Klaim Token Listrik Prabayar Gratis dari PLN: Login di www.pln.co.id atau via WhatsApp

Layaknya pembelian pulsa pada smartphone, Anda perlu melakukan pembelian token listrik terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa mendapatkan aliran listrik di rumah.

Biaya listrik yang membengkak dan melebihi anggaran tak akan dialami oleh para pengguna listrik prabayar.

Lain halnya dengan listrik pascabayar yang baru mengetahui besarnya pengeluaran pada akhir bulan.

Tidak hanya itu, pembelian listrik prabayar ini juga tidak dikenai biaya denda, lho.

Baca juga: Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan Desember 2020: Login www.pln.co.id atau via WhatsApp

Dedi Muhtadi, seorang warga Kramat, Senen, Jakarta Pusat, tengah mengisi token listrik ke meteran listrik, Selasa (8/9/2015). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengkaji ulang pembayaran listrik dengan sistem token, karena sistem token saat ini dinilai mengandung unsur monopoli bayaran. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Dedi Muhtadi, seorang warga Kramat, Senen, Jakarta Pusat, tengah mengisi token listrik ke meteran listrik, Selasa (8/9/2015). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki listrik prabayar. Pasalnya, jika Anda menggunakan listrik pascabayar dan melewatkan waktu pembayaran tagihan, bersiaplah untuk mendapatkan denda hingga pemadaman listrik oleh pihak PLN.

Cara membeli pulsa token listrik juga terbilang sangat mudah. Anda bisa melakukannya di konter pulsa terdekat atau melalui minimarket.

Bahkan, Anda juga bisa membeli token listrik melalui e-commerce, lho. Nominal yang bisa Anda beli pun sangat beragam, mulai dari Rp 20.000 hingga jutaan rupiah.

Untuk bisa beralih dari listrik pascabayar, Anda juga harus membeli meteran listrik yang baru. Pasalnya, listrik prabayar tidak lagi menggunakan meteran listrik analog dan mulai beralih ke meteran listrik digital.

Lantas, bagaimana cara dan produser pengisian token listrik PLN? Simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Simak Cara Mudah Lapor Meteran Listrik PLN via WhatsApp, Paling Lambat Besok

Mencatat Nomor Token

Hal pertama yang perlu Anda lakukan jika ingin membeli token listrik, yakni mencatat nomor token. Nomor token ini merupakan nomor seri yang tercantum di bagian atas bargainser (meteran listrik digital). Catat dengan baik nomornya saat akan melakukan pembelian token. Jika sudah, selanjutnya Anda bisa langsung menentukan di mana tempat untuk membeli token listrik. Apakah itu di konter pulsa terdekat, minimarket, mobile banking, atau situs jual beli online seperti e-commerce.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda bisa membeli token listrik dengan nominal mulai dari Rp 20.000. Nominal ini berlaku untuk pembelian token di berbagai macam tempat. Setelah berhasil melakukan pembelian token sesuai dengan nominal yang dipilih, Anda akan langsung mendapatkan 20 digit angka token. Nah, angka inilah yang nantinya perlu Anda masukkan pada meteran listrik.

Masukkan Angka Token ke Meteran Listrik

Jika Anda perhatikan, pada meteran listrik digital dilengkapi dengan aneka tombol-tombol angka di dalamnya. Tombol inilah yang Anda gunakan untuk memasukkan 20 digit angka token. Caranya pun sangatlah mudah, Anda hanya perlu mengetikkan ke-20 digit angka tersebut dengan benar. Pastikan Anda tidak melakukan kesalahan dalam memasukkan angka token.

Jika nyatanya Anda melakukan kesalahan, jangan panik. Anda tinggal tekan tombol backspace untuk menghapus angka tersebut. Selanjutnya, ketik kembali angka dengan benar sesuai dengan yang tertera. Jika sudah, Anda bisa langsung tekan tombol enter dan angkat token pun akan otomatis ter-input.

Baca juga: Sudah Desember, Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Bulan Desember 2020 di www.pln.co.id

Muncul Kode Konfirmasi

Setelah tombol enter kamu tekan, selanjutnya akan layar meteran akan menampilkan sebuah kode konfirmasi. Kode inilah yang akan menjadi penentu apakah proses input Anda berhasil atau tidak. Untuk itu, selalu perhatikan layar meteran listrik setiap kali selesai tekan tombol enter.

Apabila angka token yang Anda masukkan sudah benar, layar akan otomatis memunculkan kode "Accept" atau "Benar". Sebaliknya, jika yang muncul adalah kode "Reject" atau "Salah", bisa dipastikan jika angka token yang Anda masukkan tidaklah benar. Sehingga Anda pun harus kembali memasukkan angka token dari awal. Agar tak lagi melakukan kesalahan, tekan angka meteran listrik secara perlahan-lahan.

Token Listrik Kembali Terisi

Apabila kode konfirmasi sudah bertuliskan "Accept", hal ini menandakan jika proses pengisian token berhasil dilakukan. Untuk lebih meyakinkan Anda, perhatikan bagian lampu LED indikator token. Akan ada perubahan jika Anda berhasil melakukan pengisian token. Dengan diisinya kembali token listrik, aliran listrik bisa langsung masuk ke rumah Anda dan bisa digunakan secara maksimal.

Bagaimana, sebuah proses pengisian token listrik yang sangat mudah dan praktis, kan? Selanjutnya, apabila meteran listrik digital Anda mengeluarkan suara seperti alarm, hal ini menandakan jika listrik di rumah Anda sudah hampir habis. Sesuai dengan peraturan yang diterapkan PLN, alarm ini baru akan berbunyi jika token listrik di rumah Anda kurang dari 20 kWh. Saat alarm sudah terdengar, jangan lupa untuk segera melakukan pengisian token kembali, ya. Terlebih jika alarm ini berbunyi di malam hari. Suara alarm yang berbunyi terus menerus bisa jadi mengganggu tidur malam tetangga Anda.

Baca juga: Token Listrik Gratis PLN Desember 2020, Sudah Bisa Diklaim Hari Ini, Simak 2 Tips Ini

Penyebab Token PLN Gagal Terisi

Beberapa dari Anda tentu pernah mengalami kegagalan setiap kali melakukan pengisian token listrik PLN. Kegagalan yang terjadi ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Lantas, faktor apa saja yang biasanya kerap memicu kegagalan pengisian token listrik? Agar Anda tak lagi penasaran, yuk simak ulasan berikut ini.

Server Sedang Mengalami Masalah atau Error

Jika sedang apes, bisa jadi Anda akan melakukan pengisian token bersamaan dengan kesalahan pada server. Jika hal ini sampai terjadi, tentu tidak akan Anda yang bisa Anda lakukan. Mengingat kesalahan terletak pada sistem atau pusat. Saat hal ini terjadi, tunggulah beberapa saat hingga server bisa kembali seperti semula. Barulah Anda bisa mencoba memasukan angka token listrik.

Salah Mencantumkan ID Meter

Setiap meteran listrik digital akan dilengkapi dengan ID yang bersifat unik. Di mana ID yang satu dengan lainnya tidak akan sama persis. Seperti cara pembelian token listrik yang telah disebutkan di atas, ID Meter ini sangatlah penting karena diperlukan saat melakukan pembelian. Jika Anda melakukan kesalahan dalam mencantumkan ID meter dan dinyatakan valid oleh pihak PLN, bisa dipastikan jika token listrik Anda tidak akan masuk. Untuk menghindari terjadinya kesalahan ini, pastikan Anda melakukan pembelian token listrik sesuai dengan ID meter yang  benar.

Pemasangan Instalasi yang Salah

Pemasangan instalasi meteran listrik tentu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Pasalnya, hal ini juga bisa menjadi penyebab dari gagalnya pengisian token listrik. Tidak hanya itu saja, pemasangan instalasi yang tidak tepat juga bisa memicu terjadinya risiko lain yang lebih membahayakan, sebut saja seperti konsleting. Jika ini terjadi pada meteran listrik Anda, tentu Anda perlu segera menghubungi petugas PLN. Untuk menghindari pemasangan instalasi yang salah, hindari mengotak-atik meteran listrik jika memang Anda bukan ahlinya. Namun, bukan tidak mungkin jika hal ini terjadi disebabkan oleh petugas PLN.

Ada Masalah pada Meter Prabayar

Dibandingkan dengan meteran listrik analog, meteran listrik digital yang digunakan pada listrik prabayar diklaim lebih sensitif dan sering mengalami masalah. Bahkan, permasalahan yang muncul pun bisa berbeda-beda, lho. Untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan pada meteran, Anda bisa langsung mengecek bagian layar meteran.

Jika muncul kode seperti "Cancel", "Periksa", "Blocked", serta matinya tombol CTL, bisa dipastikan jika meteran listrik Anda mengalami permasalahan. Apabila Anda menemukan kode aneh yang muncul pada meteran, segera hubungi petugas PLN untuk mendapatkan penanganan terbaik. Jika Anda tidak melaporkan permasalahannya ini, proses pengisian token yang nantinya akan Anda lakukan akan otomatis gagal. Untuk itu, sebelum token habis, segera atasi permasalahan yang muncul pada meteran, ya.

Salah Memasukkan Token Listrik

Penyebab lainnya yang membuat token listrik gagal terisi yakni adanya kesalahan pada angka token listrik. Sama halnya dengan kesalahan pada ID meter, kesalahan ini juga bisa membuat token listrik yang Anda beli tidak terisi. Sehingga Anda perlu berhati-hati setiap kali akan menekan tombol angka dalam pengisian token listrik, ya. Pastikan tombol yang Anda tekan berjumlah 20, tidak kurang dan juga tidak lebih. Saat Anda terbukti melakukan kesalahan pencantuman angka, layar meteran akan langsung bertuliskan "Reject".

Jika Anda sudah mendapatkan kode "Reject" satu kali, sebisa mungkin jangan lakukan kesalahan yang kedua. Pasalnya, PLN telah menerapkan sebuah peraturan di mana meteran listrik akan diblokir apabila pengguna melakukan kesalahan pencantuman angka token sebanyak tiga kali. Wah, tentu akan sangat merugikan dan merepotkan jika Anda sampai mengalami blokir hanya karena masalah sepele. Segera hubungi petugas PLN jika meteran listrik Anda mengalami pemblokiran.

kWh Over Limit

Tahukah Anda jika PLN telah menentukan berapa kWh limit yang bisa digunakan oleh setiap penggunanya. Dilakukannya pembatasan ini bertujuan agar pengguna listrik bisa lebih bijak dalam menggunakan listrik setiap bulannya. Boros akan penggunaan listrik tentu tidak baik, bukan? Apabila Anda melakukan pengisian token listrik saat kWh sudah over limit, bisa dipastikan jika proses pengisian token tersebut akan gagal. Jika ini sampai terjadi, lagi-lagi Anda perlu segera menghubungi petugas PLN. Mengingat permasalahan ini tidak akan bisa Anda atasi seorang diri.

Nah, itu tadi faktor penyebab gagalnya pengisian token yang seringkali dialami oleh para pengguna.

Terlepas dari faktor tersebut, akan lebih baik jika Anda bisa menggunakan listrik dengan bijak. Banyak kebiasaan buruk yang disepelekan dan berakibat membuat tagihan listrik membengkak.

Di antaranya seperti lupa mencabut kabel stop kontak listrik, menyalakan lampu di siang hari, menggunakan produk elektronik seperti AC secara berlebihan, mengisi kulkas terlalu penuh, dan masih banyak lagi.

Jika kebiasaan buruk tersebut Anda lakukan secara berulang, tidak heran jika Anda perlu membeli pulsa token listrik secara terus menerus.

Untuk mencegahnya segera hilangkan kebiasaan tersebut dan isi token listrik sesuai dengan kebutuhan Anda.

Dengan mengetahui rata-rata pengguna listrik setiap minggu atau bahkan setiap bulan, Anda tak perlu melakukan pengisian token listrik secara terus-menerus.

Di sisi lain, pastikan Anda juga memiliki voucher fisik token listrik. Adanya voucher ini memungkinkan Anda untuk tetap bisa melakukan pengisian token sekalipun jaringan internet sedang tidak stabil.

Jika hal ini terjadi, akan merepotkan jika token listrik Anda habis di tengah malam dan berada jauh dari konter atau bahkan minimarket.

Hindari terjadinya hal tersebut dan pastikan Anda selalu memiliki stok voucher token listrik.

Semoga bermanfaat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved