Sabtu, 6 September 2025

Surat Ath Thaariq Ayat 1-17, Dilengkapi Bacaan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Tafsir Singkat

Berikut ini bacaan Surat Ath Thaariq Ayat 1-17, lengkap dengan bacaan latin, terjemahan Bahasa Indonesia, dan tafsir singkat dari quran.kemenag.go.id

TRIBUNNEWS/Jeprima
Berikut ini bacaan Surat Ath Thaariq Ayat 1-17, Bacaan Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsir Singkat. 

TRIBUNNEWS.COM - Surat Ath Thaariq adalah surat ke-86 di dalam kitab suci Al-Qur'an.

Surat ini terdiri dari 17 ayat.

Ath Thaariq memiliki arti surat yang datang di malam hari.

Di dalam surat Ath Thaariq terdapat perintah untuk mensyukuri rahmat Allah berupa kehidupan, hujan, tumbuhan, dan adanya waktu siang dan malam.

Selengkapnya, simak bacaan surat Ath Thaariq dengan terjemahan bahasa Indonesia dan artinya, serta tafsir singkat berikut ini.

Baca juga: Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, Berisi tentang Nasihat Bersyukur hingga Berbakti Kepada Orang Tua

Baca juga: Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Keutamaannya

Berikut ini bacaan surat Ath Thaariq ayat 1-17, dikutip dari quran.kemenag.go.id:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

 
وَالسَّمَاۤءِ وَالطَّارِقِۙ - ١

1. Waalssamaa-i waalththaariqi

Artinya: Demi langit dan yang datang pada malam hari.

 
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الطَّارِقُۙ - ٢

2. Wamaa adraaka maa alththaariqu

Artinya: Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

 
النَّجْمُ الثَّاقِبُۙ - ٣

3. Alnnajmu altstsaaqibu

Artinya: (yaitu) bintang yang bersinar tajam,

 
اِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌۗ - ٤

4. In kullu nafsin lammaa ‘alayhaa haafizhun

Artinya: setiap orang pasti ada penjaganya.

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ - ٥

5. Falyanzhuri al-insaanu mimma khuliqa

Artinya: Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

 
خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ - ٦

6. Khuliqa min maa-in daafiqin

Artinya: Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar,

 
يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ - ٧

7. Yakhruju min bayni alshshulbi waalttaraa-ibi

Artinya: yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.

 
اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَادِرٌۗ - ٨

8. Innahu ‘alaa raj’ihi laqaadirun

Artinya: Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).

 
يَوْمَ تُبْلَى السَّرَاۤىِٕرُۙ - ٩

9. Yawma tublaa alssaraa-iru

Artinya: Pada hari ditampakkan segala rahasia, 

 
فَمَا لَهٗ مِنْ قُوَّةٍ وَّلَا نَاصِرٍۗ - ١٠

10. Famaa lahu min quwwatin walaa naasirin

Artinya: maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الرَّجْعِۙ - ١١

11. Waalssamaa-i dzaati alrraj’i

Artinya: Demi langit yang mengandung hujan,

وَالْاَرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِۙ - ١٢

12. Waal-ardhi dzaati alshshad’i

Artinya: dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

اِنَّهٗ لَقَوْلٌ فَصْلٌۙ - ١٣

13. Innahu laqawlun fashlun

Artinya: sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),

وَّمَا هُوَ بِالْهَزْلِۗ - ١٤

14. Wamaa huwa bialhazli

Artinya: dan (Al-Qur'an) itu bukanlah sendagurauan.

اِنَّهُمْ يَكِيْدُوْنَ كَيْدًاۙ - ١٥

15. Innahum yakiiduuna kaydaan

Artinya: Sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat.

وَّاَكِيْدُ كَيْدًاۖ - ١٦

16. Wa-akiidu kaydaan

Artinya: Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.

فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا ࣖ - ١٧

17. Famahhili alkaafiriina amhilhum ruwaydaan

Artinya: Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.

Baca juga: Bacaan Surat An-Naba Ayat 1-40, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Tafsir Ringkas Ath Thaariq Ayat 1-17 dikutip dari quran.kemenag.go.id:

1. Allah bersumpah dengan langit dan bintang yang terbit pada malam hari.

Bersumpah dengan sinar bintang memecahkan kegelapan, dan menjadi petunjuk jalan bagi manusia pada waktu gelap di bumi dan di laut.

Dari bintang itu, manusia dapat mengetahui musim hujan dan hal-hal lain yang diperlukannya dalam kehidupan.

2. Dan wahai Nabi, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

Allah bersumpah dengan langit dan bintang yang terbit pada malam hari.

Sinar bintang memecahkan kegelapan dan menjadi petunjuk jalan kepada manusia pada waktu gelap di bumi dan di laut.

Dari bintang itu, manusia dapat mengetahui musim hujan dan hal-hal lain yang diperlukannya dalam kehidupan.

3. Itulah bintang yang bersinar tajam dan cahayanya menembus kegelapan malam.

Langit malam bagaikan tirai yang menyelubungi langit.

Cahaya bintang menyeruak, menembus tirai itu sehingga tampak gemerlap.

4. Demi itu semua, setiap orang pasti ada malaikat yang ditugasi oleh Allah sebagai penjaganya.

Malaikat bertugas mencatat apa saja yang dilakukan oleh setiap individu, baik itu kebaikan maupun keburukan.

Catatan amal itu akan menjadi bukti pada hari perhitungan kelak.

5. Sungguh, hari kebangkitan itu pasti akan terjadi.

Maka, hendaklah manusia memperhatikan asal kejadiannya; dari apa dia diciptakan.

Sehingga, semua manusia akan mengetahui besarnya kekuasan Allah dan keterbatasan dirinya.

6. Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa manusia diciptakan dari air mani yang terpancar, yang keluar dari antara tulang punggung (as-sulb) dan tulang dada laki-laki.

7. Itulah sperma yang keluar dari antara tulang punggung laki-laki dan ovum yang keluar dari antara tulang dada perempuan.

Campuran keduanya kemudian melalui berbagai proses dan tahapan di dalam rahim menjadi janin, cikal bakal manusia.

8. Allah Maha Kuasa menciptakan manusia dari ketiadaan, dari air yang memancar, maka sungguh Allah benar-benar Maha Kuasa pula untuk menghidupkan kembali sesudah mati.

Allah juga Maha Kuasa mengembalikan sesuatu kepada kondisi semula dan tentu lebih mudah daripada menciptakannya untuk pertama kali.

9. Allah akan membangkitkan manusia dari kubur mereka pada hari kiamat dan menampakkan semua tabir rahasia, seperti isi hati manusia, keyakinan, niat dan rahasia lain yang belum terkuak di dunia.

10. Ketika semua persoalan terkuak di hadapan Allah, manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dalam dirinya sendiri dan tidak pula ada penolong di luar dirinya dari balasan Allah.

Allah-lah penguasa tunggal pada hari itu.

11. Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan langit yang mengandung hujan yang sangat diharapkan manusia.

Hujan menjadikan tanah tandus menjadi subur, membuat makhluk yang berada di bumi hidup dan yang menjadikan udara panas menjadi sejuk.

12. Allah bersumpah demi bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan.

Benih yang tersiram oleh hujan akan mulai tumbuh dan menembus permukaan tanah untuk berkembang.

Banyaknya tumbuhan dan pepohonan mendatangkan manfaat yang besar bagi makhluk hidup lainnya.

13. Sungguh, Al-Quran yang didustakan oleh kaum kafir itu benar-benar firman yang menjadi pemisah antara perkara hak dan batil.

Sulit bagi manusia untuk membedakan keduanya tanpa tuntunan Al-Qur’an.

Al-Qur’an menjadi bukti kasih sayang Allah karena menjadi penerang jalan hidup dan pemberi solusi bagi persoalan manusia.

14. Al-Qur'an sebagai firman Allah, Al-Qur’an itu bukanlah sendagurauan.

Al-Qur’an bukan sesuatu yang tidak bermakna, bukan pula dongeng masa lalu.

Al-Qur’an adalah murni rahmat Tuhan yang Maha Pengasih bagi seluruh alam.

15. Wahai Nabi, abaikanlah penentangan kaummu yang kafir dan teruslah menyampaikan risalah Tuhanmu karena Allah akan menjagamu.

Sungguh, mereka merencanakan tipu daya yang jahat terhadap dirimu dengan merencanakan pembunuhan atasmu.

Mereka juga menganggap Al-Qur’an sebagai dongeng masa lalu, rapalan pesihir, dan racauan orang gila; atau terhadap Islam dengan berupaya menghalangi tersebarnya agama ini.

16. Allah membuat rencana yang jitu untuk membalas tipu daya mereka.

Allah membiarkan mereka bergelimang dosa dan hidup dengan nyaman dan berkecukupan.

Di akhirat nanti, Allah akan menurunkan azab kepada mereka dengan siksa yang pedih.

17. Wahai Nabi, Allah telah berjanji demikian.

Maka, berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu.

Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu dan jangan engkau terburu-buru meminta Allah membinasakan mereka.

Biarkan mereka hidup di dunia ini beberapa tahun lagi bersama keingkaran mereka.

Di akhirat nanti mereka akan menghadap Tuhan dalam keadaan hina dan dimurkai.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Bacaan Al Quran

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan