Kamis, 2 Oktober 2025

Semarak Fun Walk Jamu Gendong Meriahkan Hari Jamu Nasional di Jakarta

Ratusan peserta dari berbagai kalangan antusias mengikuti kegiatan jalan santai sambil mengenakan atribut tradisional jamu gendong

HandOut/IST
HARI JAMU NASIONAL - Peserta 2,5K fun walk jamu gendong dalam rangka Hari Jamu Nasional 2025 di kawasan Anjungan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, Minggu (25/5/2025). 

Semarak Fun Walk Jamu Gendong Meriahkan Hari Jamu Nasional di Jakarta

TRIBUNNEWS.COM – Keseruan dan semangat sehat terasa kental dalam gelaran Fun Walk Jamu Gendong yang menjadi salah satu acara utama dalam rangkaian kegiatan bertajuk "Acaraki Jamu Festival" pada Sabtu, 25 Mei 2025, di Anjungan Sarinah, Thamrin, Jakarta.

Ratusan peserta dari berbagai kalangan antusias mengikuti kegiatan jalan santai sambil mengenakan atribut tradisional jamu gendong, membawa suasana nostalgia sekaligus menghidupkan kembali semangat cinta budaya dan gaya hidup sehat khas Indonesia.

Baca juga: Perusahaan Jamu Ini Peringati Hari Jamu Nasional Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang

Fun walk ini menjadi pembuka yang meriah bagi peringatan Hari Jamu Nasional yang jatuh setiap 27 Mei.

Lebih dari sekadar olahraga santai, kegiatan ini mengusung misi kuat untuk mengangkat jamu sebagai bagian dari identitas dan gaya hidup modern masyarakat urban.

“Melalui fun walk Jamu Gendong, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih dekat dan bangga dengan jamu. Ini bukan sekadar ramuan, tapi simbol dari hidup sehat, cinta lingkungan, dan kecintaan terhadap budaya sendiri,” ujar Jony Yuwono, Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu).

Festival bertema #Terbitlahterang ini menggabungkan unsur budaya, edukasi, dan hiburan dalam format yang lebih interaktif dan kekinian.

Selain fun walk, pengunjung juga dapat menikmati berbagai booth jamu dari berbagai daerah, ikut serta dalam lomba meracik jamu modern, serta menikmati free flow jamu gendong yang disediakan sepanjang acara.

Kolaborasi antara GP Jamu, BPOM, dan berbagai sponsor seperti Acaraki, Mustika Ratu, Larutan Penyegar Cap Badak, dan Wonderful Indonesia, menjadi bukti bahwa jamu bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga potensi masa depan yang menjanjikan—baik dari sisi kesehatan, budaya, maupun ekonomi.

“Jamu harus naik kelas. Dengan pendekatan kreatif dan berbasis gaya hidup, kita bisa memperkenalkannya ke generasi muda. Apalagi, Indonesia kini menjadi tuan rumah pertemuan WHO terkait pengembangan pengobatan tradisional. Ini momentum penting,” tambah Jony.

Deputy II BPOM, M. Kashuri, juga menegaskan pentingnya pengembangan jamu yang aman, berstandar, dan berbasis sains.

Menurutnya, bila jamu dapat terintegrasi dalam sistem kesehatan nasional, maka penguatan ekonomi lokal pun akan ikut terdorong.

“Indonesia punya kekayaan tanaman obat yang luar biasa. Bila dikelola dengan baik, jamu bisa jadi andalan bukan hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk memperkuat ekonomi rakyat,” ujarnya.

Melalui kegiatan seperti fun walk ini, masyarakat diajak tidak hanya untuk bergerak dan sehat, tetapi juga untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa yang telah turun-temurun menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved