Sabtu, 16 Agustus 2025

Idul Adha 2025

Daging Kurban Mau Disimpan di Kulkas atau Freezer? Ikuti Cara Ini agar Tidak Salah Langkah

Bagaimana cara menyimpan daging yang benar agar tetap aman dikonsumsi?  Cukup di kulkas biasa, atau harus selalu di freezer?

|
Freepik
Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas: Suhu dan Wadah yang Tepat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah Hari Raya Idul Adha, masyarakat sering menerima daging dalam jumlah banyak. 


Tapi, bagaimana cara menyimpan daging yang benar agar tetap aman dikonsumsi? 

Baca juga: Hasil Penelitian Ideas: Konsumsi Daging Orang Kaya 4,7 Kg per Tahun, Orang Miskin Hanya 9 Gram


Apakah cukup di kulkas biasa, atau harus selalu di freezer?


Ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, Asri Arimawati, S.Tr.Gz, pun menjelaskan bagaimana menyimpan daging dengan aman. 


Ia menjelaskan bahwa suhu penyimpanan sangat berpengaruh terhadap daya tahan daging.

Baca juga: 7 Tips Bersihkan Jeroan Daging Kurban agar Tidak Amis


“Kalau di freezer  bisa sampai minus 18 derajat, bisa sampai tahan 4 sampai 12 bulan. Tetapi kalau kita menyimpannya hanya di suhu kulkas yang suhunya rata-rata sekitar 4 derajat sampai 10 derajat, itu hanya bisa kita simpan kurang dari 5 hari,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Selasa (3/6/2025). 


Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan apakah daging akan segera dimasak atau disimpan jangka panjang.


“Kalau misalkan hari ini kita terima, kemudian memang kita sudah siap untuk memasaknya besok pagi, kita masih bisa simpan di suhu kulkas dengan catatan suhunya optimal dan normal,” lanjutnya.


Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak asal menyimpan di kulkas tanpa memastikan suhu di dalamnya stabil.


Asri menyarankan jika daging tidak segera dimasak, lebih baik langsung disimpan di freezer. 


Tapi kalau memang akan segera diolah, bisa ditaruh di kulkas.


“Tapi saran saya kalau misalkan memang mau disimpan demikian, sebagian disimpan untuk yang diolah bisa disimpan di kulkas dengan catatan pagi harinya untuk. Ya, kalau untuk yang jangka panjangnya bisa langsung masuk freezer, begitu,” ungkapnya.


Proses pencairan daging beku atau thawing juga tak kalah penting untuk diperhatikan. 


Thawing sendiri adalah proses pencairan atau penyegaran kembali bahan makanan beku, seperti daging dan ikan, sebelum diolah.


Banyak masyarakat yang mencairkan daging sembarangan tanpa tahu risikonya.


“Di masyarakat ya, jadi kalau misalkan proses kita biasanya mencairkan itu basah keringnya thawing, gitu ya. Kalau kita men-thawing-nya ada di dalam kulkas, jadi kita turunkan dari freezer, kemudian kita turunkan ke kulkas, jadi suhunya dinaikkan. Itu masih bisa ketika dia sudah mencair, tetapi tidak boleh lebih dari 36 jam,” jelasnya.


Namun, jika proses pencairan dilakukan langsung di suhu ruang, daging tidak boleh dimasukkan kembali ke dalam freezer.


Alasannya, bakteri sangat mudah berkembang pada suhu tertentu.


“Jadi ada suhu di mana bakteri itu senang banget berkembang, ya. Itu di suhu antara 5 sampai 45. Ketika dia ada di suhu ruang, berarti berkisar di bawah 30, ya, 26–27, gitu ya. Itu berarti kan bakteri senang banget itu nempok di sana, ya,” kata Asri. 


Namun jika proses thawing dilakukan secara aman, misalnya di dalam kulkas dan tidak lebih dari 36 jam, daging masih bisa dibekukan kembali asalkan pengemasannya benar.


Lalu, bagaimana metode pencairan yang benar dan aman? Asri memaparkan dua cara aman untuk mencairkan daging beku.


“Pertama, nanti thawing-nya itu dari freezer ke chiller. Itu memang biasa kita gunakan ya. Kalau saya pribadi juga biasanya pagi itu sebelum kerja, kalau ada daging, ya saya turunkan dulu nih di chiller. Nanti baru kita olah,” tuturnya.


Jika waktu terbatas dan daging perlu segera diolah, pencairan bisa dilakukan dengan air mengalir, namun harus tetap bersih.


“Kalau memang itu sudah beku dan memang akan segera diolah, bisa untuk yang kedua. Jadi di-thawing dengan air mengalir. Tapi harus pastikan air mengalirnya harus dengan yang air bersih,” imbuhnya. 


Ia memperkirakan waktu thawing dengan air mengalir berkisar 4 jam tergantung jumlah daging yang dicairkan.


Bila tidak ada air mengalir, metode dengan air rendaman pun masih bisa digunakan, asal airnya diganti secara berkala.


“Sebenarnya boleh juga metode itu. Tetapi harus setiap 30 menit sekali harus diganti airnya. Sehingga nanti pada saat thawing, diganti lagi airnya, tidak mencemari juga. Jadi hampir sama prinsipnya nanti dengan air mengalir,” pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan