Rabu, 13 Agustus 2025

Monster Kelinci Lucu Labubu Karya Seniman Hong Kong Sukses Cetak Hit Global

Labubu merupakan hasil karya seniman kelahiran Hong Kong yang kini tinggal di Eropa bernama Kasing Lung.

|
Penulis: Choirul Arifin
Kyodo
DEMAM MONSTER LABUBU - Boneka monster Labubu" dijual di toko Pop Mart di Beijing pada 27 Mei 2025. Labubu adalah mainan mewah mirip kelinci dari produsen Tiongkok Pop Mart karya seniman kelahiran Hong Kong yang kini tinggal di Eropa bernama Kasing Lung. 

 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat urban di sejumlah negara seperti Jepang kini sedang tergila-gila pada karakter monster unik dan lucu bernama "Labubu" dan kini menjadi hit global, dibicarakan di mana-mana.

Labubu adalah mainan mewah mirip kelinci dari produsen Tiongkok Pop Mart. 

Para penggemarnya rela mengantre panjang setiap kali produk baru diluncurkan dan beberapa bahkan berebut untuk mendapatkan barang dagangan tersebut.

Labubu merupakan hasil karya seniman kelahiran Hong Kong yang kini tinggal di Eropa bernama Kasing Lung.

Labubu adalah karakter nakal yang terinspirasi oleh peri Nordik, yang memiliki telinga runcing dan gigi bergerigi. Sebagian besar popularitasnya berasal dari dukungan selebriti dan strategi pemasaran yang cerdas.

Berbagai macam barang koleksi Labubu mulai dari patung kecil hingga mainan lunak dan gantungan kunci sering dijual dalam "kotak buta," yang memicu kegembiraan di antara penggemar yang tidak mengetahui barang apa yang akan mereka terima.

DEMAM MONSTER LABUBU - Boneka monster Labubu
DEMAM MONSTER LABUBU - Boneka monster Labubu" dijual di toko Pop Mart di Beijing pada 27 Mei 2025. Labubu adalah mainan mewah mirip kelinci dari produsen Tiongkok Pop Mart karya seniman kelahiran Hong Kong yang kini tinggal di Eropa bernama Kasing Lung. (Kyodo)

Selebriti termasuk Lisa, anggota grup K-pop Blackpink asal Thailand, serta Rihanna dan Dua Lipa, telah mengungkapkan kegemaran mereka terhadap Labubu di media sosial.

Mencerminkan tingginya permintaan, barang-barang Labubu edisi terbatas dijual kembali secara daring dengan harga mendekati $3.000.

Pop Mart International Group Ltd. telah menarik mainan Labubu dari toko-tokonya di Inggris menyusul laporan bahwa para pelanggan memperebutkannya, menurut media lokal.

Keberhasilan Labubu secara global mencerminkan bagaimana Tiongkok bertransformasi di pasar mainan dari yang awalnya hanya menjadi subkontraktor bagi bisnis-bisnis luar negeri menjadi kreator produk-produk orisinal.

Para wanita memegang boneka "Labubu", karakter monster mirip kelinci yang dibuat oleh pembuat mainan asal Tiongkok, Pop Mart, yang telah menjadi hit global, di Beijing pada 27 Mei 2025. (Kyodo) 

Hingga Jumat, saham Pop Mart di bursa saham Hong Kong bernilai sekitar HK$329 miliar ($42 miliar), sekitar 3,7 kali lipat dari angka Sanrio Co., yang memasarkan Hello Kitty, salah satu karakter mirip kucing yang paling disukai di dunia, di bursa Tokyo.

"Saya menjadi penggemar (Labubu) karena idola pria favorit saya memiliki barang-barangnya," kata seorang wanita berusia 30 tahun yang mengunjungi taman hiburan Pop Mart di Beijing dari Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan bulan lalu.

"Saya suka penampilan karakter itu yang 'jelek-imut'."

Jadi Ikon Pariwisat Makau

Kantor Special Administrative Region (SAR) Makau bersama Pop Mart, sebelumnya telah meluncurkan Labubu sebagai ikon pariwisata Makau, Jumat (6/6/2025).

Peluncuran "Pop Mart Macao Citywalk" ditandai dengan pendirian sebuah patung mainan Labubu setinggi 7 meter.

PERTUNJUKAN LABUBU - Pertunjukan dengan kostum
PERTUNJUKAN LABUBU - Pertunjukan dengan kostum "Labubu" (tengah) dan karakter Pop Mart lainnya menghibur penonton di taman hiburan Pop Mart di Beijing, 27 Mei 2025. Labubu adalah mainan mewah mirip kelinci dari produsen Tiongkok Pop Mart karya seniman kelahiran Hong Kong yang kini tinggal di Eropa bernama Kasing Lung. (Kyodo)

"Pop Mart Macao Citywalk" akan berlangsung selama 108 hari mulai 2 Juni hingga 21 September mendatang dan akan menghadirkan karakter-karakter Pop Mart yang populer di seluruh dunia, termasuk Baby Molly, Crybaby Dimoo, dan Labubu, ke empat lokasi ikonis di seluruh Makau.

Popularitas Labubu juga membuat kekayaan Wang Ning, CEO Pop Mart melonjak hingga 1,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp26 triliun dalam sehari. 

Kekayaan Wang Ning melonjak setelah boneka Labubu viral. Labubu dirancang Kasing Lung untuk serial buku bergambarnya yang dirilis pada 2015 'The Monsters'.  

Boneka tersebut memiliki karakter unik berupatelinga kelinci yang khas dan seringai nakal.

Sumber: Kyodo News/*

 

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan