Bursa Capres
Pengamat Nilai AHY Penuhi Kriteria Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Pernyataan Bakal Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan soal kriteria bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan soal kriteria bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 dinilai menyudutkan Partai Demokrat.
Pasalnya, kriteria yang diungkapkan Anies berpotensi mengubur harapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang bakal mendampingi Anies di Pilpres 2024.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan Partai Demokrat dan AHY bisa menyikapi persyaratan Anies Baswedan dengan tiga hal juga.
“Satu tetap bergabung dengan Anies, tetap bergabung dengan Nasdem membentuk koalisi perubahan dengan PKS dan memajukan AHY sebagai cawapres 2024 mendampingi Anies Baswedan sebagai syarat utama yang harus dipenuhi,” kata Igor, kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya, Anies dan Nasdem sebaiknya tidak jumawa terlebih dahulu, pasalnya belum tentu mantan Gubernur DKI Jakarta itu dapat ikut konstestasi mengingat syarat parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar 20 persen.
“Jadi kalau Demokrat mau gabung dengan Nasdem, Nasdem ini kan tidak bisa mengusung sendiri dengan PT 20 persen masih kurang lengkap makanya salah satu kritikannya itu jangan senang dulu, jangan tepuk tangan, jangan sorak-sorak dulu belum memenuhi 20 persen, yang bisa memenuhi 20 persen itu memang kalau terjadi koalisi antara Nasdem, Demokrat, PKS itu,” ujarnya.
Igor mengingatkan Anies bahwa Demokrat tidak bisa dianggap sepele, ada sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sarat akan pengalaman dan memenangi pertarungan pilpres selama 2 periode.
Apa yang disyaratkan Anies, lanjut Igor, AHY dinilai masuk kriteria bakal calon wakil presiden pendamping Anies di Pilpres 2024.
Baca juga: Anies Ungkap 3 Kriteria Cawapres, Demokrat Sebut AHY Penuhi Semuanya
“Syaratnya karena Demokrat ini sudah pengalaman jadi ada SBY artinya syarat utamanya AHY harus menjadi cawapresnya Anies Baswedan itu diterima nggak di koalisi perubahan. Jadi (Demokrat) tetap bergabung dengan Nasdem tapi syaratnya AHY harus jadi cawapres,” ucapnya.
Jika AHY tidak diakomodir, kata Igor, Demokrat dapat membentuk koalisi baru dengan partai lain, misi utamanya yaitu mengusung sang ketua umum menjadi capres maupun cawapres.
“Dengan statement Anis seperti itu, sikap Demokrat itu dengan AHY harus realistis. Jadi kalau dengan begitu salah satunya ya membentuk koalisi saja sendiri, berusaha. Apalagi saya bilang ada SBY efek, Demokrat juga di Pilkada DKI Jakarta mampu kok membentuk koalisi dengan PAN dan PPP itu untuk mengusung AHY dengan wakilnya itu,” katanya.
“Jadi dengan membentuk koalisi sendiri dan mengusung AHY sebagai capres saja sekalian 2024,” lanjutnya.
Demokrat, lanjut Igor, bisa menggaet Ganjar Pranowo atau melobi Gubernur Jawa Tengah itu untuk berpasangan dengan AHY.
“Selalu ada di 3 besar tokoh di survei-survei, itu kan selalu Prabowo, Ganjar dengan Anies di antara 3 itu 2 sudah dideklarasikan Prabowo dengan Anies ya tinggal Ganjar doang,” ucapnya.
Bagaimanapun, Igor menilai AHY punya kapasitas untuk maju pada pilres 2024. Sebab, nama AHY jika melihat temuan beberapa lembaga survei konsisten menguat dalam pilihan elektoral masyarakat sebagai calon presiden atau Capres 2024.
Survei terbaru misalnya, dari Indikator Politik Indonesia (IPI) terbaru, nama AHY masuk di peringkat 5 dalam 10 besar capres 2024 dengan elektabilitas di angka 4,1 persen.
Selain itu, lanjut Igor, AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat memiliki kendali atas partai yang saat ini masih tetap solid di parlemen.
“AHY bisa sebagai wapres itu yang penting, kan intinya yang penting AHY ini maju di pilpres 2024 bisa sebagai cawapres bisa sebagai capres tetapi kalau yang rasional misalnya di berbagai survei AHY ini layak menjadi cawapres itu dia punya partai,” ujarnya.
“Demokrat ini solid untuk misalnya memajukan kadernya sendiri di pemilu 2024 itu sebenarnya langkah positif ya karena partai politik itu salah satu fungsinya kaderisasi politik dan sejarah membuktikan sejak Presiden Soekarno mau presiden apa sajalah saja sampai Jokowi itu semua adalah kader politik,” imbuhnya.
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Anies Soal Kriteria Cawapres, Johnny: Pemikiran Selaras AHY Jadi Kabar Baik
Lebih lanjut Igor mengatakan, Demokrat bisa bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk. Namun, tidak bisa menyodorkan AHY sebagai calon kandidat.
“Ketiga, terakhir bergabung saja dengan koalisi yang sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu atau koalisinya Gerindra-PKB bergabung saja, ya sudah nggak jadi dengan Nasdem tapi mau bergabung dalam konteks ini AHY nurut saja, jadi nggak bisa lah menyodorkan misalnya AHY Demokrat tidak bisa menyodorkan nama calon,” tandasnya.