Bursa Capres
Peluang Ganjar Pranowo Jadi Bakal Calon Presiden dari PDIP Masih Terbuka, Ini Kata Pengamat
Ray Rangkuti menilai teguran PDIP terhadap Ganjar Pranowo karena siap jadi Capres 2024 menguntungkan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai teguran PDIP terhadap Ganjar Pranowo karena siap jadi Capres 2024 menguntungkan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Hal itu dikarenakan sanksi yang diberikan DPP PDIP tidak pernah meminta Ganjar Pranowo untuk mencabut pernyataannya siap maju sebagai calon presiden.
"Jadi pernyataannya tetap berlaku bahwa Ganjar siap jadi calon presiden," kata Ray Rangkuti di kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
Lanjut Ray, teguran tersebut juga membuka peluang Ganjar Pranowo mulai dicalonkan PDIP jadi Capres 2024.
"Mengapa Ganjar Pranowo dicoba dicalonkan PDIP? Menurut saya rasanya rasional saja. Ganjar Pranowo satu-satunya bakal calon presiden yang memiliki elektabilitas di angka 35 persen," katanya.
Baca juga: Sanksi PDIP Terhadap Ganjar Pranowo Disebut Pengamat Sebagai Kasih Sayang
Artinya menurut Ray Ganjar hanya butuh 16 persen lagi untuk bisa ditetapkan sebagai presiden kalau dicalonkan.
Kemudian jika melihat pesaingnya Anies Baswedan dan Prabowo Subianto alami kenaikan elektabilitas tetap lambat.
"Kalau kita lihat Anies Baswedan naik tetapi lambat. Sedangkan Prabowo Subianto elektabilitasnya stagnan," kata Ray.