Bursa Capres
Anies Baswedan Disebut Cocok Dipasangkan dengan Gibran, PKS Tak Mau Anggap Serius
Politisi PKS Muhammad Kholid berujar tidak mau berkomentar banyak terkait hal tersebut dan tidak ingin menganggap itu hal yang serius.
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan disebut-sebut cocok dipasangkan dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Sebagaimana diberitakan, belum lama Anies bertemu Gibran di Solo, Jawa Tengah, tepatnya pada hari Selasa (15/11/2022).
Anies sendiri menegaskan keduanya berdiskusi sebagai sesama figur yang sama-sama pernah memimpin sebuah kota.
Menanggapi pertemuan dan dorongan duet Anies dan Gibran, Politisi PKS Muhammad Kholid berujar tidak mau berkomentar banyak terkait hal tersebut dan tidak ingin menganggap itu hal yang serius.
Kholid mengatakan wacana duet tersebut dicetuskan Partai Nasdem, namun tidak pernah dibahas dalam forum bersama Partai Demokrat maupun PKS.
Kholid mengatakan PKS tetap dengan amanah majelis syoronya, yakni mengusung Ahmad Heryawan (Aher) sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Baca juga: Nama Koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat Bakal Diumumkan Akhir Tahun 2022
"Kami tidak mau berkomentar dengan yang disebutkan dan sebagainya. Itu kan Nasdem yang mengusulkan. Cuma itu tidak pernah dibahas, usulan mas Gibran mungkin hanya wacana sesaat saja. Kalau serius Nasdem bakal mengusulkan mas Gibran tentu akan disampaikan dalam forum lobi, tapi itu tidak pernah disampaikan, jadi kami menganggap itu tidak serius," kata Kholid saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Ia juga enggan berkomentar soal peluang duet Anies-Gibran, apakah peluangnya kecil atau tidak ada peluang sama sekali.
Menurutnya jika memang Nasdem mengusulkan Gibran, pasti akan dibahas dalam forum musyawarah.
Namun Nasdem pernah mengusulkan untuk mempertimbangkan nama Calon Wakil Presiden di luar internal koalisi Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
"Sejauh ini kita masih 2 nama untuk cawapres, nanti progres selanjutnya baru dibahas mungkin nggak nama di luar internal koalisi. Kita harus sepakat, apakah membahas di internal koalisi saja. Nasdem kan punya pikiran untuk mempertimbangkan di luar internal koalisi. Nanti kita bicarakan," ujarnya.
Kholid mengatakan dalam internal PKS sendiri, setelah pembahasan di tim kecil sudah tuntas, mekanismenya akan PKS bawa ke majelis syuro sebelum diputuskan sikap resmi PKS.
"Jadi kita semangatnya musyawarah mufakat, jadi kalau hasilnya itu yang terbaik ya sudah. PKS, Nasdem, Demokrat sepakat dalam satu kutip, nanti dari hasil pembahasan (tim kecil) itu akan kita bawa masing-masing," ujarnya
"Contoh di tim kecil itu diputuskan bukan Aher, maka kita akan sampaikan ke majelis syuro. Karena DPP PKS tidak punya hak menentukan itu. Misalnya hasilnya anies tidak memilih aher, maka kita akan laporkan ke majelis syuro, majelis syuro yang tentukan."