Pemilu 2024
Said Iqbal Klaim Partai Buruh Wakili Kelas Pekerja, Minta Mereka 'Pulang ke Rumah'
Presiden Partai Buruh Said Iqbal meminta para kaum buruh untuk 'kembali ke rumah'. Berikut penjelasannya.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Partai anyar' yakni Partai Buruh secara resmi telah mendapatkan nomor urut 6 dalam Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu 2024 yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Dalam acara yang diadakan di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Rabu (14/12/2022) malam, Presiden Partai Buruh Said Iqbal meminta para kaum buruh untuk 'kembali ke rumah'.
"Partai ini akan didedikasikan meminta kembali kepada seluruh kaum buruh, kembalilah ke rumah, 'come back home', karena ini adalah kelas pekerja," kata Said Iqbal, dalam sambutannya setelah partainya memperoleh nomor urut 6 untuk Pemilu 2024.
Ia kemudian menegaskan bahwa partai ini sengaja didedikasikan untuk kelas pekerja yakni mereka yang bekerja sebagai buruh.
Dirinya pun memastikan bahwa fokus partai ini adalah untuk mengedepankan kesejahteraan para buruh.
Baca juga: 5 Perjuangan Jaminan Sosial Partai Buruh, Said Iqbal: Boleh Sekolah di Kampus Terbaik Dunia
"Partai Buruh adalah partai kelas, kami akan dedikasikan partai ini untuk kelas pekerja. Kami tidak akan berpikir yang lain lain, memang kami dedikasikan untuk kelas pekerja," tegas Said Iqbal.
Ia turut membeberkan 3 prinsip 'negara kesejahteraan' yang akan digaungkan partainya untuk memperjuangkan hak 'kelas pekerja'.
"Kita akan pastikan 3 prinsip negara kesejahteraan yang akan dibangun oleh Partai Buruh, akan kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh," kata Said Iqbal.
Said Iqbal pun menyebutkan prinsip pertama negara kesejahteraan yang akan dibawa oleh partainya adalah kesetaran kesempatan.
Ini terkat dengan penyetaraan strata sosial ekonomi.
"Yang pertama, kesetaraan kesempatan, saya ingin menyederhanakan saja tentang kesetaraan kesempatan itu, yaitu 'kau boleh kaya, tapi jangan miskinkan kami'," tegas Said Iqbal.
Kemudian prinsip kedua terkait redistribusi kekayaan yang adil dan merata.
"Apa bentuk redistribusi kekayaan yang adil dan merata? Dalam 5 tahun, Partai Buruh akan bekerja kalau Allah izinkan, Tuhan beri kesempatan, Sang Hyang Widhi berkati kami masuk parliamentary threshold, kami masuk parlemen," jelas Said Iqbal.
Lalu yang ketiga adalah tanggung jawab publik.