Rabu, 8 Oktober 2025

Bursa Capres

Membaca Peluang Ganjar, Prabowo, dan Anies di Pilpres 2024

Pendaftaran calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) baru akan dibuka pada 19 Oktober - 25 November 2023 mendatang.

Kolase Tribunnews.com (Ist-Kompas-IG Anies Baswedan)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. 

Menurut LSI Denny JA, Megawati dilema apakah Ganjar Pranowo maupun Puan Maharani dipasang
sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Atau sebaliknya,
meninggalkan Ketua Umum Partai Gerindra itu lalu mengusung kadernya sendiri.

"Dilema pertama Megawati, membuat kader PDIP menjadi cawapres Prabowo (bagi Puan atau
Ganjar), atau meninggalkan Prabowo, dan kader PDIP maju sebagai capres," demikian rilis LSI Denny JA, dikutip pada Rabu (21/12).

Sementara temuan LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Ganjar adalah 25,8 persen, Prabowo
23,9 persen, dan Puan 2,9 persen. Selain itu, LSI Denny JA menuturkan Megawati juga dilema
akankah mendorong Puan sebagai cawapres Prabowo, namun konsekuensinya Ganjar bakal diusung
partai lain sebagai capres.

"Sulit bagi Ganjar menolak pinangan capres partai lain jika partainya sendiri, PDIP, tidak
mencalonkannya," ungkapnya.

Dilema ketiga Megawati, kata LSI Denny JA, yakni tak mungkin Ganjar sebagai cawapres lantaran
memiliki elektabilitas tertinggi di atas Prabowo.

"Jika menyerahkan Ganjar menjadi cawapres Prabowo bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan
PDIP partai lebih besar dibandingkan Gerindra?" ucap LSI Denny JA.

Terkahir, LSI Denny JA menambahkan Megawati dilema untuk mencari siapa sosok yang tepat
mendampingi Ganjar sebagai cawapres.

"Mustahil cawapres Ganjar adalah Prabowo karena Prabowo ingin  tetap menjadi  capres (ini berarti
tidak berkoalisi dengan Gerindra)," tuturnya.

Di sisi lain, LSI Denny JA menilai mustahil bagi Megawati ketika cawapres Ganjar berasal dari
Demokrat dan PKS karena mengusung Anies Baswedan.

Lebih lanjut, LSI Denny JA menerangkan bahwa pilihan terakhir bagi Megawati, yakni cawapres
pendamping kader PDIP berasal dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Bisa juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"Pilihan tersisa bagi PDIP adalah cawapres dari KIB (Airlanga Hartarto), atau dari PKB (Cak Imin atau
dari kalangan NU)," imbuhnya.

Sedangkan, terkait deklarasi Partai NasDem yang mendukung Anies Baswesan masih memerlukan
jalan yang panjang.

Pasalnya, hingga saat ini baru Partai NasDem yang menyatakan dukungan tersebut. Sementara,
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maupun Partai Demokrat yang sebelumnya bakal mendeklarasikan
Koalisi Perubahan tak kunjung terealisasi.

Tentu, hal ini membuat Anies Baswedan belum tentu pasti didukung oleh PKS maupun Partai
Demokrat.

Peluang Prabowo Subianto pun masih terbilang belum pasti. Meski Prabowo telah menyatakan
kesiapannya maju sebagai Capres, namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisinya
belum menyatakan deal.

Karena, PKB ingin cawapres yang mendampingi Prabowo adalah Ketua Umum Muhaimin Iskandar
atau Cak Imin.  

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved