Bursa Capres
Pengamat: NasDem Bakal Lebih Cepat Tentukan Pendamping Anies Jika Menterinya Didepak dari Kabinet
Arifki melihat NasDem masih dalam posisi yang tidak menguntungkan untuk mengumumkan siapa pasangan Anies mendatang. Ini alasannya.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Arifki Chaniago mengatakan Partai Nasional Demokrat (NasDem) bakal langsung bermanuver lebih cepat mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan untuk maju di Pemilu 2024 jika menterinya didepak dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hingga saat ini Arifki melihat NasDem masih dalam posisi yang tidak menguntungkan untuk mengumumkan siapa pasangan Anies mendatang, sebab di satu sisi NasDem masih masuk dalam ceruk pemerintahan Jokowi.
“Ceritanya bakal berbeda jika kader-kader NasDem didepak dari pemerintahan Jokowi. NasDem tentu bakal memainkan narasi lebih cepat untuk mendeklarasikan capres dan cawapres,” kata Arifki dalam keterangannya, Kamis (12/1/2023).
Meski nanti efeknya NasDem bakal langsung diidentikan sebagai oposisi pemerintahan Jokowi setelah dua periode berdiri di posisi yang sama dengan pemerintah.
“Panggung ini juga ditunggu oleh NasDem, tetapi meninggalkan posisi menteri di pemerintahan tentu lebih rugi lagi bagi NasDem, makanya berdampak terhadap molornya deklarasi capres dan cawapres,” tambah pria yang juga merupakan merupakan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini.
Baca juga: Politisi NasDem Sebut Khofifah, Gus Ipul, dan Yenny Wahid Potensial Jadi Cawapres Anies Baswedan
Sejauh ini, Arifki juga masih melihat adanya persaingan internal di dalam Koalisi Perubahan di mana dua dari tiga partai yang berada dalam koalisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih saling tarik menarik untuk menjadi pilihan pertama NasDem.
Hal tersebut juga merupakan alasan lainnya mengapa NasDem masih belum mengumumkan siapa pasangan Anies.
Arifki melihat Demokrat dan PKS sama-sama berlomba memaksakan tokoh partainya untuk menjadi pendamping Anies.
Meski di satu sisi, jika berdasarkan hasil banyak survei sejauh ini Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lah yang dirasa wajar untuk menjadi pendamping Anies dibandingkan Ahmad Heriyawan dari PKS.
“Tetapi, modal ini tidak cukup untuk mengantarkan paket duet Anies-AHY karena ada beberapa pertimbangan juga yang berpotensi menyulitkan deklarasi capres dan cawapres ini,” tegas Arifki.
Bursa Capres
Politisi PAN Klaim Wacana Duet Airlangga-Zulhas, Terobosan Alternatif Pilihan di Pilpres 2024 |
---|
Benny K Harman ke Jokowi: Kepala Negara Harus Netral, Tidak Boleh Cawe-cawe |
---|
Megawati Pegang Kendali Penuh ke Ganjar Pranowo, Jokowi Dinilai Arahkan Dukungan ke Prabowo Subianto |
---|
Budiman Sudjatmiko Sebut Pemimpin Bangsa Dari PDIP Harus Progresif Teknokratik |
---|
PPP Klaim Usulkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar, Ini Alasannya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.