Pilpres 2024
PKS Sebut NasDem Belum Usulkan Khofifah ataupun Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan
Juru Bicara PKS mengatakan sejauh ini Partai NasDem belum mengusulkan Yenny Wahid ataupun Khofifah sebagai cawapres Anies Baswedan.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghormati wacana Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi soal potensi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Gus Choi, Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, layak dipertimbangkan jadi cawapres Anies.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan sejauh ini Partai NasDem belum mengusulkan kedua sosok tersebut di tim kecil rencana Koalisi Perubahan.
"Sejauh ini NasDem belum pernah usulkan secara resmi. Hanya wacana di media saja," kata Kholid saat dikonfirmasi, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Daftar 21 Nama Bakal Calon DPD RI Dapil Jatim: Emilia Contessa hingga Keponakan Khofifah Lolos
Kholid mengatakan PKS menghormati usulan tersebut dan berharap Partai NasDem menyampaikan secara resmi di tim kecil untuk dibahas secara bersama.
"Kami hormati usulan NasDem. Namun, sebagai sahabat kami sarankan agar NasDem secara resmi menyampaikannya di tim kecil untuk dibahas secara bersama-sama dengan PKS dan Demokrat," ujarnya.
Ia menjelaskan pada prinsipnya partainya terbuka untuk duduk bersama mencari format terbaik bagi rencana Koalisi Perubahan.
"PKS, Demokrat dan NasDem masing-masing punya hak menyampaikan pandangannya," ucap Kholid.
Sebelumnya, Gus Choi menyebut beberapa tokoh-tokoh layak dipertimbangkan jadi cawapres Anies dari kalangan NU.
Mereka di antaranya, Yenny Wahid, Khofifah, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin.
"Nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU mislanya ada Khofifah, ada Saifullah Yusuf, ada Yenny Wahid, ada Gus Yasin," kata Gus Choi saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).
Baca juga: Politisi NasDem Sebut Khofifah, Gus Ipul, dan Yenny Wahid Potensial Jadi Cawapres Anies Baswedan
Ia menuturkan dari kalangan teknokrat yang potensial jadi cawapres Anies adalah Ilham Akbar Habibie.
"Kalau dari teknokrat ada Ilham Habibie. Jadi Ilham Habibie itu menarik juga kan," ujar Gus Choi.
Gus Choi pun menanggapi usulan Partai Demokrat agar Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres Anies.
Begitu pula Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres.
Gus Choi mengatakan segala usulan masukan harus ditampung, termasuk soal AHY dan Aher cawapres Anies.
"Enggak apa-apa, semua usulan kan harus ditampung, dibicarakan bersama dan ujungnya adalah siapapun harus diterima," ucap Gus Choi.
Namun ia menegaskan cawapres Anies harus bisa mendongkrak suara atau menutupi kelemahan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Asal memang cawapresnya itu bisa mendongkrak suara, bisa memenuhi kelemahan Mas Anies. Sehingga kelemahan bisa diisi, kekurangan bisa dilengkapi di situ," ujar Gus Choi.
Baca juga: Yenny Wahid: Perempuan Perlu Miliki Support System Saat Alami KDRT
Lebih lanjut, Gus Choi menuturkan bahwa pihaknya tak mempermasalahkan usulan Demokrat dan PKS, namun yang terpenting siapapun cawapresnya harus mendongkrak suara.
"Siapapun, intinya adalah yang penting cawapres membawa mendongkrak suara, dan semua harus sepakat di situ. Dan saya meyakini juga akan sepakat di situ. Sekarang boleh-boleh saja mengusulkan siapa saja dari kader-kadernya," ucap dia.
Demokrat Usul Anies-AHY
Adapun Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan berharap jika AHY dideklarasikan sebagai cawapres Anies pada bulan Februari.
Tak hanya Syarief, sebelumnya Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa kadernya menginginkan duet Anies-AHY.
Menurut Herzaky, hal tersebut juga terpotret dalam hasil sejumlah lembaga survei yang menyebut duet Anies-AHY memiliki elektabilitas cukup unggul.
"Pasangan Anies-AHY ini selalu jadi yang tertinggi dan hampir selalu menang melawan pasangan manapun," kata Herzaky pada Kamis (22/12/2022).
Ia menyebut hal tersebut sesuai dengan keinginan para kadernya agar kedua figur tersebut duet pada Pilpres.
"Selaras pula dengan keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut," ujar Herzaky.
Terlebih, kata Herzaky, baik Anies maupun AHY sama-sama memiliki kriteria yang diikuti Koalisi Perubahan.
"Memang, dari lima kriteria capres-cawapres yang kami susun, Mas Anies dan Mas AHY masuk dalam kriteria itu. Punya integritas, kapabilitas, elektabilitas tinggi, chemistry, dan sama-sama tokoh representasi perubahan dan perbaikan, bukan status quo," ucap dia.
Kendati demikian, Herzaky menyebut pihaknya tak mempermasalahkan baik PKS maupun NasDem mengusulkan nama-nama tertentu untuk mendampingi Anies.
Sebab, kata dia, Koalisi Perubahan dibangun berdasarkan prinsip equal partnership, sejajar, setara satu sama lain.
"Tiap dari kami bebas bersuara. Bebas mengusulkan. Jadi, silahkan saja jika NasDem ataupun PKS mengusulkan nama-nama capres atau cawapres," jelas Herzaky.
Hanya saja, ia menuturkan pada akhirnya keputusan capres-cawapres di internal Partai Demokrat bakal ditentukan Majelis Tinggi Partai.
Herzaky menerangkan saat ini Partai Demokrat masih terus menyerap aspirasi dari kader, konstituen, mencermati berbagai masukan dan data, termasuk hasil dari berbagai lembaga survei, serta berkomunikasi dengan calon mitra Koalisi Perubahan.
"Setelah tuntas di Majelis Tinggi Partai Demokrat, barulah akan kami bawa ke Koalisi Perubahan. Di Koalisi Perubahan, capres dan cawapres dibahas dan ditentukan secara bersama-sama oleh kami bertiga, Demokrat, PKS, dan NasDem," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.