Sabtu, 6 September 2025

Pilpres 2024

Gus Yahya Tegaskan NU Tidak akan Mengusung Calon Presiden Maupun Wakil Presiden di Pilpres 2024

Ketua Umum PBNU Gus Yahya menegaskan bahwa NU tidak akan mengusung calon presiden maupun wakil presiden pada Pilpres 2024.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Naufal Lanten
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa NU tidak akan mengusung calon presiden maupun wakil presiden pada Pilpres 2024. Gus Yahya mengatakan sosok yang ingin maju dalam kontestasi politik sebaiknya tidak menggunakan identitas NU. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan NU tidak boleh dijadikan identitas untuk menggalang dukungan politik.

Gus Yahya mengatakan sosok yang ingin maju dalam kontestasi politik sebaiknya tidak menggunakan identitas NU.

"Siapapun yang hendak maju, yang hendak menawarkan diri sebagai calon apapun, hendaknya didasarkan pada prestasinya, kredibilitasnya sendiri, track recordnya sendiri. Tidak didasarkan pada klaim-klaim identitas," ujar Gus Yahya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Gus Yahya menegaskan bahwa NU tidak akan mengusung calon presiden maupun wakil presiden.

Baca juga: Mars 1 Abad NU Digunakan PKB, PBNU Menilai Mars Tersebut Sakral dan Tidak untuk Kepentingan Politik

Menurut Gus Yahya, NU tidak boleh dijadikan alat politik oleh siapapun.

"Maka saya sampaikan tidak akan ada calon presiden dan calon wakil presiden atas nama NU. Karena NU tidak boleh diperalat sebagai senjata politik untuk mengumpulkan dukungan," tutur Gus Yahya.

"Tidak boleh ada orang berusaha menutupi kekurangannya hanya dengan mengklaim NU sebagai basisnya, semua harus berdasarkan pada kapasitas masing-masing," tambah Gus Yahya.

Dukungan yang diberikan kepada salah satu kandidat dalam kontestasi politik, kata Gus Yahya, tidak mengatasnamakan PBNU.

"Ya dukungan tapi tidak atas nama lembaga. NU sebagai organisasi sebagai institusi tidak boleh digunakan untuk dukung mendukung dan kegiatan politik apapun," pungkas Gus Yahya.

Penentuan pemilihan seorang kandidat, menurut Gus Yahya, harus dilihat dari rekam jejak dan kemampuannya.

PKB Pakai Mars 1 Abad NU untuk Kepentingan Politik

Sebelumnya Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ishfah Abidal Aziz (Gus Alex) menyesalkan penggunaan Mars 1 Abad NU untuk kepentingan politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Mars 1 Abad NU, kata Gus Alex, merupakan buah karya dan hasil perenungan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dengan aransemen musik Tohpati.

Dengan demikian, menurutnya mars tersebut harus dijaga kesakralannya dan hanya bisa digunakan untuk kepentingan NU.

Baca juga: Susul Koalisi Perubahan, Pengamat Nilai KIB harus Segara Matangkan Sosok Bakal Capres dan Cawapres

"Bagi kami, mars ini sangat sakral, jadi jangan digunakan untuk kepentingan politik PKB," kata Gus Alex ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (30/1/2023).

Menurut Alex, PKB tidak pantas menggunakan Mars 1 Abad NU untuk kepentingan politik praktis mereka.

Ia menegaskan tidak boleh ada satu partai pun yang boleh memanfaatkan NU.

"PKB jangan menjadi penumpang gelap peringatan 1 Abad NU. Tidak boleh ada satu partai pun yang boleh memanfaatkan NU," kata Alex.

Menurutnya siapapun boleh memperingati 1 Abad NU, tapi jangan sampai menggunakan atribut milik NU tanpa seizin dan sepengetahuan PBNU

Apalagi, jika penggunaan atribut 1 Abad NU digunakan untuk kepentingan politik praktis.

Alex juga mengatakan, pesan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sangat jelas bahwa PBNU menjaga jarak dengan seluruh kekuatan partai politik. 

"Tidak boleh ada satu partai-pun yang menggunakan NU untuk kepentingan politik praktis," kata Alex.

Sekadar informasi, sebelumnya akun Instagram resmi DPP PKB, @dpp_pkb mengunggah video “Sarasehan Satu Abad NU” yang digelar PKB dengan menggunakan musik latar Mars 1 Abad NU karya KH Mustofa Bisri pada Senin (30/1/2023). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi/Gita Irawan)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan