Selasa, 19 Agustus 2025

Pilpres 2024

Bela Anies Baswedan, Demokrat Sindir Jokowi yang Justru Tak Tahu Terima Kasih Kepada Prabowo

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membela bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang dituding tak tahu terima

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Taufik Ismail
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membela bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang dituding tak tahu terima kasih dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membela bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang dituding tak tahu terima kasih dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal tersebut menanggapi tudingan yang digulirkan politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade.

Menurutnya, Anies Baswedan menghargai budi baik Prabowo yang telah membantunya di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Tudingan Bang Andre Rosiade yang mencoba membangun persepsi seolah Mas Anies adalah pribadi yang tak tahu berterimakasih dan tak menghargai budi baik Pak Prabowo sudah ditepis oleh Geisz Chalifa dan diterangkan dengan jelas," ujar Kamhar saat dikonfirmasi, Kamis (9/2/2023).

Anies, kata Kamhar, bahkan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran pemerintah provinsi DKI Jakarta saat berpamitan dari jabatan sebagai gubernur.

"Jangankan kepada Pak Prabowo yang telah menjadi pembuka jalan Mas Anies menjadi Gubernur DKI, bahkan kepada jajaran yang berada di struktur Pemerintahan DKI Jakarta terbawah pun Man Anies telah berpamitan dan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan kebersamaan dalam menjalankan roda pemerintahan," jelas Kamhar.

Baca juga: Rapat Bareng KPK, Benny K Harman Ungkit Isu Anies Baswedan Jadi Tersangka Formula E

Kamhar pun menyinggung soal penggiringan opini publik seolah-olah adanya perjanjian politik yang menyebutkan Anies Baswedan tidak akan maju di Pilpres jika Prabowo masih maju.

"Ini juga sudah diklarifikasi oleh Jubir Mas Anies, Mas Sudirman Said bahwa kesepakatan tersebut berlaku dalam kurun waktu saat menjabat sebagai Gubernur. Ini telah ditunaikan dan dilunasi, Mas Anies menuntaskan tugasnya satu periode penuh, tak tergoda untuk maju pada Pilpres 2019 yang lalu," ungkap Kamhar.

Lebih lanjut, Kamhar menuturkan bahwa Anies Baswedan tidak sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang justru menjadi rival Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.

Baca juga: Demokrat Duga Ada Sejumlah Pihak Cemas Jika Anies Baswedan Jadi Presiden

"Publik bisa memahami yang mendasari perjanjian ini, karena pada 2014 yang lalu Pak Jokowi yang dibantu maju Pilgub DKI dan mengatakan tak akan maju Pilpres ternyata kemudian menjadi pesaing dan mengalahkan Pak Prabowo pada Pilpres. Jadi sangat berbeda antara Mas Anies dan Pak Jokowi. Jadi kami mengajak semuanya untuk untuk moveon dan fokus menatap kedepan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade menyayangkan sikap Anies Baswedan yang tidak mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto sebelum masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir.

Padahal, kata Andre, Anies bisa menjabat sebagai Gubernur DKI berkat dukungan Partai Gerindra dan Prabowo.

“Seharusnya, menurut saya pribadi, kalau ingin pamit, ucapan terima kasih jadwalnya sebelum jabatan gubernur berakhir,” ujar Andre yang juga anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Kamis (9/2/2023), seperti dilaporkan jurnalis KOMPAS TV, Asri Gunawan.

Baca juga: Demokrat Tuding Isu Utang Piutang Jadi Agenda untuk Diskreditkan Anies

Menurut Andre, Anies sepatutnya pamit secara baik-baik kepada Prabowo yang tercatat pernah berkontribusi mengantarkannya ke kursi Gubernur DKI Jakarta.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan