Sabtu, 16 Agustus 2025

Pilpres 2024

Respons PDIP hingga NasDem soal Relawan Ganjar Pranowo GP Mania yang Bubar

Berikut ini respons sejumlah tokoh partai politik yakni PDIP hingga NasDem soal pembubaran GP Mania.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
DOK. Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat Rakornas Kepala Daerah se-Indonesia di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Berikut ini respons sejumlah tokoh partai politik yakni PDIP hingga NasDem soal pembubaran GP Mania. 

TRIBUNNEWS.COM - Relawan bentukan Jokowi Mania (JoMan) yakni Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) membubarkan diri.

Pembubaran relawan GP Mania dilakukan pada Kamis (9/2/2023).

GP Mania menyatakan tak akan mendukung Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden (Capres).

Dukungan itu juga tak akan diberikan meski nantinya PDI Perjuangan (PDIP) mengusung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

"Ya enggaklah, enggak mungkinlah (didukung lagi), saya kan sudah enggak (nyatakan dukungan). Gimana dukung lagi," ujar Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer saat acara pembubaran GP Mania, Kamis.

Pembubaran GP Mania tersebut diketahui menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut tanggapan beberapa tokoh setelah GP Mania membubarkan diri:

1. Bambang Pacul

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, menyebut pernyataan Immanuel Ebenezer merupakan pendapat pribadi.

Diketahui, Immanuel Ebenezer menilai Ganjar Pranowo miskin gagasan sehingga dijadikan alasan pembubaran GP Mania.

"Itu kan evaluasinya Ebenezer, namanya aja sudah Ebenezer saja kan itu yang ngomong," ujarnya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis.

Bambang Pacul mengatakan, semua manusia memiliki gagasan, baik sebagai seorang negarawan, politisi maupun awam.

"Cuma, yang dimaksud gagasan yang mana ini kan gitu loh."

"Gagasan sebagai seorang negarawan, gagasan sebagai seorang politisi, gagasan sebagai orang awam atau gagasan yang mana?" tanya dia.

Baca juga: 40 Kelompok Relawan Ganjar Pranowo Respons Pembubaran GP Mania: Kami Bersyukur Mereka Mundur

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Pembubaran GP Mania menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Pembubaran GP Mania menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik. (Tribunnews/Fersianus Waku)

2. FX Rudy

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menganggap pembubaran yang dilakukan Immanuel Ebenezer sebagai relawan yang tidak sadar akan posisinya yang bergantung pada keputusan partai.

“Yang namanya relawan itu kan rela toh. Kerelaan untuk memberikan dukungan."

"Tapi kalau mendukung pun partai tidak memberikan rekomendasi tidak bisa juga," ujarnya kepada TribunSolo.com di kediamannya di Pucangsawit, Kota Solo, Kamis.

"Ini justru relawan yang tidak sadar diri. Relawan yang tidak sabar dan tidak sadar diri,” tegas FX Rudy.

Sementara itu, FX Rudy mengapresiasi sikap Ganjar Pranowo yang tidak mengeluarkan pernyataan sebelum mendapat rekomendasi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: GP Mania Bubar, Berikut Ini Daftar Relawan Ganjar Pranowo Lainnya, Ada Ganjarist hingga Teman Ganjar

Ketua DPC PDIP, Solo FX Hadi Rudyatmo di kediamannya di Pucangsawit, Kota Solo, Kamis (9/2/2023). Dia mengomentari bubarnya barisan relawan pendukung Ganjar Pranowo yakni Ganjar Pranowo (GP) Mania.
Ketua DPC PDIP, Solo FX Hadi Rudyatmo di kediamannya di Pucangsawit, Kota Solo, Kamis (9/2/2023). Dia mengomentari bubarnya barisan relawan pendukung Ganjar Pranowo yakni Ganjar Pranowo (GP) Mania. (TribunSolo.com)

3. Viva Yoga Mauladi

Partai Amanat Nasional (PAN) menilai keputusan relawan Ganjar Pranowo yang cabut dukungan, tidak aneh dalam pesta demokrasi.

"Fenomena relawan awalnya mendukung kemudian di tengah jalan mencabut dukungan adalah hal yang biasa saja. Tidak aneh," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, Jumat (10/2/2023).

Ia menyebut, biasanya setiap kandidat memiliki puluhan hingga ratusan kelompok relawan dalam proses elektoral di pemilu legislatif, pilkada, maupun Pilpres.

Menurutnya, relawan merupakan kelompok masyarakat yang tidak berbadan hukum dengan tujuan dan tugas tertentu.

"Jika sudah tidak cocok, tidak puas, tidak satu visi dan pemikiran lagi, ya keluar saja. Cukup sederhana," papar dia.

Baca juga: Pendukung Jokowi Enggan Campuri Keputusan Relawan GP Mania Bubar: Itu Hak Mereka

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, saat ditemui di kantor DPP PAN, Kamis (9/2/2023). Pembubaran GP Mania menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, saat ditemui di kantor DPP PAN, Kamis (9/2/2023). Pembubaran GP Mania menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik. (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

4. Effendi Choirie

Partai NasDem juga merespons keputusan relawan Ganjar Pranowo yang memutuskan bubar.

Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie alias Gus Choi, mengatakan setiap warga negara memiliki hak untuk memilih atau tidak mendukung dalam kontestasi politik.

"Setiap warga negara punya hak dipilih dan memilih. punya hak bersyarikat."

"Karena itu mereka boleh mendukung atau tidak mendukung," ungkap Gus Choi, Jumat.

Gus Choi melanjutkan, relawan Ganjar Pranowo juga berhak untuk membubarkan diri dengan alasan yang telah dipikirkan secara matang.

"Punya hak bikin relawan atau membubarkan diri dari relawan dengan dasar alasan yang mereka pikirkan," imbuhnya.

Baca juga: Sosok Immanuel Ebenezer yang Bubarkan GP Mania, Sebut Ganjar Pranowo Lebih Cocok di Dunia Maya

Ketua Badan Pemenang Pemilu NasDem, Effendi Choirie atau sering disapa Gus Choi. Pembubaran GP Mania menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik.
Ketua Badan Pemenang Pemilu NasDem, Effendi Choirie atau sering disapa Gus Choi. Pembubaran GP Mania menuai tanggapan dari sejumlah tokoh partai politik. (Tribunnews.com/Amriyono Prakoso)

Seperti diketahui, GP Mania memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pendukung Ganjar Pranowo maju sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Sekretaris Jenderal GP Mania, Akhmad Gojali Harahap, menjelaskan alasan pihaknya bubar karena pertimbangan lebih jauh dalam mendukung Ganjar Pranowo setelah dideklarasikan pada 2021 lalu.

"Setelah mengamati dan melihat dengan seksama fakta-fakta politik yang terjadi dalam dinamika politik nasional menjelang perhelatan demokrasi di Indonesia kami mempertimbangkan secara cermat untuk tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di 2024 mendatang," ujarnya di Jakarta Selatan, Kamis.

Adapun alasan mendasar yang memutuskan GP Mania bubar, yakni karena Gubernur Jawa Tengah itu disebut bukan sosok yang tepat menjadi penerus Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.

Ganjar Pranowo juga menurut GP Mania hingga kini belum mampu meyakini rakyat bahkan partainya untuk dijadikan sebagai Capres 2024.

Hal itu disebut terlihat saat HUT PDI-P ke 50 beberapa waktu lalu, di mana Megawati selaku Ketua Umum PDIP belum juga mengumumkan nama calon presiden termasuk nama Ganjar Pranowo.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra/Fersianus Waku/Igman Ibrahim) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Berita lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan