Kamis, 4 September 2025

Pilpres 2024

Airlangga Ungkap Kesepakatan Golkar dan Demokrat hingga Reaksi AHY saat Ditanya soal Bacapres Anies

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas Bogor, Sabtu (29/4/2023).

Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tiba di kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). Airlangga Hartarto mengungkapkan hasil kesepakatannya dengan partai Demokrat usai bertemu SBY di Cikeas Bogor, Sabtu (29/4/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengatakan, Golkar sudah melakukan kesepakatan dengan Demokrat.

Kesepakatan tersebut, adalah keduanya saling menerima siapa pemenang Pilpres 2024 mendatang.

Terpenting, kata Airlangga, bagaimana bisa bersama membangun Indonesia yang lebih baik.

"Ke depan Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan the winner take it all. Artinya kita ini kan Indonesia Raya, kita bukan seperti Amerika, Demokrasi yang kebarat-baratan itu demokrasi yang the winner take it all."

"Kita demokrasi Pancasila jadi siapapun yang menang mari kita bersama-sama membangun negeri," kata Airlangga, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (30/4/2023).

Baca juga: Seloroh AHY Soal PK Kubu KSP Moeldoko: Temannya Pak Airlangga

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, pihaknya terus membuka komunikasi dan dialog dengan partai-partai politik lain meski saat ini masih berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Menko Perekonomian iitu menyatakan, silaturahmi dan dialog dengan partai politik tetap dijalankan untuk menciptakan situasi politik yang sejuk.

"Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai-partai politik karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem," kata Airlangga seusai pertemuan dengan Partai Demokrat di Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4/2023).

Apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, membangun komunikasi antara partai-partai politik diperlukan.

"Itulah yang ingin kita bangun karena Indonesia adalah negara besar dan tidak mungkin satu partai politik bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini, kita harus bersama-sama," kata Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga menyinggung soal Golkar mempunyai filosofi yang sama dengan Demokrat.

Hal tersenit, berkaca dari rekam jejak Golkar yang pernah menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2014.

"Tentu kebersamaan itu mempunyai sejarah yang sama-sama kita pahami bersama dan pengertian," kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya bersama Partai Demokrat bersepakat bahwa pemenang Pemilu bukan berarti mengambil semuanya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan partainya bersama Partai Demokrat bersepakat bahwa pemenang Pemilu bukan berarti mengambil semuanya (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan soal pertemuan sang ayah dengan Ketum Golkar dalam pertemuan di perpustakaan Cikeas itu.

Menurutnya, SBY bersama Airlangga banyak membicarakan isu-isu ekonomi, politik hingga demokrasi di Indonesia yang mengalami kemunduran.

"Kami tadi cukup panjang berbicara bagaimana demokrasi di Indonesia akhir-akhir mengalami kemunduran," kata AHY dalam jumpa pers.

Tak hanya itu, AHY juga menyebut saat ini Indonesia menghadapi tantangan serius dengan diutak-atiknya sistem Pemilu.

"Untuk mengubah sesuatu yang sebetulnya tidak perlu diubah contoh bagiamana sistem Pemilu yang sampai saat ini juga masih menyisakan tanda tanya besar," ujarnya.

Terlebih, kata AHY, hingga saat ini belum jelas apakah Indonesia di Pemilu 2024 menggunakan sistem Pemilu proposional terbuka atau tertutup.

"Kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakang karena perubahan sistem yang sangat fundamental ketika tahapan-tahapan Pemilu sudah dijalankan," ucap AHY.

Karenanya, AHY mengajak masyarakat agar mengawal demokrasi di Indonesia agar hak rakyat tidak dirampas.

"Marilah kita masih terus berusaha untuk mengawal agar jangan sampai terjadi perubahan yang tidak kita harapkan bersama ketika hak rakyat dirampas dari sistem demokrasi kita," ungkapnya.

Reaksi AHY seusai Bertemu Airlangga Ditanya soal Bacapres Anies Baswedan

Setelah momen pertemuan AHY dan Airlangga, media mengajukan pertanyaan soal Anies Baswedan bakal calon presiden dari Partai NasDem.

Dalam tayangan video di Kompas TV, reaksi keduanya tampak tersenyum ketika mendengar pertanyaan tersebut.

"Kalau saya saya mengutip pembicara di dalam, Pak Airlangga memulai dengan kata-kata 'politics is the art of possibility' dalam politik seperti juga sebetulnya dalam kehidupan segala sesuatunya punya kemungkinan," kata AHY.

"Namun demikian, semangat yang kami jalin tadi adalah sama-sama tentu menghormati posisi dan sikap politik per hari ini," tambah AHY.

Menurut AHY, Golkar bersama parpol di KIB baru bertemu, sedangkan Demokrat saat ini terus membangun komunikasi politik di Koalisi Perubahan.

"Kami juga sudah melakukan komunikasi dan jalinan yang intensif," ungkap 

Diketahui Airlangga berkunjung ke kediaman SBY didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus, dan Bendahara Umum Partai Golkar, Dito Ganinduto pada Sabtu (29/4/2023).

Sementara SBY didampingi AHY, Sekjen Teuku Riefky Harsya, Waketum Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, dan Sekretaris Majelis Tinggi Andi Mallarangeng.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fersianus Waku, Kompas TV)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan