Pilpres 2024
Wawancara Eksklusif Yusril: Prabowo Punya Chemistry Lebih dalam ke Jokowi daripada Anies dan Ganjar
Yusril beri sinyal dukung Prabowo maju sebagai capres di Pemilu 2024, menurut dia Prabowo sosok tepat lanjutkan pemerintahan jokowi.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Theresia Felisiani
Kita bisa mengerti ada manfaatnya bagi Pak Prabowo memimpin Kementerian Pertahanan karena
Menhan ini kan juga sipil. Ada pengalaman dan pengorbanan yang begitu besar.
Dalam konteks itu siapa negarawan Pak Jokowi atau Pak Prabowo?
Dua-duanya bisa dianggap negarawan, artinya Pak Jokowi itu juga berjiwa besar artinya menampung
atau mengajak orang-orang yang selama ini menjadi lawan politik.
Untuk bersatu jadi agak berbeda dengan pemimpin yang lain di mana kadang-kadang berdasarkan
kebutuhan saja kalau sudah menang kawan-kawan dirangkul, lawan-lawan ditinggalkan.
Bisa disimpulkan PBB kelihatannya pilihan sudah mengerucut ke Pak Prabowo ya?
Ya walaupun belum final tetapi ada arah seperti itu. Ada orang mengatakan politik itu tetap dinamis
segala kemungkinan bisa terjadi di luar yang kita ramalkan.
Bisa saja muncul calon baru atau koalisi baru yang mencapai threshold 20 persen karena masih ada
waktu sampai Oktober 2023. Jadi politik ini dinamis begitu.
Saya kira PBB juga belajar dari pengalaman seperti tahun sebelumnya PBB sudah menentukan
pilihan misalnya mendukung Prabowo-Hatta di Pilpres 2014. Pada waktu itu Ketua Umumnya MS
Kaban.
Kemudian Pilpres 2019 sedikit ada friksi kita agak lambat menyatakan mendukung Pak Jokowi
sehingga proses negosiasi politiknya sudah terlambat.
Kita melihat bahwa formasi kekuatan politik yang ada dan sudah kita diskusikan PBB akan
menentukan di awal sehingga bisa bernegosiasi lebih banyak untuk kepentingan kita semua dan
kepentingan partai.
PBB ini kan keinginannya satu saja supaya dia bisa tetap eksis dan melampaui empat persen
sehingga bisa berkoalisi dengan siapa saja.

Dalam pertemuan di Padang kemarin apakah di ajak Pak Prabowo untuk menjadi calon presiden?
Sebenarnya tidak ada perbicaraan spesifik ke situ. Beliau bilang Pak Yusril kali ini saya harap Pak
Yusril bantu saya. Tentu pak saya bilang, dulu kan sebetulnya saya juga mau bantu Pak Prabowo di
pilpres 2014.
Ketika itu saya juga jadi ahli yang menguntungkan beliau di Mahkamah Konstitusi pada waktu itu.
Walaupun orang ingatnya saya hanya jadi lawyernya Pak Jokowi untuk menghadapi Pak Prabowo di
Pilpres 2019.
Di tahun 2019 seperti ada sekat di antara saya dengan Pak Prabowo. Yang datang ke rumah saya
waktu itu Pak Sandiaga berbicara take and gift, ini kan politik saya mesti tahu seperti apa rencana
yang mesti dikembangkan tetapi jawabannya ngambang.
Padahal saya sangat berharap bisa bertemu Pak Prabowo waktu itu tetapi banyak yang mencoba
menghalangi. Pada pertemuan di Padang kemarin kita sepakat untuk menghilangkan sekat-sekat dan
kita akan berkomunikasi lebih leluasa.
Saya pikir dengan lima tahun ada di kabinet mungkin beliau agak lebih tepat arahnya kebilau. Tetapi
PBB akan membicarakan internal dahulu. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.