Pilpres 2024
Koalisi Perubahan Klaim Kantongi 5 Nama Kandidat Cawapres Dampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024
Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) klaim sudah kantongi 5 nama kandidat pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024
Penulis:
Pondra Puger Tetuko
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kandidat bakal cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 sudah mengerucut menjadi lima nama.
Hal itu diklaim oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) melalui Tim Delapan.
Diketahui, KPP sendiri terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat.
Tim Delapan juga mengatakan telah melakukan pendekatan informal kepada lima orang kandidat bakal cawapres Anies Baswedan.
Namun, bakal cawapres Anies Baswedan tersebut rencananya baru akan diumumkan pada Juli 2023.
Hal tersebut diungkapkan anggota Tim Delapan yang juga Ketua DPP NasDem, Willy Aditya.
Baca juga: Anies Baswedan Ungkap Pertemuan dengan Buruh Tanpa Diumbar, Sindir Ganjar Pranowo?
"Kami tentu punya batas waktu. Paling telat Juli sudah harus selesai dan kami harus declare," kata Willy, Jumat (5/5/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.
Meski demikian, Willu enggan menyebutkan kelima nama kandidat nakal cawapres 2023 tersebut.
Willy mengaku tidak dapat membocorkan nama-nama kandidat bakal cawapres tersebut.
Hal itu merupakan bagian dari strategi KPP sekaligus untuk melihat peluang apakah ada tokoh lain yang berpotensi mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Menentukan pendamping Anies Baswedan ini, kata Willy, tak hanya berdasarkan elektabilitasnya saja.
KPP masih membuka komunikasi dengan pihak lain, salah satunya Ketum Golkar, Airlangga Hartarto.
Willy menegaskan tak mungkin cawapres dari luar koalisi KPP.
Anies Baswedan Tutup Peluang Airlangga Hartarto jadi Cawapresnya

Selain itu, Anies Baswedan juga membocorkan kriteria pendampingnya pada Pilpres 2024 mendatang.
Salah satu kriterianya adalah harus berasal dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Oleh sebab itu, Anies Baswedan menutup peluang bagi tokoh-tokoh di luar Koalisi KPP, salah satunya Ketum Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca juga: Pengamat: Tak Diundangnya Surya Paloh oleh Jokowi sebagai Konsekuensi Mendukung Anies Baswedan
Padahal, Airlangga Hartarto belakangan ini diisukan menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.
"Kalau ada aspirasi untuk mengusulkan seseorang dari partainya, maka partainya harus menjadi bagian dari koalisi,"
"Kalau tidak menjadi bagian dari koalisi, ya tidak fair. Itu kan prinsip yang sangat sederhana," kata Anies Baswedan, Sabtu (6/5/2023).
Anies Baswedan pun tak menjelaskan lebih lanjut apakah sosok itu pimpinan partai atau bukan.
"Kalau terkait dengan pimpinan partai atau anggota partai, maka mereka yang berada di dalam koalisi otomatis," tambahnya.
(Tribunnews.com/Pondra Puger, Ashri Fadilla) (Wartakotalive.com/Rusna Djanur)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.