Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

Saling Klaim Kubu Ganjar dan Prabowo soal Kriteria Capres Pemberani yang Disinggung Jokowi

Kubu Capres Prabowo Subioanto dan Ganjar Pranowo saling klaim soal sosok pemberani yang disinggung Jokowi saat puncak Musra, Minggu (14/5/2023)

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
KOMPAS.COM KRISTIANTO PURNOMO/TRIBUNNEWS.COM JEPRIMA
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Kubu Capres Prabowo Subioanto dan Ganjar Pranowo saling klaim soal sosok pemberani yang disinggung Presiden Joko Widodo saat puncak Musra, Minggu (14/5/2023) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah kriteria calon presiden (Capres) yang dibutuhkan Indonesia saat acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra), Minggu (14/5/2023).  

Salah satu kriteria yang ditegaskan Jokowi adalah sosok yang pemberani dan dekat dengan rakyat. 

Jokowi tak menyebut nama hingga muncul berbagai tafsiran soal sosok yang dimaksud. 

Dari hasil Musra ada tiga nama Capres yang kemudian diusulkan Jokowi

Ketigannya yakni, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dari ketiga nama itu, Ganjar dan Prabowo disebut-sebut menjadi sosok yang dimaksud Jokowi. 

Baca juga: Pidato Berapi-api Jokowi di Puncak Musra, Singgung Pemimpin Berani

Kubu Ganjar

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, mengklaim bahwa sosok berani yang dimaksud Jokowi adalah capres dari partainya, yakni Ganjar Pranowo

Ia mencontohkan salah satu sikap Ganjar yang berani saat gagalnya perhelatan Piala Dunia Timnas U-20. 

Saat itu Ganjar dengan lantang menolak kehadiran Timnas Israel karena memegang teguh amanat Bung Karno berkaitan dengan kemerdekaan Palestina yang sesuai konstitusi. 

Buntut penolakan itu Ganjar disebut sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. 

Ganjar menerima banyak sentimen buruk dari masyarakat akibat sikapnya itu. 

Ribuan kader PDI-P Jawa Timur tumpah ruah menyambut kedatangan Capres 2024 dari PDI-P, Ganjar Pranowo di Surabaya, Sabtu (6/5/2023).
Ribuan kader PDI-P Jawa Timur tumpah ruah menyambut kedatangan Capres 2024 dari PDI-P, Ganjar Pranowo di Surabaya, Sabtu (6/5/2023). (Istimewa)

"Pertama, soal berani, saya kira satu-satunya capres yang teruji keberaniannya keberaniannya dan nyalinya itu ya bisa ditunjukan langsung misalnya dalam kasus Piala Dunia U-20."

"Mayoritas suara publik itu menghendaki Israel boleh tampil, sementara demi sejarah kita dan konstitusi kita, potensi kerentanan ancaman terhadap pelaksanaan kegiatan itu Pak Ganjar berani mengambil resiko kehilangan popularitas dan dibenci, dibully orang."

"Artinya dia mau mempertaruhkan dengan apa yang dia yakini benar," kata Deddy dikutip dari tayangan youTube Kompas TV, Selasa (16/5/2023).

Menurut Deddy, berani yang dimaskud Jokowi dimaknai dengan sebuah tindakan nyata seperti yang dilakukan Ganjar. 

"Berani kan tidak hanya berani fisik, katakanlah hanya berani lewat narasi ya tapi berani dalam tindakan itu juga penting dan itu dibuktikan Ganjar," pungkasnya. 

Kubu Prabowo

Sementara Wakil Ketua Gerindra, Habiburokhman, menilai Prabowo memiliki persamaan frekuensi dengan Jokowi

Habiburokhman menganggap kriteria yang dimaksud Jokowi saat Musra ada dalam diri Ketua Partai Gerindra itu. 

"Kita nggak mau klaim paling memenui Pak Prabowo, tapi apa yang disampaikan Jokowi itu sama persis dengan narasi yang disampaikan Pak Prabowo, persoalan Indonesia menghadapi di konteks global atau internasioanal," katanya, dikutip dari youTube Kompas TV, Selasa (16/5/2023). 

Menurutnya, Prabowo juga merupakan pemimpin tangguh dan berani yang dibutuhkan Indonesia saat ini untuk menghadapi tantangan global tersebut. 

"Dan itu menuntut kita untuk memiliki kepemipinan yang tangguh, paham dan berani bersikap melindungi kepentingan bangsa dan negara," kata Habiburokhman. 

Sehingga, menurut Habiburokhman, wajar jika banyak pihak yang menilai sosok yang dimaksud Jokowi adalah Prabowo. 

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto. (Instagram/@prabowo)

Senada dengan ucapan Habiburokhman, Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer juga mengklaim bahwa sosok yang dimaksud Jokowi adalah Prabowo.

Menurut Ebenezer, kriteria Jokowi tersebut telah sesuai dengan sosok Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, Prabowo adalah pemimpin berani dan tahu keinginan rakyat.

"Pidato presiden di acara Musra relawan Jokowi sebenarnya sudah tergambar dengan jelas." 

"Kriteria kepemimpinan yang diinginkan rakyat pasti selaras dengan keinginan Jokowi yaitu pemimpin yang memiliki keberanian dan tahu keinginan rakyat dan sikap Presiden Jokowi jelas sekali arahnya yaitu ke Pak Prabowo," katanya, Senin (15/5/2023) saat dihubungi Tribunnews.com.

Pidato Jokowi

Dalam puncak Musra, Presiden Jokowi memberikan pidato berapi-api di hadapan relawannya. 

Jokowi berbicara soal kriteria pemimpin yang diinginkan rakyat hingga soal kesempatan Indonesia menjadi negara maju.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.

"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih." 

"Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat." 

"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," kata Jokowi, Minggu (14/5/2023).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan di acara Puncak Musra yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (14/5/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi sambutan di acara Puncak Musra yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (14/5/2023). (YouTube Kompas TV)

Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani. Yakni pemberani demi kepentingan rakyat.

"Dan pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat," kata Jokowi dengan suara yang meninggi dan gestur tangan yang tegas.

"Dan pemimpin harus tahu dan paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana dan mampu memanfaatkan peluang yang ada."

"Bukan rutinitas, bukan rutinitas. Bukan hanya duduk di istana, bukan hanya rutinitas, bukan duduk di sana dan tanda tangan, bukan itu," kata Jokowi

Jokowi juga bercerita soal Indonesia yang digugat oleh Uni Eropa di WTO soal ekspor bijih nikel. 

Mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan bahwa Indonesia takkan berhenti ketika digugat oleh negara lain.

Jokowi meminta negara Indonesia tak usah takut dan gentar jika digugat oleh negara lain. 

Dalam hal ini, ia kembali menegaskan soal keberanian. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Malvyandie H/Reynas Abdila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan