Pilpres 2024
Profil 6 Cawapres Ganjar Bocoran dari Puan Maharani: Mahfud MD, Erick Thohir, hingga AHY
Puan Maharani mengungkapkan nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo. Tapi, Puan mengatakan nama-nama itu masih akan dipertimbangkan.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Diketahui, Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019.
Baca juga: Saat Megawati Serahkan Foto Momen Pengumuman Ganjar Capres di Batu Tulis ke Jokowi
3. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat ini lahir pada 4 Oktober 1971 di Bandung, Jawa Barat.
Ridwan Kamil adalah lulusan S1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1995.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini kemudian mendapat beasiswa sehingga bisa melanjutkan S2 di University of California.
Sambil berkuliah, Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Dua tahun setelah pulang dari Amerika, ia mendirikan Urbane, firma yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain.
Ridwan Kamil juga menyambi sebagai dosen tidak tetap di Teknik Arsitektur ITB.
Firma arsitektur milik Ridwan Kamil ini tak tanggung-tanggung dalam menggarap proyek.
Urbane pernah terlibat dalam proyek luar negeri seperti Syria Al-Noor Ecopolis di Suriah dan Suzhou Financial District di China.
Karier politik Ridwan Kamil dimulai saat bergabung pada 2013, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung.
Ia diusung oleh PKS dan Gerindra bersama Oded Muhammad Danial.
Keberhasilannya memimpin Kota Bandung membuat ayah tiga anak ini dilirik sejumlah partai untuk dijadikan calon Gubernur Jabar.
Tahun 2018, Ridwan Kamil diusung PPP, PKB, dan NasDem, maju bersama UU Ruzhanul Ulum, dalam Pilgub.
Kang Emil dan Uu berhasil memenangkan kursi nomor satu di Jabar setelah meraih 32,88 persen suara.
4. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno

Lahir di Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969, Sandiaga Uno adalah anak dari pasangan Razif Halik Uno dan Mein R Uno.
Ia satu sekolah bersama Erick Thohir sejak SD di PKSD, SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan, dan SMA Katolik.
Setelahnya, Sandi melanjutkan studinya ke Wichita State University di Kansas, Amerika, dikutip dari situs Kemenparekraf.
Tahun 1992, Sandiaga Uno melanjutkan kuliah pascasarjana di George Washington University.
Lulus S1, Sandi pernah bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya selama tiga tahun.
Pada 1993, Sandi memilih pindah ke Singapura dan bekerja di Seapower Asia Investment Limited, dikutip dari situs resmi Kemenparekraf.
Dari Seapower, ia berpindah ke MP Holding Limited Group Singapura.
Setelahnya, ia pindah ke Kanada dan bekerja di NTI Resources Limited hingga tahun 1998.
Pasca-dari Kanada, Sandi memilih pulang ke tanah air dan bergabung dengan PT Recapital (1997-2007) dan PT Saratoga Investama Sedaya (1997-2015).
PT Saratoga Investama Sedaya itu didirikan Sandiaga Uno bersama rekannya, Edwin Soeryadjaya, dan bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan, dan kehutanan.
Kesuksesan Sandi sebagai pengusaha membawanya menjadi orang terkaya di Indonesia ke-85 pada 2018 menurut majalah Asia Globe.
Karier politiknya dimulai saat ia dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 bersama Anies Baswedan.
Namun, belum genap satu periode, Sandi mundur dari jabatannya sebagai Wagub DKI Jakarta karena menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto dalam Pemilu 2019.
Pada 23 Desember 2020, Sandiaga Uno dilantik sebagai Manparekraf baru menggantikan Wishnutama.
5. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 10 Agustus 1978.
Dilansir situs resmi Demokrat, AHY merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara tahun 1997.
Saat kelulusannya, AHY meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas, predikat sebagai lulusan terbaik.
Ia kembali meraih penghargaan pada 1999, yaitu medali Tri Sakti Wiratama.
Penghargaan tersebut diberikan atas prestasi kolektif dalam bidang akademik, kejasmanian fisik, dan kepribadian.
Prestasi tersebut membuat AHY terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna.
Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 2000.
Lagi-lagi AHY mendapatkan predikat lulusan terbaik dari Akmil dan meraih Bintang Adi Makayasa.
Sebelum terjun ke dunia politik, AHY telah berkarier sebagai TNI AD selama 16 tahun.
Ia bergabung dengan Kostrad selepas lulus dari Akmil.
Di tahun 2002, ia ditunjuk sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.
Selesai bertugas di Aceh, ia tergabung dalam Operasi Kontingen Garuda XXIII-A dalam misi menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon Selatan, sebagai perwira seksi.
Atas dedikasinya selama penugasan, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Lebanon.
Di tahun 2016, ia ditugaskan menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning.
Meski termasuk prajurit berprestasi, AHY tidak berhenti belajar.
Ia menempuh pendidikan formal dan kini tercatat memiliki tiga gelar Master, yaitu Master of Science dari Nanyang Technological University (2006), Master in Public Administration dari Harvard University (2010), dan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University (2015).
Karier AHY sebagai prajurit TNI AD terhenti lantaran ia maju Pilgub DKI Jakarta 2017, namun gagal.
Sejak saat itu, ia aktif berpolitik di Demokrat.
Pada 15 Maret 2020, AHY didaulat menjadi Ketua Umum Demokrat setelah mendapat dukungan dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
6. Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Lahir di Surabaya , Jawa Timur pada 1 Oktober 1962, Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.
Dilansir situs resmi Golkar, Airlangga adalah lulusan Fakultas Teknik Mesin UGM tahun 1987.
Ia kemudian berkuliah di Monash Unversity Australia dan University of Melbourne.
Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.
Sebelum menjadi Menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2006-2009 dan 2009-2014.
Kariernya sebagai kader Golkar melejit setelah ditunjuk menjadi Wakil Bendahara periode 2004-2009.
Selain menjadi politisi, Airlangga juga dikenal sebagai pengusaha.
Ia adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa.
Selain itu, Airlangga juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII periode 2009-2012, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.
Ia merupakan pemrakarsa Herman Johannes Award, penghargaan bagi inovasi teknologi.
Airlangga adalah putra Ir Hartarto, eks Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), dan Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) saat Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.